Selain Kimono, Ini 10 Pakaian tradisional Jepang untuk Wanita

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
ilustrasi kimono Jepang (pixabay.com)

ilustrasi kimono Jepang (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Permaisuri Masako hadir mengenakan Kimono ketika menjamu Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan para pemimpin negara ASEAN. Berbeda dengan Permaisuri Masako, Kaisar Jepang Naruhito tampil dengan setelan jas resminya. Jamuan minum teh itu digelar oleh Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako di Istana Kekaisaran, Tokyo, Jepang pada Senin, 18 Desember 2023 lalu. 

Dikutip dari Sakuraco, Kimono merupakan baju tradisional Jepang yang terbuat dari berbagai jenis bahan seperti tekstil, katun, linen, dan sutra. Kimono pria cenderung berwarna biru tua atau hitam dengan sulaman sederhana pada lambang keluarga mereka. Sementara itu, kimono wanita memiliki berbagai jenis tergantung pada orang yang memakainya, waktu, acara, dan lokasi.

Sebenarnya selain kimono, masih ada beberapa baju tradisional Jepang yang bisa dikenakan para wanita asal Negeri Sakura itu. Apa saja itu?

1. Tomesode

Tomesode adalah baju tradisional Jepang yang dikenakan oleh wanita yang sudah menikah pada acara resmi. Pakaian ini memiliki motif hanya di bagian bawahnya dan mon (jambul) di lengan dan bahu. Semakin banyak mon, semakin formal acaranya. Jika berwarna hitam, disebut kuro tomesode, sedangkan yang berwarna lain disebut iro-tomesode (atau irosode).

2. Hakama

Hakama merupakan pakaian yang dipakai di atas kimono. Pakaian ini memiliki kemiripan dengan celana berlipit lebar atau rok, tergantung pada gayanya. Hakama, secara tradisional, merupakan pakaian yang digunakan oleh pria. Berbagai kelompok seperti pengrajin, petani, akademisi, dan samurai mengenakan hakama dengan gaya yang berbeda. Namun, di era modern saat ini, wanita juga mengenakan hakama. Hakama umumnya digunakan dalam seni bela diri atau sebagai pakaian formal.

3. Yukata

Yukata merupakan jubah musim panas yang bersifat informal. Pakaian tradisional ini populer digunakan saat musim panas untuk menghadiri pesta melihat bunga sakura, festival, dan pertunjukan kembang api. Meskipun bukan termasuk dalam kategori kimono, Yukata memberikan kesan yang serupa.

4. Furisode

Furisode adalah jenis kimono yang memiliki lengan sangat panjang, terutama di bagian bawah lengan. Pakaian tradisional ini hanya boleh dikenakan oleh wanita lajang dewasa. Kimono ini umumnya dipilih untuk acara-acara seperti upacara Hari Kedewasaan.

5. Komon

Komon adalah jenis pakaian tradisional Jepang yang memiliki pola berulang dan digunakan sebagai pakaian sehari-hari. Saat ini, Kimono Komon dan semakin jarang ditemui karena produksinya telah berkurang. 

6. Susohiki

Susohiki adalah pakaian tradisional Jepang yang umumnya dipakai oleh geisha atau penari tradisional Jepang. Pakaian ini lebih panjang dibandingkan dengan kimono biasa karena roknya harus menjuntai di lantai. Pakaian ini biasanya memiliki panjang hingga 2 meter. 

7. Iro-muji

Iro-muji adalah pakaian tradisional Jepang yang semi formal tanpa desain khusus. Tidak ada pola atau hiasan, hanya ada pola dasar damask. "Muji" artinya "polos" atau "padat," dan "Iro" berarti "warna." Pakaian ini umumnya dipakai oleh wanita dalam acara-acara seperti pesta atau kunjungan, seperti upacara minum teh, rapat, makan di luar, dan sejenisnya.

8. Mofuku

Mofuku adalah pakaian tradisional Jepang yang digunakan saat berkabung oleh pria dan wanita. Mereka mengenakan sutra hitam dengan lima jambul di atas pakaian dalam putih dan kaus kaki putih. Untuk wanita, aksesoris lainnya juga berwarna hitam. Pakaian berkabung serba hitam ini digunakan oleh keluarga dan orang-orang terdekat almarhum.

9. Houmongi 

Houmongi adalah kimono semi formal tradisional Jepang yang bisa dikenakan oleh wanita yang sudah menikah atau belum menikah, misalnya saat menghadiri pesta atau pernikahan teman atau kerabat jauh. Kimono ini memiliki lengan yang lebih pendek dibandingkan dengan furisode, dan polanya menutupi jahitan, membuatnya terlihat lebih mencolok dan kurang formal daripada tomesode yang memiliki pola di bawah garis pinggang.

10. Haori 

Haori adalah jaket kimono yang cukup panjang, memiliki lengan seperti kimono, dan biasanya dikenakan di atas kimono dan obi. Jaket ini dapat ditutup dari ujung ke ujung menggunakan himo, sepasang pengikat depan yang diikatkan pada tepi bagian dalamnya. Namun, haori wanita juga bisa dipadukan dengan pakaian gaya barat seperti gaun atau jeans, baik dikenakan terbuka atau dengan tambahan ikat pinggang.

Pilihan Editor: Tren Ecoprint dengan Inspirasi Kimono Melenggang di Jogja Fashion Trend 2023

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

WINDA OKTAVIA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."