Tren Lipstik 2024, Warna Bold Diprediksi Bakal Populer

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi wanita memakai lipstik merah. Freepik.com/Jcomp

Ilustrasi wanita memakai lipstik merah. Freepik.com/Jcomp

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaLipstik menjadi salah satu make up yang sangat dicari wanita. Group Head of Customer Marketing OMG Andiny Kismaryanti memprediksi tren lipstik 2024. Menurut Andiny, warna-warna yang bold (berani dan cenderung gelap) diperkirakan akan menjadi favorit para pencinta riasan wajah. Mereka akan menggunakannya dalam berbagai kesempatan, terutama untuk aktivitas sehari-hari tahun ini.

“Kalau kita lihat, anak-anak muda zaman sekarang lebih berani untuk (tampil) stand out (menonjol). Sekarang yang menjadi favorit warna-warna yang lebih bold dan lebih unik,” kata Andiny Kismaryanti saat ditemui beberapa waktu lalu di Jakarta.

Contoh warna-warna lipstik bold yang bakal diminati tahun ini antara lain cokelat dan merah bata.

Andiny melihat saat ini masyarakat Indonesia menyukai pewarna bibir dengan intensitas warna lebih pekat dan gelap. Mereka pun lebih berani untuk mengekspresikan diri dengan memakai warna pewarna bibir yang lebih bervariasi, yang di masa sebelumnya tidak banyak dipakai oleh masyarakat.

“Ungu burgundy (juga menjadi salah satu tren warna tahun 2024). Kita melihat Make-Up Artist (MUA) itu sudah lebih berani menggunakannya, lebih ekspresif,” kata Andiny.

Melihat tren lipstik terang, produsen produk kecantikan, termasuk OMG, mengeluarkan lini produk pewarna bibir dengan warna-warna bold. “Kita mencoba untuk membuat shade (warna) pewarna bibir yang sesuai dengan wanita Indonesia. Kita buat warna-warna yang bold untuk itu,” kata Andiny.

Pilihan Editor: Tren Lipstik 2024, dari Honey Lips hingga Diamond Lips

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."