Hari Kartini, Direktur CIMB Niaga Fransiska Oei: Fokus pada Kemampuan Diri

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal  CIMB Niaga, Fransiska Oei. Foto: CANTIKA/Sukarnin-oton

Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga, Fransiska Oei. Foto: CANTIKA/Sukarnin-oton

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Merayakan Hari Kartini tahun 2024, Cantika mempersembahkan edisi khusus bertajuk "Kartini di Perbankan" yang memotret sosok bankir perempuan. Salah satunya adalah Fransiska Oei yang menjabat sebagai Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga). Fransiska berkarier di industri perbankan hampir tiga dekade alias 30 tahun, dan menjadi bagian dari barisan pimpinan CIMB Niaga sejak 2016.

Berkarakter tegas dan lugas, Fransiska menyambut hangat tim Cantika di ruangan kantornya yang didominasi perabotan kayu berwarna coklat nan kokoh pada awal pekan ini. Tanpa jarak di pertemuan pertama, dia berbagi pandangan soal tantangan Kartini masa kini dan rumus kepemimpinannya bekerja dalam tim.

Q: Di Mata Seorang Fransiska Oei, Apa Tantangan yang Dihadapi Kartini Zaman Now?

A: Seperti kita ketahui bersama, Indonesia sudah punya banyak menteri wanita, direktur wanita di perusahaan besar, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), bahkan kita pernah punya Presiden perempuan. Itu sangat luar biasa.

Namun stigma wanita hanya ibu rumah tangga, lebih lemah kemampuan fisik maupun berkarier, dan cara berpikir daripada pria masih ada. Juga masih ada tantangan kesempatan dalam bekerja. Ada beberapa perusahaan ketika memilih antara pria dan wanita dengan kemampuan yang sama, mereka memilih pria.

Yang kedua, masih ada perusahaan yang tidak memberikan benefit yang sama antara pria dan wanita karena stigma wanita dianggap kurang mampu. Itulah tantangan-tantangan yang dihadapi Kartini di Indonesia saat ini, walaupun kita sudah banyak melihat contoh dan merasakan perubahan besar dibandingkan era Raden Ajeng Kartini.

Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga, Fransiska Oei. Foto: CANTIKA/Sukarnin-oton

Q: Bagaimana Cara Menghadapi Tantangan Tersebut menurut Anda?

A: Seperti semangat perjuangan Raden Ajeng Kartini yang menginspirasi kita semua, fokuslah pada kemampuan diri, apa yang bisa dilakukan, dan ditingkatkan. Mulai dari diri sendiri, kita sebagai wanita perlu menyadari itu. Kita mampu bekerja keras, efisien, dan menerapkan manajemen waktu dengan baik.

Misal untuk wanita karier yang sudah bekeluarga. Mereka perlu waktu untuk keluarga, tapi sebenarnya pria juga perlu waktu untuk keluarga. Tapi sekali lagi, stigma itu belum hilang bahwa wanita yang bertanggung jawab untuk urusan rumah tangga. Hal itu menyebabkan wanita butuh lebih banyak waktu.

Contoh saat anak sakit, ketika kita harus membawa anak ke rumah sakit. Jika memungkinkan dilakukan sepulang bekerja. Bila tidak memungkinkan, kita perlu memastikan pekerjaan tidak terbengkalai selama mengantar anak ke rumah sakit. Dengan cara apa? Berkomunikasi, koordinasi, dan efisien membagi waktu. 

Hal ini bisa menunjukkan bahwa kemampuan dan prestasi kita tidak kalah dari pria. Hindari membuang waktu untuk hal-hal yang tidak penting. Fokus pada apa yang bisa dilakukan dan ditingkatkan.

Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga, Fransiska Oei. Foto: CANTIKA/Sukarnin-oton

Q: Bagaimana Bentuk Dukungan CIMB Niaga atas Kesetaraan Gender?

A: Kami sangat menghargai diversity (keberagaman), bahkan punya program soal diversity dan inklusi. Tahun ini, kami mengadakan dialog bertema “perspektif”, singkatan dari perempuan spektakuler dan inspiratif.

Dalam dialog itu, kami mewawancarai para wanita hebat di CIMB Niaga mulai para leader, head region, head unit, manajer. Kami memberi ruang para wanita hebat berbagi bagaimana mereka mencapai posisinya saat ini, tantangan dan cara mengatasi hingga cara manajemen waktu pekerjaan dengan keluarga. Hal itu memberikan inspirasi teman-teman di CIMB Niaga untuk percaya diri dan kemudian meraih mimpi yang diinginkan.

Wujud lain dari kesetaraan gender di CIMB Niaga, sebanyak 51 persen karyawan kami adalah wanita. Saat ini, posisi manajer ditempati perempuan sebanyak 48 persen. Adapun di Board Management Comittee (BMC), sebanyak 32 persen adalah perempuan.

Komisaris kami tiga dari tujuh adalah perempuan. Presdir (Presiden Direktur) kami adalah perempuan. Jadi, CIMB Niaga tidak membedakan antara pria dan wanita. Jika wanita itu mampu, dia akan menduduki posisi tersebut.

Dari sisi eksternal, kami mempunyai produk Giro Kartini untuk wanita secara individu, pelaku UMKM, ataupun pemimpin perusahaan. Kegiatan tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibilty (CSR) kami juga memberikan pelatihan khusus kepada wanita dan disabililtas. Saya bangga bahwa kami bekerja di suatu perusahaan yang menghargai diversity.

"Kadang saya lebih tahu, kadang tim saya lebih tahu. Dan saya tidak malu terbuka untuk belajar dari tim saya"

Q: Apa Rumus Kepemimpinan Anda?

A: Saya sangat percaya dengan bekerja dalam tim, team work. Karena seorang Fransiska tidak mampu mengetahui seluruhnya, begitu pula sebaliknya. Tujuan kita bekerja dalam tim untuk saling mengisi.

Kadang saya lebih tahu, kadang tim saya lebih tahu. Dan saya tidak malu terbuka untuk belajar dari tim saya. Karena itu tujuan punya tim. Team work itu penting, saling belajar, mendengarkan input (masukan). Input itu penting, makin banyak, hasilnya lebih baik daripada satu orang (yang berpikir).

Yang kedua, saya percaya pemimpin harus memberi contoh, walk the talk. Ketika Anda mengatakan kepada tim, 'kamu harus begini-begini', tapi diri sendiri enggak melakukan hal itu, dukungan dari tim berkurang. Kalau kita bareng-bareng, tim terinspirasi untuk kerja bersama.

Adapun Corporate culture (budaya perusahaan) CIMB NIAGA adalah EPIC, singkatan dari Enabling Talent, Passion, Integrity & Accountabilty, Collaboration, dan Customer Centricity. Yang pertama Enabling Talent adalah kami bekerja sama dengan talent-talent yang ada di dalam tim, memberikan kesempatan kepada teman-teman untuk berkembang lebih lagi.

Yang kedua Passion, di mana kita mencintai pekerjaan dan menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin. Kalau tim melihat saya bekerja keras, mereka juga akan bekerja keras. Kalau mereka melihat saya santai, itu juga bisa mempengaruhi.

Selanjutnya Integrity dan Accountability. Integritas tak hanya soal uang, tapi juga soal waktu. Accountability dalam arti kita bertanggung jawab terhadap keputusan apa pun. Collaboration adalah team work yang sangat penting, bersama-sama bisa menghasilkan hasil lebih baik. Dan, Customer Centricity, bagaimana kita mendengar dan memenuhi kebutuhan pelanggan.

Itulah hal-hal yang menurut saya penting dalam suatu kepemimpinan. Tapi menurut saya, nilai-nilai ini bukan untuk kepemimpinan saja, tapi untuk setiap individu mengejar mimpi-mimpi mereka.

Selamat Hari Kartini untuk Fransiska Oei dan Sahabat Cantika.

Pilihan Editor: Sosok Kartini di Mata Guru Daerah Terpencil: Pejuang Pendidikan yang Bijak

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."