Pencapaian Drakor Chief Detective 1958 di Penayangan Perdana

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Chief Detective 1958. Dok. Disney+ Hotstar

Chief Detective 1958. Dok. Disney+ Hotstar

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Drama Korea atau drakor, Chief Detective 1958 berhasil mencetak rekor dengan jumlah penayangan tertinggi untuk episode perdananya pada Jumat malam, 19 April 2024, waktu Korea Selatan. Dikutip dari Soompi, Sabtu, 20 April 2024, menurut Nielsen Korea, episode pertama Chief Detective 1958 mencetak peringkat nasional rata-rata 10,1 persen.

Hal itu menjadikan Chief Detective 1958  menjadi program televisi paling banyak ditonton dalam bentuk apa pun yang ditayangkan pada hari Jumat.

Selain itu, Chief Detective 1958 membuat sejarah bagi MBC dengan mencapai peringkat perdana tertinggi dari setiap drama Jumat-Sabtu yang tayang di kanal televisi tersebut.

Di sisi lain, ada serial The Escape of the Seven: Resurrection yang berhasil memperoleh peningkatan rating penayangan nasional sebesar 3,3 persen. Padahal, serial tersebut bersaing ketat dengan “Chief Detective 1958” karena ditayangkan pada slot waktu yang sama.

Drama Korea Chief Detective 1958. Istimewa

Sekilas Chief Detective 1958

Chief Detective 1958 dibintangi oleh deretan bintang berbakat dari Korea Selatan, antara lain Lee Je Hoon dan Lee Dong Hwi. Menariknya, serial ini adalah prekuel baru dari serial klasik Korea berjudul Chief Inspector yang berlangsung selama 18 tahun, yaitu dari tahun 1971 hingga 1989 dan mencapai puncak peringkat penayangan sebesar 70 persen di masa kejayaannya.

Dalam pertunjukan aslinya, Chief Inspector berlatarkan cerita di tahun 1970-an dan 1980-an. Namun, serial Chief Detective 1958 berlatarkan kisah yang lebih lama dari sebelumnya, yaitu tahun 1958.

Pilihan Editor: Sinopsis Drama Korea Blood Free, Bergenre Fiksi Ilmiah

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."