Pengalaman Pertama Putri Zulkifli Hasan Kolaborasi Fashion dengan Ayu Dyah Andari

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
(dari kiri) Putri Zulkifli Hasan dan Ayu Dyah Andari saat konferensi pers Rose & Beyond di Jakarta, Senin, 16 Oktober 2023. Foto: Tim Muara Bagdja

(dari kiri) Putri Zulkifli Hasan dan Ayu Dyah Andari saat konferensi pers Rose & Beyond di Jakarta, Senin, 16 Oktober 2023. Foto: Tim Muara Bagdja

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Politikus dan pengusaha, Putri Zulkifli Hasan membagikan pengalaman pertama dia berkolaborasi dengan desainer modest Ayu Dyah Andari dalam koleksi Rose & Beyond. Koleksi busana tersebut diketahui telah dipamerkan dalam rangkaian London Fashion Week 2023 pada September silam.

Anak sulung Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan itu mengatakan ide kolaborasi tercetus kala Ayu Dyah Andari membuatkan koleksi baju lebaran untuk keluarga Zulkifli Hasan. Putri melihat Ayu berkomitmen penuh baik pikiran maupun hatinya di setiap karya

"Aku lumayan tipe yang picky (pemilih) soal fashion. Aku suka sekali sama fashion (mode), jadi lumayan memperhatikan desain dan desainer. Waktu lebaran, aku minta bikin baju untuk sekeluarga ke Ayu Dyah Andari, hasilnya bagus banget," jelasnya di Jakarta, Senin, 16 Oktober 2023.

"Aku merasa kak Ayu ini salah satu desainer modest Indonesia yang tak hanya berkarya, tapi juga menaruh perhatian dalam tiap karya. Itu faktor X yang bikin kita collabs (kolaborasi)," sambung ibu dua anak itu.

Salah satu koleksi Ayu Dyah Andari x Putri Zulkifli Hasan bertajuk Rose & Beyond. Foto: Tim Muara Bagdja

Lewat kolaborasi ini, Putri juga ingin menyampaikan pesan bahwa para perempuan Indonesia bisa menghasilkan karya menakjubkan. Dan dia mengibaratkan perempuan Indonesia ibarat bunga mawar seperti nama koleksi kolaborasinya. Oiya, bunga mawar alias rose merupakan corak khas Ayu Dyah Andari si setiap koleksinya.

"Lembut, cantik, di sisi lain kuat, tangguh dan mandiri di keadaan apa pun. Dengan memakai koleksi ini, perempuan Indonesia lebih merasa pede, cantik," ungkap perempuan 35 tahun itu.

Kolaborasi Fashion Pertama, Effortless dan Mengalir Begitu Saja

Putri mengatakan proses kolaborasi dengan Ayu Dyah Andari berjalan lancar karena kesamaan dalam selera desain.

"Terasa mengalir begitu saja. Tidak ada sesuatu yang sifatnya berat karena kesamaan selera, visi dan misi. Waktu dikasih liat desainnya, itu style (gaya) aku banget," ungkap pemilik klinik kecantikan Zglow Aesthetics Clinic itu.

Menurut dia, desain busana yang ditawarkan bisa dipakai ke ragam acara mulai dari acara formal hingga semiformal.

"Desain klasik, tetap kelihatan mewah, dan versatilles bisa dipadu padan," imbuhnya.

Dari segi pilihan warna, Putri mengatakan koleksi kolaborasi dia dan Ayu Dyah Andari berwarna lembut seperti putih, putih gading, champagne hingga biru.

Salah satu koleksi Ayu Dyah Andari x Putri Zulkifli Hasan bertajuk Rose & Beyond. Foto: Tim Muara Bagdja

"Warna-warna yang dipilih bisa diterima dan dipakai oleh perempuan Indonesia. Warna soft dan ada aksen bordiran yang melebur di dalamnya," tuturnya.

Ketika ditanya soal tantangan, Putri mengatakan tak ada tantangan berarti dalam proses kreatif. Dia lebih menitikberatkan pada bagaimana mengenalkan modest fashion ke dunia internasional. Dan, dia bersyukur memperoleh respons positif. 

"Alhamdulillah responsnya bagus dan suka dengan koleksi ini. Mudah-mudahan industri modest fashion di indonesia tambah maju, berkembang," ungkapnya.

Putri Zulkifli Hasan juga menguntai asa Indonesia menjadi kiblat modest fashion dunia mengingat negara kita dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Dan, memamerkan karya kolaborasi dia dan Ayu Dyah Andari dalam rangkaian pekan mode London bulan lalu salah satu langkah yang dia jalani.

Pilihan Editor: Mengenal Futri Zulya Savitri, Politikus sekaligus Pemilik Klinik Kecantikan

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."