Tips Menciptakan Kenangan Positif pada Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ki-Ka: Ario Pratomo, Co-Founder Parentalk; Damar Wijayanti, Co-Founder @goodenoughparents.id & Positive Discipline Parent Educator; Evolette Alexandra, Multi-talented Kid & Brand Ambassador @wiliokids; Andien Aisyah, Penyanyi, Penulis Buku Belahan Jantungku dan Parenting Enthusiast; Nucha Bachri, Co-Founder & CEO Parentalk, dalam kegiatan Press Conference Road to Parentalk Festival 2023. Parentalk Festival 2023 akan digelar pada 2 Desember 2023 di Cibis Park, Jakarta/Parentalk

Ki-Ka: Ario Pratomo, Co-Founder Parentalk; Damar Wijayanti, Co-Founder @goodenoughparents.id & Positive Discipline Parent Educator; Evolette Alexandra, Multi-talented Kid & Brand Ambassador @wiliokids; Andien Aisyah, Penyanyi, Penulis Buku Belahan Jantungku dan Parenting Enthusiast; Nucha Bachri, Co-Founder & CEO Parentalk, dalam kegiatan Press Conference Road to Parentalk Festival 2023. Parentalk Festival 2023 akan digelar pada 2 Desember 2023 di Cibis Park, Jakarta/Parentalk

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Memiliki momen kebersamaan antara orang tua dan anak sangatlah penting, bukan hanya bagi orang tua, tetapi juga tumbuh kembang anak. Apa yang membekas di ingatan sang anak akan berpengaruh pada identifikasi diri, cara bersosialisasi, dan cara memecahkan masalah ketika sang anak dewasa.

Namun, dari sekian banyaknya kenangan yang telah diciptakan orang tua, nyatanya tidak semuanya diingat anak dalam waktu lama. Hal ini mungkin berkaitan dengan sistem core memory pada anak. Apa itu?

Parent educator Damar Wijayanti, menjelaskan bahwa core memory adalah ingatan yang membekas mengenai kehidupan seseorang, sehingga memori ini termasuk memori yang akan dikenang dalam waktu yang sangat lama. “Suatu momen akan mudah diingat anak dalam waktu yang lama bila berkaitan dengan emosi, seperti bahagia, sedih, dan lain sebagainya,” ucapnya pada acara bincang menuju Parentalk Festival 2023 yang diadakan oleh komunitas Parentalk pada 15 November kemarin.

Damar juga menyampaikan bahwa core memory anak tidak bisa diprediksi karena tidak ada yang tahu apa yang paling membekas di memori sang anak, entah itu positif, negatif, atau sesuatu yang random. “Hal yang terasa remeh di masa lalu bisa dimaknai mendalam oleh anak dan menjadi bagian dari memori yang diingat hingga dewasa, sedangkan hal yang kita rasa penting kadang terlewat begitu saja dan terlupakan,” katanya.

Meskipun begitu, hal ini bukan berarti orang tua tidak bisa membantu anak memiliki core memory positif yang akan dikenang hingga dewasa. Orang tua dapat melakukan beberapa tips berikut untuk menciptakan core memory pada anak, yaitu:

1.    Menciptakan banyak pengalaman positif pada hidup anak, karena kumpulan pengalaman pun juga bisa menjadi kenangan pada core memory anak. 

2.    Membangun antusias anak terhadap suatu aktivitas, dengan menceritakan apa yang bisa mereka alami dan pelajari.

3.    Orang tua hadir sepenuhnya dan ikut menunjukkan antusiasme yang sama saat melakukan aktivitas bersama anak.

4.    Libatkan semua indera dalam aktivitas bersama. Misal, dengan memutar lagu yang disukai anak sepanjang perjalanan, atau menggunakan parfum atau aroma yang menyegarkan.

5.    Perbanyak dokumentasi keseruan sang anak sehingga bisa diingat ulang oleh anak

6.    Ajak anak berbicara tentang aktivitas bersama yang telah dilalui untuk re-call memori anak.

“Apabila orang tua tidak sengaja menciptakan pengalaman negatif pada anak, bisa lakukan ‘bayar tunai’ dengan memberikan lima pengalaman positif. Ini merupakan bentuk usaha agar pengalaman negatif tadi tidak masuk core memory anak,” kata Damar

Pilihan Editor: Anak Mudah Marah? Berikut 8 Cara Menghadapinya

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

ANNISA YASMIN

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."