Orang Tua Penting Perhatikan Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani pada Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Media Gathering

Media Gathering "Ngopi Susu 3": "Peringati Hari Gizi Nasional, Greenfields Ajak Keluarga Indonesia Lebih Cermat untuk Penuhi Kebutuhan Nutrisi Anak" pada hari Kamis, 1 Februari 2024/Greenfields

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Keluarga dianjurkan untuk memperhatikan pemenuhan kebutuhan protein hewani pada anak supaya anak bisa tumbuh dengan baik dan terhindar dari stunting, kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurang stimulasi. Selain daging, makanan laut, dan telur, susu segar yang sudah dipasteurisasi bisa menjadi pilihan sumber protein hewani untuk mendukung pertumbuhan optimal anak.

Dalam acara bincang-bincang tentang pilihan susu dan pemenuhan kebutuhan nutrisi anak yang berlangsung di Jakarta, Kamis, Chief Marketing Officer Greenfields Indonesia Fiona Anjani Foebe menyampaikan pentingnya keluarga memahami kebutuhan protein hewani anak dan cermat dalam memilih sumber protein hewani untuk anak.

Fiona menyampaikan bahwa perusahaannya mendukung upaya pemenuhan kebutuhan nutrisi keluarga dengan menjalankan bisnis secara terpadu guna menyediakan produk susu segar pasteurisasi berkualitas. "Kami berharap ke depannya keluarga Indonesia dapat lebih cermat lagi dalam memerhatikan kebutuhan nutrisi anak, khususnya yang masih dalam 1.000 HPK (hari pertama kehidupan) agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal," kata Fiona.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 tahun 2019, kebutuhan protein anak usia 6-11 bulan sebanyak 15 gram/hari, usia 1-3 tahun sebanyak 20 gram/hari, usia 4-6 tahun sebanyak 25 gram/hari, dan usia 7-9 tahun sebanyak 40 gram/hari.

Pemenuhan kebutuhan protein harian anak, terutama protein hewani, pada awal masa pertumbuhan penting untuk mencegah stunting, yang dapat menimbulkan dampak jangka panjang berupa rendahnya kemampuan belajar dan risiko serangan penyakit kronis.

Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak RS Pondok Indah Radhian Amandito menerangkan, seribu hari pertama kehidupan anak adalah hari yang sangat krusial. Hari itu menjadi penentu kondisi kesehatan anak ke depannya sehingga harus mendapat perhatian lebih besar. "Sebagai contoh, bayi usia 12-23 bulan membutuhkan sekitar 1.000 kalori per harinya. Ini baru kebutuhan gizi makro, belum zat gizi mikro lainnya seperti vitamin dan mineral. Dengan kata lain, selain makanan dengan gizi seimbang yang cukup jumlah dan kualitas, susu dibutuhkan untuk mengisi jumlah asupan nutrisi yang belum terpenuhi,” katanya. 

Radhian melanjutkan bahwa susu, utamanya susu segar pasteurisasi yang berkualitas, lebih unggul dari susu jenis lainnya karena hanya melalui proses pasteurisasi yang tidak mengurangi atau mengubah kandungan nutrisi alami susu sehingga masih mengandung banyak zat gizi penting yang mudah dicerna untuk tumbuh kembang anak seperti asam amino dan berbagai nutrisi bioactive. Misalnya seperti kalsium untuk pertumbuhan tulang, protein yang membantu meningkatkan berat badan, hingga immunoglobulin yang mengatur sistema imun dan lactoferrin yang berfungsi untuk menjaga kesehatan pencernaan.

Manfaat kebaikan susu segar pasteurisasi sebenarnya dapat dinikmati anak sejak dini sebagai bahan masak tambahan ketika mengkreasikan menu MPASI. Dengan kandungan lemak baiknya, susu dapat menjadi BB booster alami dan memberikan sensasi rasa gurih dalam masakan. “Ingat, kalau untuk anak berikan hanya yang terbaik, jangan coba-coba atau memenuhi hasrat kita untuk mengikuti tren ini dan itu. Lihat lagi kemasannya, cari susu yang 100 persen susu segar tanpa campuran apapun,” pesan dr. Radhian.

Pilihan Editor: Hari Gizi Nasional, Pemberian MPASI Kaya Protein Hewani Bisa Cegah Stunting

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."