Mengulik Sejarah Rumah Mode Louis Vuitton, Didirikan Sejak 1854

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Sebuah tas Louis Vuitton yang telah selesai dibuat di workshop Atelier Louis Vuitton di Vendome, Prancis, 22 Februari 2022. REUTERS/Benoit Tessier

Sebuah tas Louis Vuitton yang telah selesai dibuat di workshop Atelier Louis Vuitton di Vendome, Prancis, 22 Februari 2022. REUTERS/Benoit Tessier

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Nama rumah mode mewah asal Prancis, Louis Vuitton diambil dari sang pendiri, Louis Vuitton. Dia mendirikan label yang disingkat LV ini pada 1854 di Rue Neuve des Capucines di Paris, Prancis. Produknya seperti koper mewah dan berbagai barang kulit hingga sepatu, jam tangan, perhiasan, aksesoris, dan kacamata hitam.

Melansir laman Louis Vuitton, dia lahir pada 4 Agustus 1821, di Anchay, sebuah dusun kecil di wilayah Jura yang bergunung-gunung dan berhutan lebat di Prancis timur. Dibesarkan dari keluarga kelas pekerja yang sudah lama berdiri, nenek moyang Vuitton adalah tukang kayu, petani, dan pembuat topi. Ayahnya, Xavier, adalah seorang petani, dan ibunya, Coronne Gaillard, adalah seorang pembuat topi.

Ibu Vuitton meninggal ketika dia baru berusia 10 tahun, dan ayahnya segera menikah lagi. Seorang anak yang keras kepala dan keras kepala, dimusuhi oleh ibu sambungnya dan bosan dengan kehidupan provinsi di Anchay, Vuitton memutuskan untuk melarikan diri ke ibu kota Paris yang ramai.

Ketika Napoleon mengambil alih gelar Kaisar Prancis pada tahun 1852, istrinya mempekerjakan Louis Vuitton sebagai pembuat kotak dan pengepak barang-barang pribadinya. Pekerjaan ini membuka pintu masuk Vuitton ke klien elite dan kerajaan yang akan mencari jasa dia selama hidupnya.

Memutuskan menjadi Desainer di Usia Remaja

Ketika baru berusia 16 tahun, Louis Vuitton membuat keputusan yang tidak hanya akan mengubah hidupnya sendiri, tetapi juga kehidupan putra-putranya dan generasi mendatang.  Dia bertekad menjadi seorang desainer atau pembuat kotak bagasi.

Louis Vuitton dengan cepat menjadi pengrajin yang berharga di studio Monsieur Maréchal di Paris. Ini adalah akar dari kemampuannya yang sangat terspesialisasi; awal kariernya di industri artisanal yang membutuhkan keterampilan untuk membuat kotak desain khusus. Dia banyak menimba ilmu di sana sebelum membuka workshop sendiri di 4 Rue Neuve-des-Capucines dekat Place Vendome.

Koper jadi Produk Pionir dan Andalan

Pada awal didirikan di tahun 1854, Louis Vuitton memulai dengan menjual produk seharga USD10.567 (atau sekitar Rp165 juta). Pada tahun 1858, Vuitton memperkenalkan koper dengan bagian atas rata berbahan kanvas trianon, sehingga ringan dan ketat. Sebelum koper Vuitton diperkenalkan, koper pada saat itu biasanya memiliki bagian atas berbentuk cembung, yang bertujuan agar air tidak menggenang di atasnya, sehingga tidak dapat ditumpuk.

Koper berbahan kanvas Trianon yang berwarna abu-abu buatan Vuitton itulah yang bagian atasnya datar, sehingga dapat ditumpuk satu sama lain dengan mudah saat di perjalanan. Banyak produsen koper yang lalu meniru gaya dan desain dari Vuitton.

Pada tahun 1871, Oyama Iwao, panglima Jepang menjadi klien pertama Vuitton dari Jepang dan memesan sejumlah koper saat tinggal di Paris sebagai atase militer di Perang Prancis-Rusia. Tahun 1885, Vuitton membuka gerai pertamanya di London, tepatnya di Oxford Street.

Beberapa tahun kemudian, karena banyak yang meniru desainnya, pada 1888, Vuitton menciptakan pola Damier Canvas, yang dilengkapi dengan logo yang bertuliskan "marque L. Vuitton déposée", yang berarti "merek dagang terdaftar L. Vuitton".

Regenerasi Kepemimpinan

Tahun 1892, Louis Vuitton meninggal dan pengelolaan perusahaan ini diwariskan ke anaknya yang bernama Georges Vuitton. Dia mulai mengkampanyekan perusahaannya jadi perusahaan global, dengan memamerkan produk perusahaan ini di Chicago World's Fair pada 1893. Tahun 1896, perusahaan ini meluncurkan Monogram Canvas dan mematenkannya di seluruh dunia.

Pada tahun yang sama, Georges mengunjungi sejumlah kota di Amerika Serikat, seperti New York, Philadelphia, dan Chicago, untuk menjual produk Vuitton. Pada tahun 1901, Louis Vuitton Company memperkenalkan Steamer Bag, tas kecil yang dirancang untuk disimpan di dalam koper buatan Vuitton.

Tahun 1913, Louis Vuitton Building dibuka di Champs-Elysees. Gedung itu menjadi toko perlengkapan bepergian terbesar di dunia pada saat itu. Toko lain kemudian juga dibuka di New York, Mumbai, Washington, London, Alexandria, dan Buenos Aires sebelum Perang Dunia I pecah. Pada tahun 1930, tas Keepall resmi diperkenalkan. Selama tahun 1932, LV memperkenalkan tas Noé. Tas tersebut awalnya dibuat untuk para penjual sampanye guna membawa botol. Beberapa saat kemudian, tas Louis Vuitton Speedy juga diperkenalkan. Tas Noé dan Speedy masih diproduksi hingga saat ini. Pada tahun 1936, Georges Vuitton meninggal, dan anaknya, Gaston-Louis Vuitton, pun melanjutkan kepemimpinan perusahaan ini.

Pilihan Editor: Perdana, Louis Vuitton Bakal Gelar Fashion Show di Hong Kong

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."