4 Cara Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi orang tua bicara dengan anak. Shutterstock

Ilustrasi orang tua bicara dengan anak. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sama seperti kita, orang dewasa, anak-anak membutuhkan dukungan sekitar dalam menumbuhkan rasa percaya diri. Dan tentunya, dukungan orang tua yang paling dibutuhkan dan berdampak pada tumbuh kembang anak-anak. Namun demikian, kadang ada hal atau tindakan yang kerap kita abai atau tak sadari bisa memengaruhi kadar kepercayaan diri anak. Untuk mencegah hal itu terjadi, berikut sejumlah cara menumbuhkan rasa percaya diri anak.

1. Hindari mempermalukan anak di depan umum

Bayangkan Anda dipanggil di depan kelompok karena suatu kesalahan atau kekurangan. Memalukan, bukan? Hal yang sama berlaku untuk anak-anak. Mempermalukan anak di depan umum dapat mengurangi kepercayaan diri mereka dan membuat mereka ragu mengambil risiko atau mencoba hal baru.

Sebaliknya, lakukan percakapan pribadi untuk mengatasi masalah, menjaga martabat mereka, dan membangun kepercayaan.

2. Setop membanding-bandingkan anak

Setiap anak adalah unik, dengan kekuatan, kelemahan, dan kecepatan perkembangannya masing-masing. Membandingkan mereka secara terus-menerus dengan saudara kandung, teman sekelas, atau bahkan sepupu dapat menimbulkan rasa tidak aman dan keraguan pada diri sendiri. Rayakan pencapaian individu mereka dan dorong mereka untuk menerima keunikan mereka, membangun landasan yang kuat untuk rasa percaya diri.

3. Terbuka dengan perubahan pilihan anak

Anak-anak terkenal mudah berubah pikiran—entah itu tentang hobi, cita-cita masa depan, atau bahkan pilihan makan malam. Membatasi mereka untuk mengubah keputusan dapat menghambat otonomi dan kepercayaan anak terhadap pilihan mereka. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung di mana perubahan pikiran dapat diterima, orang tua memberdayakan anak-anak mereka untuk mengeksplorasi dan menegaskan pilihan mereka dengan percaya diri.

4. Dengarkan dan tanggapi

Mengabaikan perasaan anak dapat memberikan pesan bahwa emosinya tidak valid atau tidak penting. Hal ini dapat menyebabkan perasaan tertekan dan kurangnya kesadaran diri, sehingga menghambat perkembangan kecerdasan emosional dan kepercayaan diri. Meluangkan waktu untuk mendengarkan dengan penuh empati dan memvalidasi emosi mereka membantu anak-anak merasa dipahami dan dihargai, sehingga meletakkan dasar bagi harga diri yang kuat.

Pilihan Editor: 5 Cara Menumbuhkan Keberanian Anak pemalu, Kuncinya Berproses dan Tetap Dampingi

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."