4 Cara Menjaga Hubungan dengan Pasangan Setelah Melahirkan Anak Pertama

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Sebelum melahirkan anak pertamanya pada 25 Juli 2020 lalu, Rianti Cartwright menanti selama 9 tahun pernikahan. Rianti dan suaminya, Cassanova Alfonso menjalani program bayi tabung. Keduanya kerap membagikan momen kebahagiaan selama masa kehamilan dan setelah sang putri lahir. instagram.com/riantic

Sebelum melahirkan anak pertamanya pada 25 Juli 2020 lalu, Rianti Cartwright menanti selama 9 tahun pernikahan. Rianti dan suaminya, Cassanova Alfonso menjalani program bayi tabung. Keduanya kerap membagikan momen kebahagiaan selama masa kehamilan dan setelah sang putri lahir. instagram.com/riantic

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menjadi orang tua untuk pertama kali tentunya menambah rasa bahagia. Namun terkadang kehadiran buah hati membuat kita lupa menjaga kualitas hubungan dengan pasangan.

Menjadi orang tua untuk pertama kalinya merupakan transisi kehidupan yang krusial dan memicu emosi yang kompleks. Meskipun menyenangkan, pasca melahirkan anak pertama juga disertai dengan tantangan besar yang dapat membuat hubungan pasangan menjadi tegang.

Pergeseran peran dan tanggung jawab yang tiba-tiba ditambah dengan tuntutan merawat bayi yang baru lahir sering kali menyebabkan berkurangnya waktu bagi pasangan untuk berhubungan.

Dikutip dari Psychology Today, studi berjudul Sexuality in the perinatal period: A systematic review of reviews and recommendations for practice yang terbit pada 2021 menemukan bahwa salah satu efek samping menjadi orang tua adalah menurunnya kesejahteraan seksual pasangan. 

Para peneliti menemukan bahwa selama kehamilan, perilaku seksual menurun, terutama pada trimester ketiga dengan pasangan perinatal mengalami penurunan hasrat dan kepuasan seksual.

Pasangan menghadapi “kemerosotan seks” hingga tiga bulan pascapersalinan dan baru dapat melanjutkan aktivitas seksual sepenuhnya setelah enam bulan atau lebih. Berikut beberapa tips dalam merawat hubungan dengan pasangan pascamelahirkan anak pertama

1. Beri kasih sayang dengan sentuhan

Dampak fisik saat melahirkan, fluktuasi hormonal, kurang tidur, dan stres emosional dapat menurunkan libido dan membuat keintiman menjadi tidak menarik atau tidak nyaman. Kurangnya waktu dan privasi untuk aktivitas seksual serta nasihat medis untuk tidak melakukan aktivitas seksual pasca melahirkan juga dapat membuat pasangan waspada terhadap keintiman seksual.

Namun, dengan kesabaran, kasih sayang, dan saling menghormati, pasangan dapat membangun kembali keintiman saat mereka bersama-sama menghadapi kompleksitas peran sebagai orang tua. Sebuah studi berjudul Connecting through touch: Attitudes toward touch in pregnancy are associated with couples’ sexual and affectionate behaviors across the transition to parenthood yang terbit pada 2024 menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua.

Peneliti menemukan bahwa perilaku afeksi seperti sentuhan, belaian, dan kecupan cenderung menurun sejak pertengahan kehamilan hingga satu tahun pascapersalinan. Para peneliti menemukan bahwa ketika kedua pasangan memiliki sikap yang lebih positif terhadap sentuhan, memandangnya sebagai cara untuk mengekspresikan kasih sayang, mengatasi stres, dan mengatur emosi yang sulit selama kehamilan, hal ini menyebabkan frekuensi dan variasi perilaku seksual dan afeksi yang lebih tinggi pada masa tiga bulan pasca melahirkan anak pertama.

“Sentuhan penuh kasih sayang adalah cara penting bagi pasangan untuk mengomunikasikan dukungan, ketersediaan, dan keintiman. Pasangan yang percaya bahwa sentuhan membantu mereka mengatur emosi yang sulit dapat menumbuhkan lingkungan di mana orang tua dalam masa kehamilan juga merasa lebih dipahami dan diperhatikan dan yang, pada gilirannya, lebih cenderung mempertahankan perilaku penuh kasih sayang selama kehamilan,” jelas para peneliti.

2. Berbicara tentang kebutuhan Anda

Penting bagi pasangan untuk berhadapan pada periode yang cenderung memisahkan mereka dan memprioritaskan keintiman dan kedekatan emosional. Berkomunikasi secara terbuka tentang kebutuhan, keinginan, dan kekhawatiran terkait keintiman dapat menumbuhkan pemahaman dan empati, sehingga mendekatkan keduanya.

Orang tua yang baru pertama kali menjadi orang tua juga dapat memberikan lebih banyak sentuhan mesra dengan memprioritaskan momen-momen kecil kedekatan fisik sepanjang hari, seperti pelukan, kecupan, dan berpegangan tangan, bahkan saat sedang merawat bayi.

3. Kencan dengan rutin

Pasangan dapat mengeksplorasi bentuk keintiman non-seksual, seperti berpelukan, pijat, dan obrolan intim untuk menjaga hubungan tanpa tekanan aktivitas seksual. Menjadwalkan kencan malam yang teratur atau waktu sendirian jauh dari bayi juga dapat membantu menghidupkan kembali romansa.

4. Minta bantuan

Terakhir, mencari dukungan dari teman dan anggota keluarga yang tepercaya dapat meringankan beban sehingga pasangan dapat fokus pada hubungan dan juga menjadi orang tua. Seorang terapis atau konselor yang berspesialisasi dalam tantangan pasca melahirkan anak pertama juga dapat memberikan kepastian dan membimbing pasangan dalam membangun kembali hubungan seksual mereka ketika mereka merasa siap.

Pilihan Editor: Ciri Pasangan Sensitif, Butuh Waktu Lama dalam Mengambil Keputusan

M HATTA MUARABAGJA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."