Perjalanan Karier Polana B Pramesti, Sempat Mau Resign hingga Sekarang Jadi Dirut Perempuan Pertama di AirNav Indonesia

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Direktur Utama AirNav Indonesia Polana Banguningsih Pramesti saat ditemui di Jakarta Air Traffic Service Center, kompleks Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat, 29 April 2022. TEMPO/Francisca Christy

Direktur Utama AirNav Indonesia Polana Banguningsih Pramesti saat ditemui di Jakarta Air Traffic Service Center, kompleks Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat, 29 April 2022. TEMPO/Francisca Christy

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Setiap orang punya lika-liku perjalanan karier yang mereka jalani. Begitu pula dengan Direktur Utama (Dirut) AirNav Indonesia Polana Banguningsih Pramesti atau lebih dikenal dengan Polana B Pramesti. Kariernya di industri perhubungan terhitung sudah lebih dari tiga dekade atau 30 tahun.

Polana diketahui lulusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung atau ITB. Begitu lulus, dia bekerja di perusahaan konsultan. Kala itu dia belum berminat menjadi pegawai negeri. Namun, panggilan menjadi abdi negara itu tumbuh dengan kuat saat dia berlabuh ke Kementerian Perhubungan. Dia memilih di bagian penerbangan terinspirasi dari pekerjaan ayah tercinta.

"Masuk Kemenhub, mau di direktorat jenderal apa. Kebetulan ayah saya hidup di dunia penerbangan, ayah saya seorang ATC, sehingga saya pilih (bidang penerbangan)," jelasnya di Jakarta Selatan, 29 Agustus 2023.

Sempat Ingin Resign

Sama seperti kita dalam bekerja, Polana pun mengalami masa naik turun. Dia  sempat ingin mengundurkan diri alias resign.

"Sempat mau resign, capek, dan mohon maaf perempuan saat itu dianggap sebelah mata, apalagi untuk mendapatkan posisi pejabat," katanya mengenang di masa itu.

Keinginan itu muncul didorong berbagai hal termasuk tidak mendapat porsi pekerjaan yang cukup.

"Sempat mau resign, putus asa, tidak diberikan tugas apa-apa, akhirnya saya menciptakan sendiri pekerjaan yang akhirnya dipakai," tuturnya.

Dia pantang menyerah dengan menunjukkan segala kemampuannya dengan baik. Niat untuk resign semakin diurungkan oleh Polana karena dia mendapatkan dukungan penuh dari keluarga untuk terus maju.

Bisa Sekolah Lagi dan Keliling Indonesia jadi Motivasi

Setelah dua tahun di Kementerian Perhubungan, Polana mendapat kesempatan S2 jurusan Transportasi di ITB. Menurut Polana, kesempatan untuk menimba ilmu yang lebih tinggi adalah salah satu motivasinya menjadi pegawai negeri..

"Itu salah satu pencetus atau motivasi saya menjadi pegawai negeri pada waktu itu. Saya bisa punya kesempatan sekolah, saya punya kesempatan keliling indonesia, dan itu terbukti saya mendapatkan kesempatan S2. Setelah itu, Alhamdulillah saya mendapat jabatan pertama di tingkat awal (sebagai) kepala seksi, berpindah dari satu bidang ke bidang lain cukup lama," katanya.

Jadi Pimpro Perempuan Pertama untuk Pembangunan Bandara

Kemudian Polana menjadi pejabat Eselon 3, dan di waktu bersamaan dia ditantang menjadi pimpinan proyek (pimpro) pembangunan bandara baru.

"Pada masa itu, Indonesia sedang giat-giatnya membangun bandara saya diberi challenge. (Tantangannya adalah) Pembangunan bandara besar di Surabaya, Padang, Palembang. Saya sempat (ragu) masa saya jadi pimpro. Saya pimpro perempuan pertama juga di Dirjen Perhubungan," ucapnya.

Lalu, Polana menjadi Direktur Teknik. Tak lama kemudian, dia diminta kembali ke Kemenhub menjadi Direktur Navigasi Penerbangan. Setelah itu, dia menjabat Direktur Bandar Udara, lalu Dirjen Perhubungan Udara. Polana menjadi Dirjen  perempuan pertama.

Biasa berkutat dengan dunia penerbangan, Polana diberi tantangan baru menangani bidang berbeda sebagai Kepala Badan Pengawalan Transportasi Jabodetabek

"Kemudian saya pensiun, sudah purna tugsd debagai ASN (aparatur sipil negara). Namun mendapatkan amanah kembali di tahun 2022 menjadi Direktur Utama AirNav Indonesia. Itu salah satu bukti kits bisz menduduki jabatan atau tugas-tugas yang biasa dikerjakan laki-laki," tuturnya.

Direktur Perempuan Pertama di AirNav Indonesia

Ingib memberikan legacy kpd wanita indonesia.

Sebagai informasi, AirNav Indonesia adalah satu-satunya badan usaha yang menyelenggarakan navigasi penerbangan di Indonesia.

"Ini penugasan pemerintah untuk melayani penerbangan di indonesia. Kenapa saya menerima karena saya tertantang," imbuhnya.

"Waktu saya diberikan amanah, di masa pandemi Covid-19 , penerbangan sangat drop sekitar 10 sampai 20 persen dari sebelumnya," jelasnya.

"Itu challenge yang diberikan oleh pimpinan saya pada waktu itu Menteri Perhubungan dan Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) untuk memperbaiki kinerja AirNav agar tetap sustain. Itu barangkali tantangan yang membuat saya menerima (amanah menjadi) Dirut AirNav Indonesia," tandas Polana B Pramesti.

Pilihan Editor: Jadi Direktur Perempuan Satu-satunya di PT SMI, Begini cara Sylvi J. Gani Memimpin

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."