Dear Pecinta Kopi, Coba Lima Bahan Campuran untuk Cita Rasa Terbaik Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi kopi susu. Foto: Unsplash.com/Alberto Bogo

Ilustrasi kopi susu. Foto: Unsplash.com/Alberto Bogo

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tidak semua bahan cocok dicampur dengan kopi agar mendapatkan cita rasa terbaik. Dilansir dari Eating Well, berikut lima campuran terbaik untuk ditambahkan ke dalam kopi.

1. Seperempat cangkir susu utuh atau susu oat

Rachel Fine, ahli diet terdaftar dan pemilik perusahaan konseling nutrisi To The Pointe Nutrition di New York City, mengatakan susu murni merupakan pilihan nomor satu untuk campuran kopi terbaik.

"Sedikit susu murni membuktikan kepada saya bahwa kita bisa menikmati 'real deal' dan mendapat manfaat secara fisik, mental, dan emosional darinya," ujar Fine.

Karena hal tersebut tidak membuatnya merasa membatasi atau memilih "budaya diet". Karena vitamin D (yang ditemukan dalam susu murni, namun bukan skim) merupakan vitamin yang larut dalam lemak, sehingga tubuh Anda mendapat manfaat lemak yang ditawarkan susu.

"Lemak membantu memuaskan kita. Saat kita merasa puas, kita cenderung mengembangkan pengalaman yang lebih penuh perhatian seputar makanan dan minuman, bahkan saat rehat kopi," kata Fine.

Sementara Ashley Reaver, ahli diet terdaftar yang berbasis di Oakland, California, sekaligus pencipta Metode Hidup Lebih Panjang Kolesterol Lebih Rendah, suka menambahkan susu berbahan dasar oat Oatly ke dalam kopinya.

Itu adalah pilihan bagus bagi mereka yang tidak menyukai produk susu. "Ini memiliki semua kebaikan krim setengah-setengah tanpa lemak jenuhnya," kata dia.

2. Setengah cangkir protein shake atau satu sendok bubuk protein

Untuk memperoleh lebih banyak protein dibanding "dos" produk usus di atas, cobalah setengah cangkir protein shake yang sudah jadi, seperti OWYN Protein Shake. Menuang setengah cangkir akan menambahkan sekitar tujuh gram protein dan kurang dari satu gram gula ke dalam kopi Anda.

Anda juga bisa mencoba menambahkan satu sendok bubuk protein cokelat seperti Vega Protein dan Greens Chocolate ke dalam es kopi Anda. "Sebanyak ini juga akan menambah banyak krim pada minuman Anda tanpa bergantung pada krimer berlemak tinggi," ujar Reaver.

Sebagai bonus tambahan, jumlah protein lebih banyak daripada jumlah telur akan membantu Anda tetap kenyang lebih lama setelah sarapan. "Saat kita merasa kenyang, kecil kemungkinan kita akan bergelut dengan nafsu makan yang berlebihan dan pikiran obsesif seputar makanan," kata Fine.

3. Satu sendok teh gula

Jika Anda ingin sedikit rasa manis untuk menyeimbangkan rasa pahit pada kopi, tambahkan sesendok kecil gula. Mary Poppins dan ahli diet menyetujui gula asli dalam jumlah sedang. Fine mengatakan apabila digunakan untuk meningkatkan rasa, sedikit saja gula sudah cukup manfaatnya. Bahkan perasan madu atau sirup maple juga dapat membantu.

4. Satu sendok teh cokelat bubuk

Ilustrasi bubuk cokelat dan cokelat batangan. shutterstock.com

Ini adalah favorit musiman cuaca dingin dari Reaver. Ia menyebut ini merupakan cara indah dan kaya antioksidan untuk membuat moka darurat. Baik Anda menikmatinya dalam kopi panas atau es, Anda bisa tenang mengetahui bahwa campuran kopi ini dapat membantu menurunkan tingkat stres Anda, dan penelitian mendukung hal tersebut. Untuk memaksimalkan manfaat kesehatan Anda, carilah bubuk yang 100 persen kakao dan tanpa pemanis.

5. Satu sendok teh kayu manis

Dengan cara sama, Anda bisa meningkatkan antioksidan dan menambahkan aroma hangat seperti latte bumbu labu ke dalam kopi Anda dengan menaburkan atau mengaduknya menggunakan sesendok kecil kayu manis. Reaver menikmati ini ketika dia sedang ingin minum mug panas.

Pilihan Editor: Tergila-gila Minum Kopi, Isyana Sarasvati Bisa Ngopi Sehari Tiga Gelas

PUSPITA AMANDA SARI | NURHADI 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika


Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."