Hobi Koleksi Batu Permata, Nicholas Saputra: Ekspresi Diri

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Nicholas Saputra ditemui di Jakarta Selatan, Sabtu, 16 September 2023. Foto: CANTIKA/Silvy Riana Putri

Nicholas Saputra ditemui di Jakarta Selatan, Sabtu, 16 September 2023. Foto: CANTIKA/Silvy Riana Putri

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Aktor, model, dan produser, Nicholas Saputra gemar mengoleksi aneka batu permata seperti safir dan ruby. Hobi itu bermula beberapa tahun lalu saat dia liburan atau traveling ke Sri Lanka.

"Salah satu tempat yang sering saya kunjungi, dan mungkin jarang orang kunjungi, itu adalah Sri Lanka. Dan (negara) itu terkenal dengan gems island (pulau penghasil bebatuan permata), yang punya banyak jenis gemstones, precious stone. Sri Lanka juga terkenal punya kualitas batu safir yang bagus," kata Nicholas Saputra di Jakarta Selatan, Sabtu, 16 September 2023.

Di negara dengan julukan Permata Samudera Hindia itu, Nico sapaan akrabnya terpikat menggali keindahan batu-batu permata yang ada di sana. Bagi dia, saat traveling, dia selalu mencari tahu keindahan dan keunikan di setiap negara yang disambanginya.

"Waktu itu, saya jadi banyak melihat, mengunjungi beberapa tempat dan diterangkan tentang gemstones terutama safir dan ruby yang punya keunikan dan kekuatan. Menurut saya, (batu permata) punya energi yang menarik," ujar peraih Piala Citra tahun 2005 itu.

"Batu yang pertama saya beli adalah safir di Sri Lanka, yang sering saya pakai, saya jadikan cincin. Ada beberapa yang belum saya jadikan (perhiasan)," jelasnya.

Nicholas Saputra ditemui di Jakarta Selatan, Sabtu, 16 September 2023. Foto: CANTIKA/Silvy Riana Putri

Batu Permata Bagian Ekspresi Diri Nicholas Saputra

Nicholas Saputra lebih suka menyebut hobinya mengoleksi batu permata adalah bagian dari ekspresi diri. Di mata pemeran Rangga dalam film Ada Apa Dengan Cinta itu, batu permata salah satu simbol kekuatan.

"Saya rasa lebih ke ekspesi, above investment and collection (di atas dari investasi dan koleksi). Kalau koleksi kesannya cuma disimpan saja. Tapi ini kita pengennya jadi sarana ekspresi. Setiap batu atau perhiasan punya desain, cerita, dan daya tarik yang berbeda," imbuhnya.

Maka dari itu, Nico selalu menyempatkan berburu batu permata atau batu khas di tempat yang dikenal sebagai penghasil bebatuan.

"Tergantung tempatnya, kalau tempatnya terkenal dengan batu, saya cari, cari banget," ujarnya.

"Itu memori yang bagus banget. Saya bisa cerita di mana saya belinya, kenapa saya belinya. Batu itu simbol yang powerful (kekuatan), meskipun kecil. Sesuatu yang kuat dan rigid," sambungnya.

Selain berburu batu di luar negeri, Nico juga kerap menambah koleksi bebatuannya dari dalam negeri. Aceh dan Kalimantan termasuk daerah yang kerap disambanginya.

"Di aceh banyak bebatuan seperti black jade, batu sulaiman, kecubung teh. Di kalimantan, juga banyak," ungkapnya.

Mengingat batu permata bagian dari ekspresi Nico, ada beberapa koleksinya yang sudah diubah menjadi perhiasan. Menurut dia, perhiasan bagi pria bisa menjadi pelengkap busana, juga sarana ekspresi diri. Hal itu dia lihat dari beberapa tetua atau raja yang memakai cincin, dan sang ayah juga memakai kalung.

"Saya memakai cincin, kalung atau bros," ungkapnya.

Di acara formal tertentu, bros salah satu elemen penampilan yang dipertimbangkan Nicholas Saputra. Namun saat berlibur, dia menyesuaikan penampilan lebih sesimpel dan seaman mungkin termasuk hanya memakai cincin atau kalung.

Pilihan Editor: Cerita Nicholas Saputra soal Privasi Sebagai Selebriti, Mampu Berkata Tidak 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."