20 Alasan Mengapa Pria Beristri Selingkuh

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi pasangan selingkuh. Shutterstock

Ilustrasi pasangan selingkuh. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Selingkuh merupakan tindakan yang menyinggung moral dan merusak pernikahan. Ikatan emosional dengan seseorang di luar pernikahan pun dapat dipahami sebagai perselingkuhan. Kali ini, kita mengulik apa alasan pria beristri selingkuh.

Alasan selingkuh mungkin berbeda antara pria dan wanita. Meskipun hasrat seksual, masalah keintiman, dan kurangnya penghargaan adalah akar penyebab di balik sebagian besar perselingkuhan, penting untuk diketahui bahwa setiap individu dan dinamika hubungan adalah unik, dan mungkin ada banyak hal tersembunyi yang tidak terlihat dari awal. Berikut sejumlah alasan potensial mengapa pria beristri melakukan perselingkuhan.

1. Kesalahan

Kesalahan memang terjadi, tapi itu bukan alasan untuk melakukan kecurangan. Mereka bisa saja mabuk dan melakukan kesalahan. Namun tidak ada alasan untuk membenarkan perilaku mereka. Minum-minum, situasi sosial, kebutuhan akan hubungan emosional, dan lainnya adalah alasan umum atau (lebih buruk lagi) pembenaran yang digunakan oleh banyak penipu untuk menutupi fakta bahwa mereka menganggap perselingkuhan itu menarik, terutama ketika mereka tidak ingin memberikan jawaban yang lugas.

2. Pertemuan dengan Mantan

Jika ada masalah hubungan dalam sebuah pernikahan, kemungkinan besar mantan menimbulkan ketegangan. Dalam situasi seperti itu, pertemuan dengan mantan bisa menjadi alasan umum suami selingkuh. Pria dapat melakukan perselingkuhan ini demi hasrat seksual atau hubungan emosional. Idealnya, pria beristri yang bahagia tidak akan menghibur mantannya dan berusaha menyelamatkan pernikahannya dari godaan tersebut.

3. Mengharapkan Kesempurnaan

Dalam mengejar kehidupan yang sempurna (yang seringkali tidak masuk akal), beberapa pria akhirnya mempunyai ekspektasi yang tidak realistis dari pasangan jangka panjangnya. Mereka mungkin mencari penampilan fisik yang sangat sempurna, saldo bank yang besar, dan hubungan seksual yang penuh gairah yang sesuai dengan suasana hati dan preferensi mereka, tanpa kerugian berupa tanggung jawab, perselisihan, kerentanan emosional.

Sederhananya, mereka tidak menginginkan untuk menjalin hubungan dengan manusia, tetapi dengan “alat pemberi kesenangan”. Oleh karena itu, ketika pria-pria tersebut merasa tidak puas dengan pasangannya, mereka beralih ke perselingkuhan demi hiburan!

4. Putusnya Ikatan Emosional

Seperti halnya wanita, pria membutuhkan hubungan emosional yang mendalam dengan pasangannya yang mungkin hilang karena tekanan hidup sehari-hari. Terkadang, pergaulan tidak pernah terjalin, dan kedua pasangan memiliki kehidupan yang dangkal.

Di lain waktu, hilangnya hubungan emosional bisa disebabkan oleh peristiwa penting dalam hidup seperti kehilangan seorang anak. Dalam kedua kasus tersebut, pria sering kali menemukan pasangan lain yang dapat mereka ajak menjalin “hubungan emosional”.

5. Masalah dengan Pasangan

Pernikahan sering kali menemui jalan buntu jika salah satu pasangan menyakiti pasangannya, baik secara emosional maupun fisik. Sang suami bisa saja menjadi korban kekerasan fisik atau bisa saja terluka secara emosional karena perkataan sang istri.

Apa pun kasusnya, pria melakukan perselingkuhan karena ini adalah cara ideal untuk membalas dendam pada pasangannya. Dengan kata lain, balas dendam adalah salah satu jawaban atas pertanyaan, “Mengapa pria beristri selingkuh?”

6. Terlalu Mementingkan Diri Sendiri

Beberapa pria memiliki ciri klasik yaitu terlalu mementingkan diri sendiri. Mereka menganggap emosi orang lain tidak ada nilainya di mata mereka. Pendekatan mereka mungkin melibatkan kurangnya rasa hormat terhadap pasangannya. Pria seperti itu cenderung selingkuh dan tidak percaya menjelaskan tindakannya.

7. Kebutuhan yang Tidak Terpenuhi

Beberapa pria mungkin mengalami kurangnya gairah atau bahkan kurangnya koneksi dalam hubungan perkawinan mereka, yang sering kali mereka takut untuk mengungkapkannya secara terbuka karena berbagai alasan. Namun, ketika kebutuhan menjadi terlalu kuat, kemungkinan besar bagi pria tersebut untuk melakukan perselingkuhan.

Terlepas dari apa yang diyakini sebagian orang, ada alternatif yang lebih baik selain perselingkuhan yang bis membantu menyalakan kembali gairah dan meningkatkan ikatan emosional. Ini termasuk waktu berkualitas, mencari bantuan dari terapis pasangan, hingga merencanakan aktivitas menyenangkan bersama.

8. Bosan

Ketika pria rela ingin mengakhiri pernikahan, seringkali mereka menggunakan perselingkuhan sebagai alat pengungkit. Selingkuh membantu pria menikah melupakan pasangannya secara emosional dan fisik. Mereka mungkin bosan dengan pernikahannya atau ingin tidak bersama mereka lagi.

9. Hubungan Terbuka

Pernikahan adalah sebuah institusi sakral yang menyelaraskan dua insan. Mereka harus berniat untuk menjalani hidup bersama dan berupaya menciptakan ruang yang aman, secara emosional, fisik, dan finansial. Namun saat ini, ada sejumlah orang yang ingin menikah secara terbuka, namun tidak mampu berkomunikasi terus memenuhi keinginan poligaminya melalui perselingkuhan.

10. Eksplorasi Diri

Pernyataan "bukan kamu, ini aku" paling sesuai dengan alasan ini. Pria terkadang membutuhkan waktu untuk memahami kebutuhannya dan ingin melakukan eksplorasi di luar pernikahan. Meskipun ini bukan alasan yang sah untuk selingkuh, hal ini bisa terjadi.

11. Ketidakamanan Hubungan

Pernikahan sering kali merupakan penyatuan dua jiwa, namun intervensi materialistis dapat merusaknya. Misal salah satu pasangan memiliki lebih banyak uang dibandingkan yang lain. Atau sang istri bisa terlihat jauh lebih memesona dari sang suami.

Segala permasalahan duniawi ini dapat menimbulkan kurangnya penghargaan terhadap pasangan sehingga mendorong laki-laki untuk berkhianat. Pria berusaha menghilangkan rasa tidak amannya dengan bersama seseorang yang bisa mereka bayangi.

12. Tak Percaya pada Komitmen

Ya, Anda membacanya dengan benar. Pria beristri juga bisa mempunyai masalah komitmen. Seorang pria bisa saja menikah karena tekanan orang tua, rasa tergila-gila, atau mungkin motif tersembunyi lainnya. Pria seperti itu tidak pernah percaya pada komitmen dan akan menipu wanita terbaik.

13. Hiperseksualitas

Hiperseksualitas atau kecanduan seks adalah alasan umum beberapa pria berselingkuh dari pasangan. Pria seperti itu memiliki hasrat seks yang tak terpuaskan dan tidak segan-segan selingkuh dari pasangannya agar bisa berganti-ganti pasangan seks di luar nikah.

Keinginan mereka untuk memenuhi kepuasan seksual mengalahkan pemikiran logis. Kecanduan lain seperti narkoba dan alkohol juga sering kali memicu kecanduan ini.

14. Demam Adrenalin

Pria tumbuh subur karena kegembiraan; dan banyak pria menyukai adrenalin yang muncul karena selingkuh dari pasangannya. Mereka seringkali menikmati faktor risiko perselingkuhan fisik jika pasangannya tidak mau mencoba hal-hal tersebut. 

15. Pengaruh Teman

Anda sering kali dapat memahami mengapa pria beristri selingkuh dengan melihat lingkaran pertemanan pria tersebut. Jika pria menikah berteman dengan orang lain yang selingkuh, mereka juga menganggap tindakan tersebut tidak perlu dipertanyakan lagi. Hal ini biasa bagi mereka, dan mereka cenderung untuk mencobanya.

16. Kehamilan

Kehamilan adalah saat di mana seorang wanita paling membutuhkan pasangannya. Wanita rentan secara emosional selama periode kehamilan karena hormon. Mereka juga rentan secara fisik dan tidak mampu melakukan sebagian besar aktivitas yang seharusnya mereka lakukan bersama pasangannya.

Di mata sejumlah laki-laki, perempuan tidak memenuhi kebutuhannya selama ini. Oleh karena itu, mereka sering kali menarik diri dari istrinya dan mencari tempat lain untuk mendapatkan keintiman fisik serta emosional.

 17. Kepuasan Melawan Larangan

Anak-anak sering kali memiliki dorongan bawaan untuk melakukan hal-hal yang dilarang, hal yang sama terjadi pada beberapa pria. Mereka berbuat curang hanya karena mereka tidak seharusnya berbuat curang. Meski terdengar konyol, namun orang-orang ini tidak memiliki kekuatan untuk memahami mana yang salah dan mana yang benar.

18. Kurangnya Kedewasaan

Kedewasaan datang dari pemahaman bahwa pertengkaran adalah hal biasa dalam pernikahan dan bekerja dalam suatu jangka waktu lebih kuat daripada satu jangka waktu. Pria menikah yang kurang dewasa sering kali memilih berbuat curang daripada duduk bersama dan menyelesaikan masalah.

19. Ego Tinggi

Seorang pria bisa saja memiliki ego yang tinggi, dan sikapnya sendiri menjawab pertanyaan. Jika pria beristri tidak mendapat isyarat verbal atau nonverbal bahwa pasangannya puas di ranjang, bisa jadi dia selingkuh. Dalam kasus ini, selingkuh adalah cara untuk memuaskan ego mereka dan meyakinkan diri bahwa mereka masih bisa menyenangkan pasangannya.

20. Kebutuhan Finansial

Pria yang sudah menikah mungkin berusaha menjaga segala sesuatunya tetap bersih, namun atasan di tempat kerja menginginkan lebih dari sekadar laporan mingguan. Terkadang laki-laki berselingkuh demi menjaga gaji dan keluarga mereka tetap berjalan. Pria seperti itu harus mendiskusikan masalah ini dengan pasangannya dan mencoba keluar dari pekerjaannya.

Perlu kita ingat bersama, selingkuh dapat berdampak buruk pada pernikahan, harga diri, dan anak. Hal ini dapat menyebabkan trauma keterikatan, trauma pengkhianatan, dan masalah kepercayaan pada pasangan atau anak-anak Anda dan mendatangkan malapetaka pada hubungan yang sebelumnya sehat.

Pilihan Editor: 6 Tanda Pasangan Melakukan Selingkuh Emosional, Oversharing dan Mengubah Penampilan

PINK VILLA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."