Cara Menyimpan Roti agar Tidak Cepat Basi, Pentingnya Ketahui Jenis Roti

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi roti putih (Unsplash/Charles Chen)

Ilustrasi roti putih (Unsplash/Charles Chen)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bagi Anda yang menyiapkan roti lapis atau sandwich untuk anak-anak, memulai hari Anda dengan sepotong roti panggang alpukat, atau membuat sesuatu yang istimewa seperti crouton buatan sendiri, roti mungkin merupakan bahan paling serbaguna yang bisa Anda dapatkan. Namun seringkali, semakin segar roti, semakin cepat roti menjadi basi atau berjamur. Namun hal itu bisa dicegah jika Anda mengetahui cara menyimpan roti dengan benar.

Hal pertama yang perlu diketahui adalah jenis roti akan menentukan cara penyimpanan terbaik. Misalnya, jika Anda sudah memanggang adonan roti segar dan ingin adonannya bertahan selama mungkin, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk hanya mengiris roti sesuai kebutuhan, lalu menyimpan sisa roti di dalam kantong kertas cokelat. Untuk mendapatkan hasil maksimal dari roti Anda, inilah yang harus Anda ingat.

Cara Menyimpan Roti Buatan Sendiri

Ada banyak hal yang disukai dari roti segar buatan sendiri, tetapi jika tidak disimpan dengan benar, Anda mungkin akan mendapat kejutan yang tidak menyenangkan, yaitu roti basi dan tidak bisa dimakan. Untuk mencegah hal itu terjadi, simpan roti di dalam kotak.

Kotak roti tidak hanya akan membantu mengurangi oksidasi dan membantu Anda mendapatkan hasil maksimal dari roti Anda, tetapi ada begitu banyak pilihan lucu di luar sana yang akan terlihat menggemaskan di meja dapur Anda.

Namun, jika Anda tidak ingin menggunakan cara kotak roti, Anda juga bisa menggunakan kertas lilin atau kain lap sebagai pembungkus pelindung. Aturan praktisnya adalah selalu menghindari menyimpan roti segar di dalam plastik karena dapat memicu tumbuhnya jamur dan membuat roti Anda cepat rusak.

Cara Menyimpan Roti Sourdough

Roti sourdough tidak hanya enak, tetapi juga salah satu dari sedikit roti yang tidak mengandung bahan pengawet dan tidak cepat berjamur karena bakteri asam laktat di dalamnya. Namun, karena roti sourdough tidak mengandung bahan pengawet, roti tersebut tidak akan tetap segar lebih dari satu atau dua hari jika tidak disimpan dengan benar.

Trik untuk mendapatkan hasil maksimal dari roti sourdoughadalah dengan menyimpannya tanpa diiris di dalam kantong kertas coklat. Jika disimpan dengan cara ini, roti sourdough akan bertahan hingga seminggu.

Cara Menyimpan Roti Kemasan

Kebanyakan roti yang dibeli di toko mengandung bahan pengawet untuk membantu memperpanjang umur simpannya. Kantong plastik roti kemasan biasanya cukup untuk menjaga kesegarannya selama sekitar satu minggu, atau lebih lama. Tergantung pada jenis rotinya, Anda mungkin ingin menyimpannya di kulkas. Jika tidak, sebaiknya simpan roti kemasan di tempat yang gelap dan kering, seperti di dapur atau laci.

Bisakah Anda Membekukan Roti?

Membekukan roti adalah salah satu trik terbaik karena dapat memperpanjang umur simpan roti hingga tiga bulan, dan memastikan Anda selalu memiliki roti. Untuk membekukan roti, Anda hanya perlu membungkus roti dengan plastik wrap, lalu memasukkannya ke dalam kantong penyimpanan plastik ramah freezer.

Jika Anda menyimpan roti yang belum diiris, Anda harus membiarkannya mencair di meja selama beberapa jam sebelum menggalinya. Untuk mendapatkan roti yang sudah dicairkan dengan lebih baik, Anda dapat mengambil langkah ekstra dengan memanaskannya kembali dalam oven dengan suhu 350 derajat. Roti Anda siap dinikmati saat sudah hangat.

Jika Anda mencairkan irisan roti, hanya perlu waktu sekitar satu atau dua jam di meja untuk melunakkannya. Untuk menikmati kembali sepotong roti yang sebelumnya beku, masukkan ke dalam pemanggang roti selama sekitar satu menit setelah mencapai suhu kamar.

Pilihan Editor: Cara Menyimpan Raspberry yang Tepat, Hindari Wadah Kedap Udara

REAL SIMPLE

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."