Menu Buka Puasa untuk Penderita Asam Lambung, dari Oatmeal hingga Buah Melon

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi oatmeal. shutterstock.com

Ilustrasi oatmeal. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Saat menjalani puasa, tubuh kita harus menahan diri dari rasa haus dan lapar mulai dari sahur hingga berbuka. Bagi penderita asam lambung, ini menjadi tantangan karena khawatir akan timbulnya gejala maag saat berpuasa.

Untuk menjalankan ibadah puasa dengan lancar dan tanpa masalah, bagi yang memiliki masalah pada  asam lambung perlu memperhatikan jenis makanan yang mereka konsumsi saat sahur dan berbuka. Sebab, mengkonsumsi sembarang makanan dapat memicu kambuhnya asam lambung, dan tentunya dapat mengganggu ibadah puasa.

Melansir dari Harvard Health Publishing, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam lambung saat menjalani puasa karena dapat memperburuk kondisi mereka. Oleh karena itu, penting sekali untuk memilih menu berbuka puasa guna menjaga kesehatan pencernaan.  

Berikut adalah 10 pilihan menu buka puasa yang lezat dan sehat untuk penderita asam lambung:

1. Oatmeal

Ilustrasi oatmeal gurih dengan telur dan sayuran. Unsplash.com/Ke Vin

Oatmeal mengandung berbagai nutrisi penting seperti natrium, serat, protein, zat besi, magnesium, zinc, selenium, kalium, dan vitamin B6. Oatmeal dikenal dapat mengurangi masalah pencernaan, termasuk maag, karena tinggi kandungan seratnya.

Serat dalam oatmeal dapat menyerap asam lambung naik, membantu mengurangi gejala refluks asam lambung, dan menjaga kondisi lambung tetap normal. Untuk menambahkan rasa pada oatmeal untuk berbuka puasa, Anda dapat mencampurkannya dengan buah-buahan kaya serat seperti pisang dan yogurt sesuai selera.

2. Nasi Tim

Nasi tim adalah pilihan terbaik untuk menu berbuka puasa bagi penderita dengan keasaman lambung. Disarankan bagi pengidap gangguan asam lambung untuk mengonsumsi makanan yang memiliki tekstur lembut seperti nasi tim, karena hal ini membantu meringankan pencernaan lambung.

Nasi tim dibuat dengan mengolah nasi bersama bahan-bahan lain dan dikukus dalam waktu yang cukup lama, sehingga teksturnya menjadi sangat lembut. Selain enak, nasi tim juga bermanfaat bagi kesehatan lambung. Untuk mendapatkan asupan protein yang cukup, Anda dapat menambahkan tempe, tahu, ikan, atau dada ayam ke dalam hidangan nasi tim Anda.

3. Kentang

Ilustrasi kentang. Foto: Unsplash.com/Phil Hearing

Kentang merupakan alternatif makanan pokok untuk berbuka puasa. Selain rendah gula, kentang juga mengandung senyawa alkali yang bermanfaat bagi pengidap asam lambung karena dapat membantu menetralkan dan mengurangi gangguan tersebut. Namun, perlu diingat bahwa kentang sebaiknya hanya dikonsumsi setelah direbus atau dikukus.

Salah satu hidangan kentang yang direkomendasikan adalah mashed potato, karena teksturnya yang mudah dicerna tidak akan menyebabkan iritasi lambung setelah berpuasa. Pastikan kentangnya lunak agar memudahkan pencernaan, dan hindari menambahkan bahan tinggi lemak seperti mentega, keju, atau krim.

4. Sayur Bayam

bayam, sayuran sehat

Sayur bayam merupakan pilihan baik untuk hidangan berbuka puasa dengan menjaga kenyamanan lambung setelah seharian berpuasa. Bayam cocok bagi pengidap gangguan lambung karena rendah gas dan kandungan zinc-nya dapat menghambat produksi asam lambung, mencegah gejala asam lambung. Pastikan untuk memasak bayam dengan benar agar tetap ramah bagi lambung Anda. Pastikan bayam matang sempurna agar mudah dicerna saat berbuka puasa.

5. Dada Ayam

Penderita asam lambung sebaiknya menghindari daging berlemak tinggi, terutama makanan goreng. Meskipun begitu, mereka masih bisa menikmati daging, seperti dada ayam tanpa kulit. Daging tanpa lemak membantu mengurangi gejala asam lambung. Pilihlah cara memasak yang lebih sehat, seperti dikukus, direbus, atau dipanggang, untuk dada ayam.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."