Simak Perbedaan Menghidrasi dan Melembapkan Kulit, Jangan Salah Kaprah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi perempuan memakai pelembap. (Self)

Ilustrasi perempuan memakai pelembap. (Self)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Saat kulit kering, yang perlu kita lakukan menghidrasi atau melembapkan? Nah, agar tidak salah kaprah, meski tampak seperti sinonim, keduanya punya fungsi berbeda dalam dunia perawatan kulit. Berikut pemaparan definisi menghidrasi atau melembapkan, manfaat dan cara pengaplikasiannya.

Itu semua bisa sangat membingungkan. Jadi kami meminta dua dokter kulit bersertifikat—Lindsey Zubritsky, MD, dan Kenneth Mark, MD—untuk menguraikan semuanya untuk kami.

Apa Itu Menghidrasi Kulit?

Hidrasi kulit mengacu pada peningkatan kandungan air. Bayangkan menghidrasi kulit Anda seperti menghilangkan dahaga dengan seteguk air menyegarkan dari cangkir. Untuk melakukannya, dokter kulit Lindsey Zubritsky merekomendasikan untuk mencari bahan-bahan yang menarik dan mempertahankan kelembapan.

“Hal ini biasanya mempengaruhi lapisan terluar kulit dan mengakibatkan kulit menjadi kenyal,” kata dokter Zubritsky dikutip dari laman Byrdie pada Sabtu, 18 Mei 2024.

Apa Arti Melembapkan Kulit?

Zubritsky menjelaskan bahwa melembapkan berfokus pada peningkatan dan penguatan pelindung kulit, yang biasanya menghasilkan kulit terasa lembut dan kenyal. Ini juga membantu menyegel kelembapan ke dalam kulit.

Menurut dokter kulit bersertifikat Kenneth Mark, melembapkan dan menghidrasi bukanlah istilah yang berdiri sendiri-sendiri. Namun, ketika kita memikirkan pelembap pada umumnya, yang kita pikirkan adalah produk yang menghaluskan atau melumasi kulit.

Menentukan Kebutuhan Kulit Anda

Menurut Zubritsky, kunci untuk menentukan langkah selanjutnya terletak pada menentukan apakah kulit Anda kering atau dehidrasi.

“Jika Anda mengalami kulit dehidrasi, kulit kekurangan air dan kemungkinan besar membutuhkan bahan-bahan yang menghidrasi untuk mengisi kembali kandungan airnya,” katanya.

Tetapi jika Anda memiliki kulit kering, kulit Anda kekurangan minyak, dan kemungkinan besar membutuhkan pelembap untuk menambah kelembapan.

“Meskipun demikian, hal-hal ini tidak selalu eksklusif dan ada tumpang tindih yang signifikan, terutama jika menyangkut gejala yang Anda alami dan pelembap yang Anda pilih,” ucapnya.

Kulit kering mungkin memiliki tekstur kasar, mengelupas, bersisik, kemerahan, atau gatal. Sebaliknya, kulit yang mengalami dehidrasi mungkin terasa kencang dengan tampilan kusam dan lebih terlihat garis-garis halus serta kerutan.

Untuk mengetahui apakah Anda mengalami dehidrasi kulit, dia merekomendasikan tes cubit. "Cubit perlahan kulit pipi atau tangan. Kalau kulit lambat kembali normal, kemungkinan besar dehidrasi."

Cara Menghidrasi Kulit

Saat menghidrasi kulit, penting untuk mencari bahan seperti humektan yang menarik air (biasanya dari lingkungan sekitar) dan dapat ditemukan dalam serum atau pelembap. Dokter Mark dan Zubritsky menekankan bahwa asam hialuronat adalah salah satu humektan terbaik untuk menciptakan kulit yang terhidrasi dan kenyal.

“Bahan favorit saya lainnya adalah asam laktat, yang sebagai humektan, meningkatkan kadar air pada kulit,” ucap dokter Mark. Selain itu, bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, asam laktat—asam alfa hidroksi (AHA)—juga bagus untuk pengelupasan kulit dengan lembut tanpa iritasi.

Cara Melembapkan Kulit

Saat melembapkan kulit, carilah bahan yang berfungsi memperkuat dan mendukung pelindung kulit, seperti bahan emolien atau oklusif. Dokter Zubritsky merekomendasikan bahan-bahan seperti ceramide, dimethicone, shea butter, lanolin, atau petrolatum. Untuk kulit yang sangat kering dan pecah-pecah, salep dengan perlindungan penghalang fisik oklusif, seperti Aquaphor Ointment.

Itulah perbedaan menghidrasi dan melembapkan kulit, semoga membantu.

Pilihan Editor: Ketahui 5 Perawatan Kulit yang Meningkatkan Hidrasi, dari Hydrafacial hingga Mikrodermabrasi

BYRDIE

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."