3 Tanda Penyakit Kawasaki pada Balita

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi Anak Sakit/Halodoc

Ilustrasi Anak Sakit/Halodoc

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Najib Advani mengimbau orang tua waspada penyakit langka bernama Kawasaki. "Saya katakan penyakit kawasaki bukan penyakit sehari-hari ya, nggak semua dokter mungkin menyadari begitu," katanya dalam diskusi mengenai Hari Kesadaran Kawasaki Sedunia yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu 1 Februari 2024.

Najib mengatakan penyakit yang dikenal sebagai Kawasaki Disease tersebut merupakan penyakit yang langka, yang hingga kini belum diketahui secara pasti apa penyebab dari penyakit yang umumnya terjadi pada balita tersebut.

Ada tiga ciri utama yang wajib diwaspadai orang tua apakah terjadi pada anak. "Entry point-nya tiga sebenarnya, demam, ruam, dan mata merah. Tiga saja ingat itu, tiga dulu ya. Kalau sudah tiga itu, pikirkan kemungkinan Kawasaki. Nah, baru ke dokter yang biasa menangani Kawasaki," katanya.

Jika penyakit Kawasaki tidak ditangani pada awal kemunculannya, kata dia, dapat mengakibatkan penderitaan berupa gangguan jantung pada anak yang bisa terjadi seumur hidupnya, karena penyakit tersebut mengakibatkan pembuluh darah jantung (arteri koroner) menjadi tersumbat. "Kalau koronernya tersumbat, maka otot-otot jantung akan rusak, sehingga darah tidak bisa beredar dengan baik," ujar Najib yang juga anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Kardiologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu.

Najib mengemukakan beberapa gejala umum dari penyakit Kawasaki antara lain demam tinggi yang berlangsung sekitar empat sampai lima hari, kedua mata memerah tanpa adanya kotoran, bibir dan lidah yang merah seperti stroberi, ruam mirip campak di sekujur tubuh, serta benjolan di leher yang diakibatkan oleh pembengkakan kelenjar getah bening. "Kelainan jantung timbul setelah minggu kedua, di hari ketujuh. Hari kesepuluh mulai timbul kelainan jantung," ucapnya.

Untuk itu Najib menyebutkan penanganan kasus penyakit kawasaki harus dilakukan sejak dini atau sebelum hari ketujuh, agar penanganan dapat dilakukan secara maksimal.

Adapun langkah penanganannya, kata dia, dengan rawat inap di rumah sakit selama setidaknya empat hari untuk diberikan berbagai jenis obat-obatan, lalu setelahnya akan dilanjutkan dengan rawat jalan dengan pemeriksaan jantung secara rutin menggunakan alat elektrokardiogram (EKG).

Untuk diketahui penyakit Kawasaki ditemukan pada 1967 di Jepang oleh Dokter Anak bernama Tomisaku Kawasaki. Hari Kesadaran Kawasaki Sedunia diperingati setiap tahunnya pada 26 Januari.

Pilihan Editor: Anak Panas Tinggi dan Kulit Memerah, Waspadai Penyakit Kawasaki

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."