5 Kesalahan Umum yang Kerap Dilakukan Wanita dalam Pernikahan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Freepik.com/tirachardz

Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Freepik.com/tirachardz

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Setiap pernikahan memiliki tantangan tersendiri termasuk kesalahan yang mungkin Anda maupun suami kerap lakukan. Kali ini, mari kita mengenal kesalahan umum yang kerap dilakukan wanita dalam pernikahan. Memprioritaskan peran istri dan ibu ketimbang pertumbuhan pribadi adalah salah satunya. Faktanya jika kita terus bertumbuh dan mencintai diri, maka hal itu berdampak positif diri sekaligus dalam menjalani peran di rumah tangga. Berikut lima kesalahan umun yang kerap dilakukan wanita dalam pernikahan.

1. Mengabaikan Pertumbuhan Pribadi

Salah satu kesalahan umum yang dilakukan sebagian perempuan dalam pernikahan adalah memprioritaskan peran mereka sebagai istri dan ibu dibandingkan kesejahteraan mereka sendiri. Meskipun keluarga itu penting, menjaga rasa percaya diri juga penting.

Mengabaikan kepentingan pribadi, tujuan, atau perawatan diri dapat menyebabkan kelelahan dan mengurangi kepuasan pernikahan secara keseluruhan. Penting untuk memelihara pertumbuhan individu dan menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan keluarga.

2. Berasumsi Pasangan Bisa Membaca Pikiran

Berasumsi bahwa pasangan harus memahami perasaan, kebutuhan, atau keinginan secara intuitif tanpa komunikasi dapat menyebabkan kesalahpahaman. Wanita terkadang mengharapkan pasangannya untuk membaca apa yang tersirat, sehingga dapat menciptakan ketegangan yang tidak perlu.

Komunikasi yang terbuka dan jujur adalah kunci untuk memupuk pemahaman dan hubungan dalam pernikahan.

3. Mengabaikan Pentingnya Keintiman

Keintiman lebih dari sekadar kedekatan fisik; itu mencakup hubungan emosional dan kerentanan. Beberapa wanita mungkin melakukan kesalahan dengan mengabaikan pentingnya keintiman dalam pernikahan mereka.

Komunikasi teratur, aktivitas bersama, dan ekspresi emosi berkontribusi pada hubungan yang lebih dalam. Mengabaikan aspek-aspek ini dapat menimbulkan rasa jarak emosional antar pasangan.

4. Menetapkan Ekspektasi yang Tidak Realistis

Mengharapkan suami untuk memenuhi semua kebutuhan emosional, sosial, dan finansial bisa jadi tidak realistis dan memberatkan. Meskipun pasangan berperan penting dalam kehidupan seseorang, mengharapkan mereka menjadi satu-satunya sumber kebahagiaan dan kepuasan dapat menimbulkan kekecewaan.

Penting untuk menjaga sistem pendukung di luar pernikahan dan menyadari bahwa setiap orang memiliki keterbatasan.

5. Menghindari Konflik alih-alih Menyelesaikannya

Konflik tidak dapat dihindari dalam hubungan apa pun, namun menghindarinya daripada mengatasi masalah dapat merugikan. Beberapa wanita mungkin menghindari konfrontasi untuk menjaga keharmonisan, namun masalah yang tidak terselesaikan dapat memburuk dan berdampak negatif dalam pernikahan.

Pilihan Editor: 6 Tantangan Menikahi Sahabat Sendiri, Ekspektasi Terlalu Tinggi hingga Batasan Bias

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."