Ketahui 3 Jenis Vaksin yang Bisa Mencegah Penularan Pneumonia

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi pneumonia. Foto : Radiopaedia

Ilustrasi pneumonia. Foto : Radiopaedia

IKLAN

TEMPO.CO, JakartaPneumonia adalah infeksi pada jaringan paru-paru yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Penyakit ini memiliki potensi menular dari satu individu ke individu lainnya. 

Dikutip dari Medical News Today, penularan pneumonia tergantung beberapa faktor, seperti jenis pneumonia, lamanya infeksi, dan pengobatan yang dapat mempengaruhi kemungkinan penularan. Pneumonia juga dapat ditularkan melalui batuk, bersin, atau berbicara, dengan virus atau bakteri sebagai penyebab utama.

Meskipun tidak semua kasus pneumonia bersifat menular, penting untuk memahami periode penularan, yang bisa dimulai beberapa hari sebelum gejala muncul dan berlanjut beberapa hari setelahnya. Durasi penularan ini bervariasi, tergantung pada jenis mikroorganisme penyebab infeksi.

Beberapa bentuk pneumonia, seperti yang disebabkan oleh mikoplasma, dapat tetap menular selama berhari-hari bahkan beberapa minggu. Untuk mengidentifikasi dan mengelola pneumonia, konsultasi dengan dokter sangat penting.

Dilansir dari Healthline, cara pertama yang dapat dilakukan untuk melawan pneumonia adalah dengan mendapatkan vaksinasi. Ada beberapa vaksin yang dapat membantu mencegah penularan pneumonia, yaitu:

1. Prevnar 13 dan Pneumovax 23

Kedua vaksin ini membantu melindungi tubuh dari pneumonia dan meningitis yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus. Prevnar 13 efektif melawan 13 jenis bakteri pneumokokus. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan vaksin ini untuk:

- Anak-anak di bawah usia 2 tahun
- Orang-orang berusia antara 2 dan 64 tahun dengan kondisi kronis yang meningkatkan risiko pneumonia
- Orang dewasa berusia 65 tahun ke atas

Sedangkan Pneumovax 23 efektif melawan 23 jenis bakteri pneumokokus. CDC merekomendasikan vaksin ini untuk:

- Orang dewasa berusia 65 tahun ke atas
- Orang dewasa berusia 19 hingga 64 tahun yang merokok
- Orang-orang berusia antara 2 dan 64 tahun dengan kondisi kronis yang meningkatkan risiko pneumonia

2. Vaksin flu

Pneumonia bisa menjadi komplikasi flu. Karena itu semua orang harus mendapatkan suntikan flu secara tahunan. CDC merekomendasikan agar semua orang berusia enam bulan ke atas divaksinasi, terutama mereka yang mungkin berisiko mengalami komplikasi flu.

3. Vaksin Hib

Vaksin ini melindungi terhadap Haemophilus influenzae tipe b (Hib), sejenis bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia dan meningitis. CDC merekomendasikan vaksin ini untuk:

- Semua anak di bawah 5 tahun
- Anak-anak yang lebih tua atau orang dewasa yang tidak divaksinasi yang memiliki kondisi kesehatan tertentu
- Orang-orang yang telah mendapatkan transplantasi sumsum tulang

Selain vaksinasi, ada beberapa hal lain yang dapat dilakukan untuk menghindari pneumonia, yaitu:

- Jika merokok, cobalah untuk berhenti. Merokok membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi pernapasan, terutama pneumonia.

- Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik.

- Tutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin.

- Pertahankan gaya hidup sehat untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.

- Istirahat yang cukup, makan makanan yang seimbang, dan berolahraga secara teratur.

Pilihan Editor: Wabah Pneumonia Misterius di Cina, Kemenkes Tingkatkan Kewaspadaan

WINDA OKTAVIA | NURHADI 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."