Alasan Pentingnya Asam Folat dalam Kehamilan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)

Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Asam folat, bentuk sintetik dari vitamin B9, merupakan gizi penting yang berperan penting dalam berbagai aspek kesehatan manusia, khususnya dalam sintesis DNA, produksi sel reproduksi, pembuahan, dan kehamilan. Menurut dokter Meenu Agarwal, Konsultan Ginekolog, Ahli Obstetri dan IVF di Ruby Hall Clinic, Pune, India, penelitian terbaru telah menjelaskan dampak besar suplementasi asam folat terhadap kesuburan. Telah ditemukan bahwa mengonsumsi suplemen asam folat dapat meningkatkan kesuburan secara signifikan dengan meningkatkan peluang pembuahan, meminimalkan terjadinya anovulasi dan keguguran, serta meningkatkan tingkat keberhasilan prosedur bayi tabung atau fertilisasi in vitro (IVF).

Salah satu tahap paling penting di mana asam folat berperan penting adalah pada minggu-minggu awal perkembangan janin. Selama periode ini, asam folat berperan penting dalam pembentukan tabung saraf, sebuah struktur yang akhirnya berkembang menjadi otak dan sumsum tulang belakang janin.

Cacat tabung saraf, seperti anencephaly, spina bifida, dan encephalocele, merupakan kondisi bawaan serius yang timbul akibat kelainan pada perkembangan tabung saraf. Cacat ini dapat mempunyai dampak yang mendalam dan seumur hidup bagi individu yang terkena dampak, berdampak negatif pada fungsi otak dan tulang belakang mereka.

Individu yang memiliki riwayat keluarga dengan cacat tabung saraf mempunyai risiko lebih tinggi untuk mewariskan kecenderungan genetik tersebut kepada keturunannya. Meskipun suplementasi asam folat tidak dapat sepenuhnya menghilangkan risiko cacat tabung saraf, penelitian menunjukkan bahwa suplementasi asam folat dapat mengurangi risiko hingga 60 persen, terutama bila dikonsumsi oleh wanita yang berencana untuk hamil.

Yang penting, karena perkembangan tabung saraf terjadi pada awal kehamilan, bahkan seringkali bahkan sebelum seorang wanita menyadari kehamilannya, maka sangat penting bagi wanita usia reproduksi untuk menjaga asupan asam folat harian untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan dan potensi kehamilan di masa depan.

Rekomendasi Asam Folat Harian

Asupan asam folat harian yang direkomendasikan bervariasi tergantung pada tahap kehidupan dan kebutuhan fisiologis. Untuk wanita usia reproduksi yang tidak hamil, dosis yang dianjurkan biasanya 400 µg per hari.

Namun, selama kehamilan, kebutuhan asam folat meningkat, dan ibu hamil disarankan untuk meningkatkan asupannya hingga 600 µg per hari untuk mendukung kebutuhan perkembangan janin yang semakin meningkat.

Demikian pula, wanita menyusui juga dianjurkan untuk mempertahankan asupan yang lebih tinggi, dengan rekomendasi yang ditetapkan sebesar 500 µg per hari untuk mendukung kesehatan ibu dan kebutuhan nutrisi bayi.

Untuk memastikan kadar asam folat yang optimal selama kehamilan, dianjurkan untuk memulai suplementasi setidaknya dua hingga tiga bulan sebelum pembuahan dan berlanjut hingga trimester pertama. Intervensi dini ini sangat penting untuk mendukung perkembangan tabung saraf yang tepat dan mengurangi risiko cacat tabung saraf.

Dalam kasus di mana ada riwayat keluarga dengan cacat tabung saraf atau faktor risiko lain seperti diabetes atau epilepsi, asam folat dosis harian yang lebih tinggi mungkin direkomendasikan, hingga 5 g per hari, untuk lebih mengurangi risiko.

Sumber Asam Folat

Selain suplementasi, mengonsumsi makanan kaya asam folat juga penting untuk menjaga kecukupan nutrisi penting ini. Makanan seperti bayam, asparagus, labu kuning, tiram, wortel, okra, brokoli, hati sapi, kacang polong, alpukat, pepaya, jeruk, pisang, tomat, kacang hijau, mentimun, kembang kol, dan kacang-kacangan, termasuk kacang tanah dan kedelai, semuanya merupakan sumber asam folat yang sangat baik.

Namun, perlu diperhatikan bahwa memasak dalam waktu lama dengan suhu panas dapat menyebabkan hilangnya asam folat, jadi teknik penyiapan makanan yang tepat harus diperhatikan untuk menjaga nilai gizinya.

Kesimpulannya, asam folat berperan penting dalam meningkatkan kesuburan, mendukung perkembangan janin yang sehat, dan mengurangi risiko cacat tabung saraf. Dengan menjaga asupan yang cukup melalui suplementasi dan pola makan seimbang yang kaya akan makanan yang mengandung asam folat, setiap individu dapat menjaga kesehatan dirinya sendiri dan kesehatan keturunannya, memastikan perjalanan yang lebih lancar melalui pembuahan, kehamilan, dan seterusnya.

Pilihan Editor: Selain Alpukat, Ini 4 Buah yang Mengandung Asam Folat

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."