Yang Terjadi pada Otak saat Kamu Kencan Pertama, Korteks Paracingulate Bekerja Paling Aktif

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi otak. medicalnews.com

Ilustrasi otak. medicalnews.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Di momen kencan pertama, kita mengalami sensasi yang campur aduk alias mixed feelings. Mulai dari rasa kupu-kupu di perut, rasa penantian yang memusingkan, hingga cemas seberapa baik penampilan. Dan, tahukah kamu, ada bagian-bagian tertentu di otak yang bekerja paling aktif saat kencan pertama. Tak cuma itu, ada sederet bahan kimia yang dihasilkan saat kencan pertama berlangsung lancar atau sebaliknya. Yuk, kita kulik bersama dari pemaparan dokter Sanam Hafeez, neuropsikolog dan psikolog sekolah yang berbasis di New York.

Bagian Otak yang Bekerja Aktif saat Kencan Pertama

Saat Anda akan pergi kencan pertama, otak Anda bekerja sangat cepat, memproses segala macam pikiran dan emosi. Bagian otak Anda yang paling aktif adalah korteks paracingulate, yang membantu Anda memperhatikan, terutama pada isyarat sosial dan potensi konflik.

"Lalu ada korteks prefrontal ventromedial, yang seperti pusat emosi Anda, membantu Anda menavigasi sensasi tegang di perut Anda dan memahami perasaan Anda. Korteks prefrontal rostromedial juga penting, membantu Anda memutuskan apa yang harus dikatakan, bagaimana bertindak, dan bahkan menafsirkan sinyal halus yang mungkin dikirimkan oleh teman kencan Anda," kata dokter Sanam dikutip dari Purewow, 6 Maret 2024.

Saat kita tertarik pada seseorang atau merasa romantis, area ventral tegmental (VTA) melepaskan dopamin, neurotransmitter yang membuat perasaan nyaman, menciptakan sensasi berdebar-debar. Nukleus accumbens (NAcc), sering disebut sebagai pusat kesenangan otak, memproses sinyal-sinyal ini, memperkuat ketertarikan dan kecenderungan romantis kita.

Bersama-sama, mereka membentuk lingkaran umpan balik saraf, membuat kita mendambakan lebih banyak pengalaman menyenangkan tersebut. Jadi, ketika kita mengatakan cinta itu seperti narkoba, kita tidak salah lagi—sistem penghargaan di otak sedang bekerja keras, membuat kita tetap terpikat pada perasaan manis ketertarikan dan romansa.

Bahan-bahan Kimia yang Dihasilkan Otak saat Kencan Pertama

- Dopamin: Dopamin sering dikaitkan dengan kesenangan, penghargaan dan motivasi. Pada kencan pertama, dopamin dapat dilepaskan saat kita mengalami sesuatu yang menyenangkan atau mengasyikkan, seperti percakapan yang menarik, tawa, atau ketertarikan fisik.

- Norepinefrin: Selama kencan pertama, kadar norepinefrin dapat meningkat karena kegembiraan dan antisipasi bertemu orang baru, sehingga meningkatkan kesadaran dan energi.

- Serotonin: Serotonin diproduksi di inti raphe batang otak. Ini mengatur suasana hati, perilaku sosial dan perasaan sejahtera. Meskipun serotonin mungkin tidak secara langsung terlibat dalam tahap awal ketertarikan, serotonin dapat memengaruhi suasana hati dan rasa puas secara keseluruhan, sehingga berpotensi meningkatkan kenikmatan kencan pertama.

- Oksitosin: Selama kencan pertama, aktivitas seperti kontak mata, sentuhan fisik, atau percakapan intim dapat memicu pelepasan oksitosin, sehingga menumbuhkan perasaan terhubung dan dekat.

- Vasopresin: Vasopresin dapat menyebabkan perasaan keterikatan dan kedekatan selama dan setelah kencan pertama, terutama jika ada potensi hubungan yang lebih dalam.

Yang Terjadi pada Otak jika Kencan Pertama Berjalan Lancar

Sebelum kencan, antisipasi dan kegembiraan dapat menyebabkan peningkatan kadar dopamin dan norepinefrin, yang berkontribusi pada perasaan bersemangat dan berenergi. Saat bertemu, interaksi positif seperti senyuman, kontak mata, dan percakapan menarik dapat memicu pelepasan oksitosin dan dopamin, sehingga menumbuhkan perasaan terhubung dan senang.

Seiring berjalannya waktu, minat yang sama dan sentuhan fisik dapat semakin merangsang pelepasan oksitosin dan dopamin, sehingga memperdalam rasa ikatan dan kenikmatan.

Yang Terjadi pada Otak jika Kencan Pertama Tak Menyenangkan

Jika kencan pertama mulai canggung atau tidak nyaman, menurut Hafeez, hal itu dapat memicu perasaan cemas atau stres, yang menyebabkan peningkatan kadar kortisol, hormon stres. Harapan yang tidak sesuai atau kurangnya chemistry dapat menyebabkan kekecewaan atau frustrasi, yang berpotensi mengaktifkan wilayah otak yang terkait dengan emosi negatif, seperti amigdala.

Terakhir, keterlibatan yang terbatas atau kurangnya percakapan yang bermakna mungkin gagal merangsang pelepasan oksitosin dan dopamin, sehingga mengakibatkan kurangnya hubungan emosional dan kenikmatan.

Pilihan Editor: Yang Terjadi pada Otak saat Putus Cinta, Amigdala Aktif hingga Korteks Prefrontal Menurun

PUREWOW

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."