Begini Sejarah Film Breakfast at Tiffany's Memengaruhi Dunia Fashion

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Adegan Film Breakfast at Tiffany's. Paramount Pictures

Adegan Film Breakfast at Tiffany's. Paramount Pictures

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaBreakfast at Tiffany's, film ikonik tahun 1961 yang dibintangi Audrey Hepburn sebagai Holly Golightly meninggalkan jejak tak terhapuskan di dunia mode alias fashion, memengaruhi tren yang terus bergema hingga saat ini. Disutradarai oleh Blake Edwards dan berdasarkan novel Truman Capote dengan judul yang sama, film ini menangkap esensi glamor dan kecanggihan Kota New York, dengan karakter Audrey Hepburn sebagai lambang keanggunan dan gaya.

Dari gaun hitam kecilnya yang cantik hingga aksesorinya yang tak lekang oleh waktu, Breakfast at Tiffany's tidak hanya memamerkan fashion pada masanya namun juga menetapkan standar abadi yang telah membentuk industri ini selama beberapa dekade.

Salah satu momen fashion paling ikonik dalam sejarah sinematik, penggambaran Holly Golightly oleh Audrey Hepburn mengukuhkan gaun hitam kecil alias little black dress (LBD) sebagai pakaian pokok. Didesain oleh Hubert de Givechy, gaun hitam tanpa lengan berhiaskan mutiara melambangkan keanggunan yang bersahaja dan kecanggihan yang tak lekang oleh waktu.

Karakter Hepburn mempopulerkan gagasan LBD sebagai pakaian serbaguna dan penting yang cocok untuk berbagai kesempatan, baik itu pesta koktail atau acara formal. Gaun tersebut menjadi identik dengan gaya Hepburn, dan pengaruhnya terus terasa dalam fashion kontemporer, dengan para desainer yang terus menciptakan dan menafsirkan ulang siluet klasik.

Karakter Audrey Hepburn dalam Breakfast at Tiffany's juga mempopulerkan konsep glamor tanpa usaha alias effortless. Dengan tatanan rambut ramping, kacamata hitam besar, dan aksesori statement, Holly Golightly melambangkan kecanggihan yang anggun. Karakter Hepburn menunjukkan kekuatan aksesori, betapa pakaian sederhana namun elegan dapat mempercantik pakaian apa pun. Kacamata hitam oversized rancangan Oliver Goldsmith menjadi aksesori yang wajib dimiliki, menambah sentuhan misteri dan glamor pada penampilannya. Demikian pula, kalung dan anting mutiara khasnya mencerminkan keanggunan abadi, menginspirasi banyak wanita untuk menjadikan aksesori klasik sebagai elemen penting dalam lemari pakaian mereka.

Pengaruh film ini melampaui pakaian dan aksesori, gaya rambut dan tren kecantikan juga terpengaruh. Tatanan rambut ikonik Hepburn, yang ditata oleh penata rambut Prancis Alexandre de Paris, menjadi identik dengan kecanggihan dan keanggunan. Sanggul ramping yang dipadukan dengan tiara cantik menonjolkan fitur halus Hepburn dan menjadi gaya rambut abadi yang terus menginspirasi wanita saat ini.

Selain itu, kecantikan alami dan riasan minimalis Hepburn mencerminkan standar kecantikan yang berlaku pada tahun 1960-an, menekankan kulit yang bersih dan bercahaya serta penyempurnaan halus untuk menonjolkan fitur seseorang.

Adegan Film Breakfast at Tiffany's. Paramount Pictures

Breakfast at Tiffany's juga berkontribusi pada mempopulerkan estetika glamor Kota New York. Berlatar belakang jalanan kota yang ramai dan landmark ikonik, film ini menangkap daya tarik kecanggihan perkotaan dan kehidupan kosmopolitan. Gaya hidup Holly Golightly yang modis dan lingkaran sosial yang glamor melambangkan daya tarik aspirasi Kota New York, menginspirasi penonton untuk merangkul kepekaan kota yang anggun dan pesona kosmopolitan kota tersebut. Penggambaran film tentang Kota New York sebagai taman bermain glamor bagi para elite fashion berhasil menarik perhatian penonton di seluruh dunia, memperkuat status kota ini sebagai ibu kota fashion global.

Selain itu, Breakfast at Tiffany's memicu daya tarik budaya dengan konsep "gadis Tiffany", seorang wanita mandiri dan canggih dengan selera dan gaya yang sempurna. Penggambaran Audrey Hepburn tentang Holly Golightly mewujudkan cita-cita ini, memikat penonton dengan pesona, kecerdasan, dan keanggunannya yang tanpa usaha. Karakter Holly Golightly menjadi simbol pemberdayaan dan ekspresi diri perempuan yang abadi, menginspirasi perempuan untuk merangkul individualitas, dan kepercayaan diri mereka.

Film Breakfast at Tiffany's tetap menjadi mahakarya abadi yang terus memengaruhi fashion dan budaya lebih dari enam dekade setelah dirilis. Penggambaran Audrey Hepburn tentang Holly Golightly melambangkan keanggunan, kecanggihan, dan gaya abadi, menetapkan standar abadi yang terus membentuk industri mode saat ini. Dari gaun hitam kecil yang ikonik hingga aksesori dan gaya rambut yang glamor, "Breakfast at Tiffany's" meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam dunia fesyen, menginspirasi generasi wanita untuk merangkul gaya batin mereka dan menyalurkan Holly Golightly dalam diri mereka.

Pilihan Editor: Mengulik Perjalanan Logo Gucci, Terinspirasi dari Tali saat Menunggang Kuda

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."