8 Ekspektasi Tidak Realistis Ini Bisa Menyebabkan Pertengkaran dalam Hubungan Asmara

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Yanalya

Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Yanalya

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pada tahap awal hubungan asmara, banyak pasangan yang merasakan cinta yang menggebu-gebu. Seiring berjalan waktu tumbuh beragam ekspektasi terhadap satu sama lain, termasuk ekspektasi tidak realistis. Ekspektasi ini bisa memicu pertengkaran dalam hubungan asmara. Sebab harapan yang tidak realistis bisa menguras emosi dan menggerus cinta.

Berikut sejumlah ekspektasi tidak realistis yang perlu dihindari.

1. Kesempurnaan

Mengharapkan pasangan Anda sempurna dalam segala situasi menciptakan frustrasi dalam hubungan. Selalu mencari kekurangan atau mengungkapkan kekecewaan mempengaruhi keintiman emosional dalam hubungan.

2. Pasangan Bisa Membaca Hal yang Tersirat

Jika Anda mengharapkan pasangan membaca dan memahami perasaan dan pikirannya tanpa mengatakan apa pun, hal itu menimbulkan kesalahpahaman dalam hubungan. Menuntut perhatian emosional yang berlebihan dari pasangan membuat hubungan asmara sulit bertahan.

3. Pasangan Selalu Setuju

Bukan pertanda hubungan yang progresif jika Anda mengharapkan pasangan selalu setuju dengan Anda. Jika Anda dan pasangan tidak memberikan kebebasan satu sama lain untuk mengambil keputusan dan mengungkapkan sudut pandang, hal ini akan menimbulkan kebencian dan ketidakpuasan emosional dalam jangka waktu tertentu.

4. Mengharapkan Pasangan Berubah

Jika salah satu pasangan mengharapkan pasangannya berubah sesuai ekspektasinya, ini menandakan hubungan yang tidak sehat. Itu juga bisa menjadi tanda narsisme pada diri mereka.

Mengidentifikasi kekurangan satu sama lain dan mengharapkan perubahan terkadang bisa menjadi hal yang terlalu mengontrol dan ini bisa menjadi penyebab pertengkaran atau akhirnya perpecahan.

5. Tak ada Ruang Pribadi

Anda dan pasangan membutuhkan ruang pribadi dalam suatu hubungan. Menolak waktu pribadi satu sama lain dapat menimbulkan frustrasi dan kurangnya keintiman emosional dalam suatu hubungan. Ini adalah faktor penting yang sering menyebabkan perpisahan pasangan.

6. Mengharapkan Pasangan untuk Memperbaiki Masalah Anda

Mengharapkan satu sama lain untuk menemukan solusi atas masalah pribadi bisa sangat menguras emosi. Hal ini dapat menimbulkan pertengkaran dan ketidakpuasan emosional di antara pasangan.

Tidak mampu melupakan trauma masa kecil atau terus-menerus menuntut telinga untuk mendengarkan bisa menciptakan kepahitan dalam hubungan.

7. Ekspektasi Seksual yang Tidak Masuk Akal

Ekspektasi seksual yang tidak realistis termasuk penyebab utama rusaknya hubungan. Hal ini mempengaruhi keintiman emosional dalam hubungan. Berkomunikasi tentang kebutuhan dan keinginan seksual adalah kunci hubungan yang memuaskan secara emosional.

8. Ingin Selalu Dimanjakan

Kerinduan yang terus-menerus akan cinta menciptakan ketergantungan emosional dan hubungan saling bergantung. Seseorang bisa merasa terkuras secara emosional saat berusaha memenuhi kebutuhan emosional pasangannya. Obsesi untuk dimanjakan oleh pasangan tanpa memperhatikan keadaan emosinya berujung pada kekecewaan.

Pilihan Editor: Seni Mengelola Stres ala Dee Lestari, Coba Menurunkan Ekspektasi dan Harapan

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."