Buah Delima Tinggi Serat dan Rendah Gula, Simak 5 Manfaatnya untuk Tubuh

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi buah delima. Foto: Pixabay.com/megspl

Ilustrasi buah delima. Foto: Pixabay.com/megspl

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Buah delima memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Berkat kandungan antioksidan dan serat, buah delima mendukung kesehatan usus dan melawan penyakit, seperti penyakit jantung, bahkan jenis kanker tertentu.

Delima merupakan buah berbentuk bulat yang musimnya terjadi pada bulan September hingga Januari. Buah delima berasal dari Afrika dan diperkirakan berasal dari negara-negara di sepanjang Arab. Khasiat buah delima sebagai obat telah dimanfaatkan sepanjang sejarah, sejak ribuan tahun yang lalu.

Mengulik Kandungan Gizi Buah Delima

Delima kaya gizi, terutama serat, antioksidan, vitamin B, dan mineral tertentu. Berikut ikhtisar nutrisi yang terdapat dalam satu cangkir buah delima, menurut data USDA:

- Kalori: 145

- Lemak total: 2,05 gram (g)

- Protein: 2,92 gram 

- Jumlah karbohidrat: 32,7 g

- Serat: 7 gram

- Gula: 23,9 gram

- Vitamin C: 17,8 mg

- Vitamin K: 28,7 mcg

- Folat (Vitamin B9): 66,5 mcg

- Kalium: 413 mg

- Tembaga: 0,28 mg

Manfaat Buah Delima

1. Kaya Antioksidan

Buah-buahan umumnya kaya antioksidan, dan buah delima adalah contoh utamanya. Ada beberapa antioksidan berbeda yang ditemukan dalam buah delima—beberapa mikronutriennya, seperti vitamin C, bertindak sebagai antioksidan, begitu pula antosianin, senyawa tanaman yang juga memberi warna cerah pada buah delima.

“Ada 700 mg antioksidan polifenol dalam setiap 8 ons jus delima,” kata Roxana Ehsani, ahli diet olahraga yang berbasis di Miami, Amerika, dikutip dari Real Simple.

“Penelitian sebelumnya menemukan bahwa jus delima memiliki potensi antioksidan lebih besar daripada rata-rata anggur merah, jus anggur concord, atau teh hijau," jelasnya.

Makanan dan minuman tinggi antioksidan bisa membantu melawan radikal bebas, mengurangi kerusakan sel, dan menangkal penyakit, menurut Lexi Moriarty, ahli diet olahraga di Westfield, New Jersey, Amerika.

Selain berpotensi mengurangi risiko terkena kanker dan penyakit jantung tertentu, makanan kaya antioksidan seperti buah delima juga berkontribusi terhadap kesehatan kulit, otak, dan mata, tambahnya.

2. Menyehatkan Usus

Serat makanan adalah salah satu gizi paling ampuh yang ditemukan dalam buah delima. Setiap cangkir menyediakan 7 gram, sehingga mengurangi rata-rata kebutuhan serat harian orang dewasa (sekitar 25 g per hari untuk wanita dan 38 g per hari untuk pria, menurut Academy of Nutrition and Dietetics).

Buah ini juga merupakan sumber polifenol yang dapat berfungsi sebagai prebiotik yang memberi makan mikroba baik, jelas Kulp.

“Mikroba yang bermanfaat [di usus] dapat memakan polifenol dalam buah delima, yang dapat memperbaiki lapisan usus dan mengurangi peradangan penyebab penyakit,” kata Kulp.

“Seiring dengan meningkatnya jumlah mikroba yang bermanfaat, semakin berkurang jenis mikroba yang berbahaya," tuturnya.

3. Menunjang Kesehatan Jantung

Ada yang mengatakan bahwa makanan tertentu menyerupai organ yang fungsinya menunjang. Misalnya, kenari bermanfaat untuk kesehatan otak dan tampilannya agak mirip otak manusia. Demikian pula, buah delima, yang mirip dengan jantung, mendukung kesehatan jantung.

Buah delima dapat meningkatkan kolesterol HDL “baik” sekaligus menurunkan kadar kolesterol LDL “jahat” serta menurunkan tekanan darah.

Adapun minum jus delima juga bisa meningkatkan aliran darah dan mengurangi angina.

Dikatakan juga buah delima meningkatkan kesehatan arteri dengan mencegah penumpukan plak, juga membantu membalikkan penyempitan arteri yang dikenal sebagai aterosklerosis, menurut penelitian.

Buah delima juga dapat melawan peradangan , sehingga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

4. Meningkatkan Performa Atletik

Baik ahli diet olahraga, Ehsani dan Moriarty, sangat menyukai potensi buah delima untuk meningkatkan performa olahraga. 

“Jus buah delima dapat membantu kinerja atletik dan membantu mempercepat pemulihan setelah berolahraga, menurut penelitian,” kata Ehsani.

“Ini juga dapat membantu meningkatkan bioavailabilitas oksida nitrat, yang membantu tubuh Anda mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk berolahraga,” ucapnya.

5. Meningkatkan Kontrol Gula Darah

Buah-buahan mengandung gula alami, termasuk buah delima, meskipun buah delima jelas termasuk dalam daftar buah-buahan rendah gula. Lantws bolehkah penderita diabetes makan buah delima? Penting untuk selalu memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu, namun dalam banyak kasus, kata Kulp, penderita diabetes bisa makan—dan mendapat manfaat dari—buah delima. Faktanya, buah ini bisa membantu menjaga kadar gula darah tetap terkendali.

“Penelitian pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa buah delima dapat meningkatkan gula darah puasa pada penderita diabetes,” jelas Kulp.

Efek Samping Buah Delima

Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi atau mengalami ketidaknyamanan pencernaan saat menyantap buah delima.

Jika Anda sensitif terhadap fruktan, sejenis karbohidrat, Kulp mengatakan Anda lebih mungkin mengalami efek samping pencernaan dari buah delima seperti gas, kembung, dan diare.

Hal ini biasanya terjadi jika seseorang makan buah delima dalam porsi besar, jadi Kulp merekomendasikan untuk mengonsumsi seperempat cangkir sekaligus.

Mereka yang mengonsumsi obat tertentu juga harus memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan obat tersebut tidak berinteraksi dengan buah delima.

“Buah delima dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu seperti pengencer darah, jadi sebaiknya bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan Anda,” saran Chou.

Pilihan Editor: 10 Manfaat Jus Delima, Menyehatkan Jantung hingga Atasi Masalah Pencernaan

REAL SIMPLE

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."