Mengenal Maskot Olimpiade Paris 2024: Olympic Phryge dari Topi Khas Suku Frigia

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
 Olympic Phryge, maskot Olimpiade Paris 2024. REUTERS

Olympic Phryge, maskot Olimpiade Paris 2024. REUTERS

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Olimpiade Paris yang merupakan ajang olahraga internasional utama akan diselenggarakan di Paris, Prancis pada 26 Juli hingga 11 Agustus 2024. Berbagai persiapan pun dilakukan tuan rumah.

Para atlet dari penjuru dunia serta penggemar atau penonton olahraga juga akan memadati kota Cinta tersebut. Seperti event olahraga umumnya, Olimpiade Paris 2024 menghadirkan maskot yang akan menemani jalannya pertandingan-pertandingan seru tersebut.

Olympic Phryge menjadi maskot resmi Olimpiade Paris 2024. Maskot ini terinspirasi dari bentuk topi tradisional Frigia kecil (Phrygian). Perilisan maskot ini dilakukan pada November 2022, lebih dari 600 hari sebelum ajang Olimpiade yang akan berlangsung pada 26 Juli-11 Agustus 2024.

Dilansir dari Olympics.com, maskot tersebut diangkat sebagai simbol kebebasan dan representasi alegori Republik Prancis. Olympic Phryge menampilkan palet warna biru, putih, dan merah, yang mencerminkan bendera tiga warna Prancis yang ikonik. Sementara logo emas Paris 2024 ditempatkan di dadanya.

Makna topi Frigia

Topi ini telah menjadi simbol yang sering dijadikan acuan oleh masyarakat Prancis, terutama dalam seni sebagai simbol kebebasan, dan juga sebagai simbol Republik di lembaga-lembaga Prancis. 

Selain itu, topi Frigia juga memiliki makna internasional sebagai simbol kebebasan, yang pernah dikenakan oleh budak yang dibebaskan pada zaman Romawi dan juga muncul dalam lambang-lambang di Amerika Utara dan Selatan. Dikenal juga sebagai topi liberty, topi Frigia telah menjadi salah satu lambang Republik Perancis yang terkenal.

Motto yang diusung oleh Olympic Phryge dan Paralympic Phryge adalah “sendirian kita melangkah lebih cepat, namun bersama-sama kita melangkah lebih jauh”, yang mencerminkan pentingnya kerja sama dalam mencapai tujuan bersama, baik dalam konteks maskot maupun masyarakat global secara luas.

Suku Frigia

Suku Frigia memiliki garis keturunan yang panjang, karena topi Frigia adalah bagian dari semua peristiwa besar dalam sejarah Prancis. Arsip Nasional Perancis menunjukkan catatan topi Frigia yang dikenakan selama pembangunan katedral Notre-Dame Paris pada 1163, selama Revolusi tahun 1789, selama pembangunan Menara Eiffel, dan selama Olimpiade Paris1924.

Dilansir dari whc.unesco.org, Suku Frigia merupakan sebuah peradaban kuno Indo-Eropa yang melakukan perpindahan dari wilayah Balkan menuju Anatolia (yang kini merupakan bagian dari Turki modern) setelah runtuhnya Kekaisaran Het pada abad ke-12 SM. Mereka merupakan bagian dari gelombang migrasi yang dikenal dengan sebutan "Masyarakat Laut".

Dua maskot dengan dua kepribadian

Dilansir dari paralympic.org, terdapat dua maskot yang didesain berbeda untuk Olimpiade dan Paralimpiade 2024. Keduanya diceritakan juga memiliki kepribadian yang berbeda. Paralympic Phryge sangat menyukai pesta, spontan, dan memiliki sedikit sifat pemarah.

Dia tidak gentar menghadapi tantangan dan selalu mencari pengalaman baru. Dengan energi yang menular, dia mampu mengumpulkan orang-orang di sekitarnya dan menjadi pendukung terbaik, mempromosikan nilai-nilai olahraga dan menginspirasi semua orang untuk memberikan dukungan kepada para atlet.

Sementara itu, Olympic Phryge adalah seorang ahli taktik yang ulung dan paling cerdas di antara lainnya. Dia memiliki keahlian matematika yang luar biasa dan tidak pernah memulai suatu hal tanpa mempertimbangkan semua aspek dengan cermat.

Agar dapat menciptakan maskot yang orisinal dan mampu menginspirasi serta menyatukan, tim kreatif Paris 2024 melakukan pencarian simbol yang memiliki kekuatan makna. Kemudian, mereka mengembangkan bentuk, ciri, dan kepribadian bagi maskot tersebut.

Proses pengembangan maskot Olimpiade dan Paralimpiade dari konsep awalnya melibatkan kolaborasi kreatif yang intensif. Setiap detail, bahkan yang paling kecil sekalipun, menjadi subjek diskusi dan sesi pembuatan sketsa yang berlangsung berjam-jam.

Pilihan Editor: 5 Rekomendasi Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

SUKMA KANTHI NURANI

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."