Ingin Hubungan Terjalin Harmonis? Pahami 3 Jenis Emosi Berikut Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Freepik.com/Drazen Zigic

Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Freepik.com/Drazen Zigic

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menjadi rawan secara emosional dalam suatu hubungan adalah hal yang tidak mudah, tetapi merupakan kunci penting dalam menciptakan hubungan yang sehat dan bahagia, yang tumbuh dalam kedekatan dan pemahaman bersama.

Ketika Anda bersedia merasakan emosi secara terbuka dan jujur, baik Anda maupun pasangan bisa lebih baik dalam mengatasi perselisihan, menghadapi rintangan, dan tumbuh lebih kuat dalam hubungan. Namun, mencapai tingkat keintiman ini dengan orang lain dapat menjadi salah satu hal tersulit yang pernah Anda lakukan. Mengapa begitu?

Berikut adalah tiga emosi yang bisa memiliki kekuatan untuk menghancurkan suatu hubungan:

1. Rasa Malu

Rasa malu seringkali menjadi hambatan untuk menjadi rawan secara emosional. Kita mungkin memiliki bagian diri yang tidak kita sukai dan takut ditolak jika kita membuka diri secara emosional dan mengungkapkan apa yang kita anggap sebagai sifat negatif. Ketika salah satu pasangan merasa malu, hubungan intim sulit untuk dibangun. Suatu hubungan dapat diubah dan diperdalam ketika kedua pasangan merasa nyaman mengungkapkan emosi mereka yang sebenarnya.

2. Kemarahan

Kemarahan adalah emosi yang seringkali muncul dengan cepat dan sulit dikendalikan. Ketika emosi ini memuncak, kita cenderung memperbesar masalah-masalah kecil, sehingga dapat merusak hubungan. Kemarahan seringkali dipicu oleh perasaan tidak mendapatkan apa yang kita inginkan atau pantas kita terima. Kita mulai berpikir, "Pasangan saya tidak mendengarkan saya" atau "Pasangan saya tidak menghargai apa yang saya lakukan."

3. Rasa Sakit

Kemarahan seringkali menjadi penyamaran dari rasa sakit yang lebih dalam. Merasakan rasa sakit ini bisa sulit, tetapi lebih mudah untuk melepaskan amarah dan menyerang pasangan. Namun, masalahnya adalah bahwa rasa sakit ini hanya membuat kemarahan semakin besar. Saat kita merasa sakit dan marah, energi kita cenderung terfokus pada menghukum orang yang kita anggap sebagai penyebab kemarahan kita. Ini dapat memperburuk hubungan dan memperdalam perasaan terasing.

Daripada membiarkan emosi-emosi ini menghancurkan hubungan Anda, penting untuk berusaha menjadi lebih rawan secara emosional dalam hubungan Anda. Terkadang, berbicara tentang emosi negatif atau tidak menyenangkan adalah langkah penting dalam membangun hubungan yang sehat dan kuat.

Berikut beberapa langkah yang dapat membantu Anda dalam menjaga kerentanan emosional dalam hubungan Anda:

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."