Berolahraga Malam Hari Jadi Pilihan Bermanfaat untuk Penderita Obesitas

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Sejumlah wanita berolahraga di taman umum pada larut malam  untuk mempromosikan gaya hidup sehat selama Ramadan di Wadi Namar Dam Park di Riyadh, Arab Saudi, 30 Maret 2023. REUTERS/Ahmed Yosri

Sejumlah wanita berolahraga di taman umum pada larut malam untuk mempromosikan gaya hidup sehat selama Ramadan di Wadi Namar Dam Park di Riyadh, Arab Saudi, 30 Maret 2023. REUTERS/Ahmed Yosri

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Penderita obesitas dianjurkan berolahraga di malam hari karena mungkin paling bermanfaat. Menurut laman Health, penelitian yang dipublikasikan pada 10 April 2024 di jurnal Diabetes Care dan mencakup data dari hampir 30 ribu orang dengan obesitas, 10 persen di antaranya juga menderita diabetes tipe 2.

Tim peneliti menemukan peserta yang melakukan sebagian besar latihan aerobik antara pukul 18.00 hingga tengah malam memiliki risiko penyakit jantung dan kematian dini yang paling rendah.

“Meskipun kami perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk menetapkan hubungan sebab akibat, studi ini menunjukkan waktu aktivitas fisik bisa menjadi bagian penting rekomendasi untuk manajemen obesitas dan diabetes tipe 2 di masa depan serta perawatan kesehatan preventif secara umum,” kata penulis studi Emmanuel Stamatakis, pengajar aktivitas fisik, gaya hidup, dan kesehatan masyarakat di Universitas Sydney, Australia. 

Meski berolahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2, para ahli menekankan olahraga adalah ide bagus kapan pun bisa dilakukan.

“Dalam dunia yang sempurna, mungkin malam hari adalah yang terbaik. Tapi jika tidak bisa melakukannya di malam hari, masih ada manfaat, bahkan pada waktu lain dalam sehari,” kata Matthew Freeby, endokrinolog dan direktur Gonda Diabetes Center di UCLA Health.

Menurut para ahli, inilah bagaimana waktu berolahraga dapat mempengaruhi hasil kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2 serta apa yang perlu diketahui sebelum mengubah rutinitas olahraga. Penelitian lain sebelumnya telah menemukan hubungan antara olahraga pada malam hari dan manfaat kesehatan tambahan bagi penderita diabetes tipe 2. Tetapi para peneliti di balik laporan baru ini ingin lebih mengeksplorasi ide ini, khususnya untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana waktu latihan dapat mempengaruhi kesehatan dalam jangka panjang.

Perlu penelitian lanjutan

Tim peneliti mengandalkan data dari 29.836 orang yang terdaftar dalam basis Biobank Inggris. Mereka semua mengalami obesitas dan sekitar 3.000 juga menderita diabetes tipe 2. Usia rata-rata peserta adalah sekitar 62 tahun dan sekitar 53 persen adalah wanita. 

Selama seminggu peserta terus-menerus menggunakan akselerometer di pergelangan tangan sehingga peneliti dapat melacak dengan akurat aktivitas fisik sedang hingga berat badan setiap orang, mencakup berbagai gerakan yang meningkatkan detak jantung, mulai dari berkebun atau jalan cepat hingga bersepeda atau berlari. Dengan menggunakan data ini penulis studi melihat seberapa sering peserta berolahraga dan menempatkannya ke dalam tiga kategori berbeda berdasarkan apakah mereka melakukan sebagian besar latihan di pagi, siang, atau malam hari.

Setelah melacak kesehatan peserta selama hampir delapan tahun, peneliti menemukan mereka yang melakukan sebagian besar olahraga pada malam hari memiliki risiko kematian akibat semua sebab, penyakit kardiovaskular, dan penyakit mikrovaskular paling rendah, yaitu jenis penyakit jantung yang mempengaruhi arteri yang lebih kecil.

Penulis studi mengatakan temuan ini tercermin pada subset peserta yang menderita obesitas dan diabetes tipe 2, bahkan olahraga malam hari dalam kelompok ini lebih terkait mortalitas dan morbiditas kardiovaskular yang lebih rendah. Meskipun olahraga pada malam hari terkait manfaat kesehatan terbesar, berolahraga kapan pun dalam sehari masih terkait risiko lebih rendah terhadap kondisi yang merugikan ini dibanding tidak latihan aerobik sama sekali.

Studi ini bersifat observasional, yang berarti mungkin rentan terhadap bias dan tidak membuktikan berolahraga pada malam hari menyebabkan peluang kematian yang lebih rendah akibat semua sebab, penyakit kardiovaskular atau mikrovaskular. Para ahli tidak tahu dengan pasti mengapa berolahraga pada malam hari terkait manfaat-manfaat ini tapi para penulis menyarankan aktivitas fisik pada malam hari mungkin menyebabkan penurunan kadar glukosa di pagi hari, yang dapat memberikan manfaat metabolik.

Para penulis studi mengatakan penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk lebih memahami hubungan antara olahraga malam hari dan penurunan risiko kematian dan penyakit jantung, khususnya apakah yang pertama dapat menyebabkan yang terakhir.

Pilihan Editor: Ketahui Mindful Eating, Salah Satu Tips Mencegah Obesitas

YAYUK WIDIYARTI

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."