Tren Frugal Living Bisa Jadi Resolusi Gaya Hidup Hemat Tahun 2024

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi mengelola keuangan. Shutterstock

Ilustrasi mengelola keuangan. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tren frugal living sedang populer di kalangan anak muda. Frugal living adalah penerapan gaya hidup hemat sesuai kebutuhan. Sahabat Cantika bisa menjadikannya sebagai salah satu resolusi gaya hidup hemat tahun 2024. 

Di tengah gempuran gaya hidup hedonisme, banyak orang mulai aware untuk mempersiapkan masa depan dengan menerapkan gaya hidup frugal living.

Meskipun menerapkan frugal living, bukan berarti hidup sangat hemat bahkan pelit terhadap diri sendiri, melainkan membeli suatu barang yang dibutuhkan atau yang penting saja.

Jika Anda tertarik untuk menerapkan gaya hidup frugal living ini, berikut pengertian dan cara menerapkannya yang tepat. 

Apa Itu Frugal Living?

Berdasarkan arti masing-masing kata, frugal artinya hemat sedangkan living berarti gaya hidup. Melihat pemahaman secara konteks tersebut, maka bisa disebutkan bahwa frugal living adalah gaya hidup hemat.

Lebih lanjut lagi, pengertian tentang frugal living merupakan gaya hidup individu dalam mengelola keuangan dengan tepat dan bijak untuk masa depan, di mana mereka menetapkan skala prioritas pengeluaran, sehingga barang-barang yang dibeli benar-benar sesuai kebutuhan.

Dengan begitu, mau sebanyak apapun pemasukan bulanan Anda, maka Anda tetap bisa menabung karena kurangnya perilaku konsumtif. Namun perlu digarisbawahi bahwa frugal living bukan berarti pelit.

Adapun prinsip hidup yang bisa diterapkan untuk menerapkan frugal living di antaranya sebagai berikut:

1. Beli barang sesuai kebutuhan.
2. Hindari kebiasaan boros.
3. Cari alternatif produk dengan harga yang lebih murah.
4. Evaluasi perencanaan dan kebiasaan finansial.
5. Jaga keseimbangan finansial.

Cara Menerapkan Frugal Living

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."