Nostalgia Titi DJ dalam Pencapaian 40 Tahun Berkarya di Industri Musik Indonesia

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Titi DJ/Foto: Doc. pribadi

Titi DJ/Foto: Doc. pribadi

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Penyanyi, Titi Dwi Djajati atau akrab disapa Titi DJ belum lama ini meluncurkan album bertajuk Top Forty yang menandai perayaan 40 tahun berkarya di industri musik tanah air. Masing-masing lagu dalam album Top Forty memiliki kisahnya sendiri saat dibuat, semacam ruang nostalgia. 

"Seperti lagu Little Bit Of Light yang saya ciptakan bersama dengan Stefani, itu originalnya adalah Steven yang bikin lagunya full termasuk liriknya dalam bahasa Inggris lalu saya ubah dengan mengambil esensi dari lagu tersebut agar menjadi secercah sinar bagi kita saat menghadapi hari-hari yang berat,"  ucap Titi DJ kepada CANTIKA, Kamis, 29 Februari 2024  

Walau mengubah, Titi DJ tetap mempertahankan lirik dalam bahasa Inggris di beberapa lirik, tapi selebihnya dalam bahasa Indonesia. "Jadi saat kita marah, saat kita sedih, saat kita kecewa. Biasanya kita enggak tahan dengan perilaku untuk mengekspresikan kemarahan kita, kadang-kadang jadi meledak kan. Tapi ternyata semua ekspresi emosi kita itu bisa dilakukan dengan cara yang lebih enak gitu." ucap dia. 

Dalam lirik lagu tersebut juga diceritakan kalau kita marah kita jangan didiamkan sebab kemarahan bisa meledak. "Tapi kita coba cari secercah sinar, balik kemarahan pasti kita akan menemukan bahwa kemarahan itu akan mereda kalau kita tahu di luar sana masih banyak yang lebih parah, lebih kecewa, gitu. Itu saja sebenarnya," imbuh dia. 

Perempuan kelahiran 27 Mei 1966 ini mengatakan selain remake lagu dalam album Top Forty ini terdapat lagu lama seperti Menemanimu Melenakanku, Sayap-sayap Cinta, Bawa Cinta, dan Kau Pujaan. "Lagu Bawa Cinta seperti ingin menghimbau lagi kepada para penggemar saya untuk selalu membawa cinta kemana pun kita pergi gitu. Jadi karena cinta bisa lebih kuat untuk menghadapi hidup, gitu," ucap dia. 

Sementara kalau lagu Kau Pujaan juga pernah dinyanyikan oleh Mayang Sari. "Makna lagu Kau Pujaan itu seperti saya kalau memuja idola, tapi kalau saya justru penggemar saya-lah saya tetap berada di sini. Jadi saya menganggap mereka pujaan saya, karena berkat permintaan mereka, berkat rasa rindu mereka jadi saya bisa berkarya lagi," jelasnya. 

Kelebihan album ini, untuk lirik yang ia ciptakan Titi DJ mendapatkan melodi dan chord-nya. Lalu ia mencari inspirasi untuk menulis dengan liriknya, tetapi juga kadang-kadang lirik dengan melodinya muncul tiba-tiba yang bisa djadikan melodi. 

"Tapi kalau beberapa lagu yang melodinya diciptakan oleh pencipta lain, saya tinggal nulis liriknya. Biasanya saya dengar dulu melodinya dibawa ke mana gitu, vibes-nya seperti apa, apakah  sedih ataukah vibes ataukah gembira ada yang ganjel, gitu. Lalu barulah di sama-sama workshop dengan music director untuk menentukan bagaimana arah aransemen musiknya," papar dia. 

Bisa dikatakan lagu-lagu dalam album Top Forty mewakili perjalanan perjalanan karier sang diva. Top Forty di industri musik yang diciptakan oleh Laleilmanino itu benar-benar menceritakan secara harfiah, karena liriknya adalah rangkaian judul-judul lagu dari album lama Titi DJ. 

"Mulai dari lagu-lagu yang hits maupun yang orang tidak tahu, tapi di situ ada kata-kata Sang Dewi, Salahkah Aku,  Bahasa Kalbu, Jangan Berhenti Mencintaiku, Tertawa dan sebagainya ada di situ semua, jadi saya rasa lagu itu cukup mewakili perjalanan saya selama 40 tahun berkarya," pungkasnya. 

Pilihan Editor: Rahasia Kulit Kencang Titi DJ, Lakukan Facelift Demi Kebahagiaan Diri Sendiri

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."