Pesona Finalis Miss Mega Bintang Indonesia 2024 dalam Balutan Batik di Candi Sewu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Penampilan 50 finalis Miss Mega Bintang Indonesia 2024 dalam balutan busana batik di Candi Sewu pada awal Mei 2024. Foto: Dok. Yayasan Dunia Mega Bintang

Penampilan 50 finalis Miss Mega Bintang Indonesia 2024 dalam balutan busana batik di Candi Sewu pada awal Mei 2024. Foto: Dok. Yayasan Dunia Mega Bintang

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Peragaan busana atau fashion show bertajuk "Culture Parade" salah satu rangkaian kegiatan finalis Miss Mega Bintang Indonesia 2024 saat jalani karantina di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Bertempat di Candi Sewu, ke-50 finalis Miss Mega Bintang Indonesia 2024 memesona dalam balutan batik Iwan Tirta Private Collection karya empat desainer, yakni Ivan Gunawan, Deden Siswanto, Julianto, dan Maison Baaz. Seperti apa detailnya, yuk kita intip rancangan keempat desainer kenamaan Tanah Air itu.

Prajna Prameswari karya Ivan Gunawan

Dalam koleksi yang terdiri dari 14 set rancangan ini, Ivan Gunawan menciptakan gaun-gaun dengan struktur yang kokoh dan solid, dalam siluet-siluet A-line dan fit and flair, diperkaya dengan detail jahitan serta kreativitas yang imajinatif.

Gaun-gaun dihiasi dengan ornamentasi yang diretas dari motif yang terdapat di Batik Iwan Tirta. Misalnya, satu gaun bersiluet A-line dihiasi dengan guntingan motif burung Phoenix dari batik yang tepiannya telah dibordir. Phoenix tampak seperti ilustrasi yang menghiasi total tampilan gaun.

Penampilan finalis Miss Mega Bintang Indonesia 2024 dalam balutan busana batik karya Ivan Gunawan di Candi Sewu pada awal Mei 2024. Foto: Dok. Yayasan Dunia Mega Bintang

Guntingan motif unggas dan flora ini, selain ditempel sebagai ornamentasi, ada juga yang ditata ulang posisinya, sehingga motif membentuk komposisi baru, seperti burung yang berhadapan pada korset, flora yang berbaris menjadi bingkai pada bahan transparan penutup torso.

Tidak semua motif diretas, ada juga kain batik yang tampil utuh, menjadi gathered skirt pada gaun, atau pada coat long dress tanpa lengan yang sisi sebelah kanannya utuh berbahan batik. Secara garis besar koleksi ini menghadirkan kewibawaan dan modern. Prajna Prameswari sendiri bermakna bijaksana dan berkedudukan tinggi dalam bermasyarakat.

Narasya karya Deden Siswanto

Koleksi ini didesain dalam siluet klasik fit and flair, ramping pada bagian torso, lalu melebar elegan dalam bentuk rok-rok panjang menutup kaki. Rancangan dipermodern dengan aksen permainan cutting, layer, dan garis asimetri pada kawahasan leher yang dikontraskan dengan garis bahu yang tegas.

Elemen rancangan antara lain ada bolero, jaket pendek, coat dress, melengkapi mekarnya rok-rok lebar yang gala. Keindahan batik Iwan Tirta dipaparkan dengan gamblang dan memperkuat aura yang dramatis.

Penampilan finalis Miss Mega Bintang Indonesia 2024 dalam balutan busana batik karya Deden Siswanto di Candi Sewu pada awal Mei 2024. Foto: Dok. Yayasan Dunia Mega Bintang

Batik-batik Iwan Tirta yang dipilih Deden Siswanto menjadi sandaran pilihan warna koleksi yang terdiri dari 12 set rancangan ini, warna tersebut seperti navy blue, turquoise, aquamarine, emas, hitam, dan coklat picante brown.

Narasya sendiri berarti sosok wanita yang berbahagia, berkepribadian, berpengetahuan, dan senang belajar dengan penuh kesadaran.

Gayatri karya Julianto

Julianto, yang tahun lalu berada di "Emerging Talent" di Milan Fashion Week 2023, menghadirkan koleksi berjudul Gayatri, nama seorang permaisuri raja Majapahit yang juga sahabat dan penasehat Patih Gajahmada, dalam Culture Parade. Gayatri sosok yang cerdas, cantik dan bijaksana.

Penampilan finalis Miss Mega Bintang Indonesia 2024 dalam balutan busana batik karya Julianto di Candi Sewu pada awal Mei 2024. Foto: Dok. Yayasan Dunia Mega Bintang

Julianto menyerap karakter dan kekuatan dari Gayatri, lalu menerjemahkannya ke dalam koleksi yang modern, dengan motif-motif Batik Iwan Tirta yang juga powerful. Rancangan yang tegas dibuat dengan formasi setelan bernuansa formal, antara top seperti vest dan jaket, dipadankan dengan rok-rok bersiluet slim, menghadirkan aspek elegan dan feminin dari persona wanita Indonesia.

Koleksi Gayatri mereflesikan emansipasi wanita Indonesia masa kini yang siap untuk berkompetisi di level global. Untuk koleksi ini, Julianto menghadirkan 12 set rancangan.

Mata Hari karya Maison Baaz

Terinspirasi dari sosok “Femme Fatale” dari dunia spionase dengan kisahnya yang kontroversial. Dia adalah seorang penari bernama Margaretha Geetruida,juga  seorang mata-mata selama masa Perang Dunia I. Dia pun pernah tinggal di Jawa dan belajar menari Jawa. Setelah kembali ke Amsterdam, dia menjadi penari profesional dengan nama panggung “Mata Hari”.

Penampilan finalis Miss Mega Bintang Indonesia 2024 dalam balutan busana batik karya Maison Baaz Couture di Candi Sewu pada awal Mei 2024. Foto: Dok. Yayasan Dunia Mega Bintang

Maison Baaz menuangkan kembali kontradiksi sosok Mata Hari yang tangguh tetapi juga lembut ke dalam satu koleksi rancangan gaun-gaun malam yang indah. Rancangan menggunakan bahan-bahan batik dari Iwan Tirta, yang dihiasi dengan kejelian ornamentasi bordir dan payet bermotif ‘matahari’. Koleksi ini terdiri dari 12 set rancangan, menghadirkan kembali bertemunya budaya Jawa dan Eropa.

Iwan Tirta Private Collection 

Iwan Tirta Private Collection sebagai rumah batik ingin terus menampilkan batik dalam berbagai gaya, khususnya batik sebagai pakaian wanita melalui inisiatif: Iwan Tirta Bespoke Ladieswear. Melalui program ini, Iwan Tirta Private Collection tidak hanya menampilkan motif batik yang menjadi ciri khasnya, namun juga membina talenta-talenta baru, memberikan wadah bagi para desainer untuk berinovasi dalam kekayaan warisan batik, sehingga memastikan kebangkitan dan evolusi berkelanjutan dalam lanskap mode.

Dalam kerja sama dengan Miss Mega Bintang Indonesia tahun ini, Iwan Tirta Private Collection bersama empat desainer yang berkolaborasi akan menyumbangkan sebagian dana hasil kolaborasi ini untuk program pemberdayaan dan kesejahteraan para pembatik di program #BerjuangBersama yang diprakarsai oleh Iwan Tirta Private Collection.

Sebagai informasi, ke-50 finalis Miss Mega Bintang Indonesia 2024 menjalani karantina di dua tempat, yakni Yogyakarta dan Jakarta. Di Yogyakarta, finalis menjalani karantina dari tanggal 3 hingga 7 Mei, lalu berlanjut di Jakarta dari tanggal 7 hingga 19 Mei 2024. Malam puncak pemilihan Miss Mega Bintang Indonesia 2024 akan dihelat pada Minggu, 19 Mei 2024 di kawasan Gelora Bung Karno Jakarta.

Pilihan Editor: Inggi Kendran Cerita Proses Pembuatan National Costume Andina Julie di MGI 2022

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."