Cara Christine Hakim Rayakan 50 Tahun Perjalanan Karier di Industri Film Indonesia

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Christine Hakim saat ditemui usai acara Pameran batik era Soekarno di Sarinah, Jumat, 24 November 2023/Foto: CANTIKA/Ecka Pramita

Christine Hakim saat ditemui usai acara Pameran batik era Soekarno di Sarinah, Jumat, 24 November 2023/Foto: CANTIKA/Ecka Pramita

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Merayakan kiprah Christine Hakim di industri perfilman, program bertajuk The Journey of Christine Hakim yang diluncurkan pada Agustus 2023 lalu telah melakukan perjalanan ke dua negara, yaitu Amerika Serikat, di Indonesia Film Festival New York 2023, dan Timor Leste, di Dili International Film Festival 2023.

Selain itu, 7 kota yang dikunjungi adalah Yogyakarta, Bandung, Banda Aceh, Sabang, Makassar, Ubud, dan Denpasar. Pemutaran film-film Christine Hakim di kota-kota tersebut juga disertai dengan diskusi dan tanya jawab langsung dengan sang maestro, Christine Hakim. 

Di Yogyakarta, The Journey of Christine Hakim bekerja sama dengan 18th Jogja-Netpac Asian Film Festiva (JAFF18) membuat sebuah program Retrospective Christine Hakim yang menayangkan tiga film, yaitu Daun di Atas Bantal, Tjoet Nya’ Dhien, dan Seputih Hatinya Semerah Bibirnya, dan Public Lecture bertajuk The Evolution of Role: Christine Hakim in Indonesia Film Culture. Sambutan hangat dari penonton yang datang ke JAFF18 memenuhi setiap ruang pemutaran. Satu pemutaran kejutan menghadirkan film Serambi yang pernah lolos seleksi Festival Film Cannes 2006 dalam kategori Un Certain Regard juga dipenuhi penonton dalam waktu singkat. 

Pemutaran Daun Di Atas Bantal di Bandung dilakukan di Auditorium FPSD pada 8 Desember 2023 bekerja sama dengan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung dan dihadiri lebih dari 150 mahasiswa, dosen, dan karyawan. Setelah Bandung, pemutaran selanjutnya dilakukan di Banda Aceh dan Sabang pada 11-13 Desember 2023. Di kota kelahiran pahlawan Tjoet Nya’ Dhien ini, pemutaran film Tjoet Nya’ Dhien menjadi sangat istimewa. 

Rangkaian The Journey of Christine Hakim di Bandung/Foto: Doc. Publicist

Di awali dengan tarian khas Aceh, tari Saman Gayo, pemutaran dan diskusi di Auditorium Prof. Auli Hasjmy, Universitas UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, dihadiri lebih dari 650 peserta dari Universitas UIN Ar-Rainiry dan beberapa universitas lainnya, serta siswa-siswa SMA. Pemutaran di Aula Bappeda Kota Sabang juga dihadiri lebih dari 70 penonton dari berbagai sekolah dan komunitas, meskipun kota Sabang diguyur hujan. 

“Puji syukur Alhamdulillah, film Tjoet Nja’ Dhien bisa kembali diputar di kota Banda Aceh, dan juga Sabang. Terharu rasanya, melihat generasi muda Aceh bisa menyaksikan film tentang perjuangan para leluhurnya. Harapan saya, semoga perjalanan program ini bisa terus berlanjut sampai ke banyak kota di Indonesia dan saya bisa terus berdiskusi dengan banyak generasi muda di seluruh pelosok Indonesia tentang beragam hal,” tutur Christine Hakim. 

Di Makassar, pemutaran dan diskusi dilakukan pada 15 Desember 2023. Pemutaran dan diskusi film Tjoet Nya’ Dhien di Baruga Prof. A. Amiruddin, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar yang dihadiri lebih dari 100 mahasiswa, dosen, dan karyawan Universitas Hasanuddin, Makassar. Sore harinya, pemutaran dan diskusi film Daun di Atas Bantal dilakukan di Rumata Art Space. Lebih dari 50 peserta dari berbagai komunitas dan penonton umum hadir untuk menonton dan berdiskusi perihal industri film langsung dengan Christine Hakim. 

Pilihan Editor: Film Sri Asih Bertabur Bintang, Mulai dari Pevita Pearce Hingga Christine Hakim

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."