Selain Usia, Ini Penyebab Program Bayi Tabung Gagal

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi program bayi tabung. Shutterstock

Ilustrasi program bayi tabung. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Program bayi tabung atau in-vitro fertilization (IVF) salah satu ikhtiar pasangan dianugerahi keturunan. Bicara soal tingkat keberhasilan program tersebut, dari sisi medis, ada beberapa faktor yang memengaruhi termasuk usia dan kondisi kesehatan pasangan. Untuk pengetahuan bersama, mari kita simak pemaparan dari Dr. Asha Vijay, Dokter Kandungan dan Direktur Medis di GarbhaGudi IVF, India, dikutip dari Hindustan Times, Minggu, 27 Agustus 2023.

Penyebab Program Bayi Tabung Gagal

1. Usia

Seiring bertambahnya usia wanita, ovarium mengalami penurunan fungsi, dan kualitas/jumlah telur menurun. Kualitas embrio dan potensi implantasi pun ikut menurun.

Pada pria, kerusakan sperma semakin meningkat seiring bertambahnya usia, dan kerusakan embrio lebih sering terjadi setelah usia pria melewati 40 - 45 tahun.

Jika wanita berusia 35 tahun dan pria lebih dari 40 tahun, ada risiko kegagalan implantasi akibat masalah embrio yang disebabkan oleh usia.

Selain itu, faktor lain yang memengaruhi adalah infrastruktur, layanan embriologi, dan fasilitas modern yang tersedia di Pusat IVF tertentu. Oleh karena itu, sebaiknya pasangan mempertimbangkan faktor-faktor ini dengan cermat sebelum memilih Pusat IVF.

2. Riwayat Kesehatan 

Jika wanita memiliki riwayat operasi berulang atau masalah kesehatan tertentu, risiko kegagalan IVF akan lebih tinggi. Dokter perlu menganalisis masalah ini dan mengobati penyebabnya.

3. Faktor Lain

Beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan antara lain

- Operasi pengangkatan fibroid yang berulang pada rahim

- Endometriosis yang kambuh berkali-kali

- Operasi yang berulang pada ovarium

- Anomali kongenital pada rahim seperti septum

- Jika endometrium tidak berkembang, bisa disebabkan oleh infeksi Tuberkulosis (TB) sebelumnya atau penyakit radang panggul; dalam hal ini, embrio sebagus apa pun tidak dapat diimplantasi.

Menurut Dr. B Ramesh, Direktur Medis dan Dokter Kepala Bedah Laparoskopi, Spesialis Kemandulan, Spesialis IVF, dan Uroginekolog di Rumah Sakit Altius, penyebab kegagalan implantasi berulang dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori.

- Berkurangnya reseptivitas endometrium bisa disebabkan oleh mioma, polip endometrium, endometritis, adenomiosis, PCOS, trombofilia.

- Perkembangan embrio yang cacat dapat dipicu oleh pengerasan zona embrio, kondisi kultur yang kurang optimal, embrio berkualitas rendah, dan kelainan genetik.

- Faktor-faktor multifaktorial seperti masalah dengan tabung falopi, usia yang lebih tua, diabetes mellitus, dan fragmentasi DNA sperma yang meningkat.

Berapa Kali Pasangan Dapat Mencoba Pogram Bayi Tabung?

Menurut Dr. B Ramesh, kegagalan Implantasi Berulang (RIF) didefinisikan sebagai ketidakberhasilan hamil secara klinis setelah transfer setidaknya tiga embrio berkualitas baik dalam tiga siklus segar atau beku pada wanita di bawah usia 40 tahun.

Sementara itu, Dr. Asha Vijay mengatakan jika wanita memiliki cadangan yang cukup baik dapat mencoba hingga tiga siklus. Jika terdapat cukup embrio setelah IVF pertama, maka dapat dilakukan hingga 3-4 transfer embrio.

Beberapa pasien mungkin telah menjalani hingga enam transfer, tetapi disarankan tidak lebih dari tiga stimulasi. Terutama jika pasien mengalami kegagalan berulang.

"Kemajuan terbaru dapat membantu mendeteksi waktu yang tepat untuk transfer embrio. Biasanya transfer embrio dilakukan pada 120 jam setelah progesteron. Uji Reseptivitas Endometrium (ERA) tidak hanya dapat mendeteksi kapan embrio harus ditransfer, tetapi juga dapat mencurigai jika pasien gagal karena jendela waktu yang tidak tepat," jelas dokter Asha Vijay.

Rekomendasi untuk Keberhasilan Program Bayi Tabung

- Memilih pusat dengan fasilitas yang baik, layanan embrio, dan infrastruktur.

- Memilih pusat yang maju secara teknologi dan ilmiah.

- Tidak hanya mempertimbangkan tarif, diskon, dan paket yang ditawarkan. Luangkan waktu yang cukup untuk melakukan penelitian tentang pusat tersebut dan berbicara dengan pasangan lain yang telah menggunakan layanan di pusat tertentu.

- Berbicara dengan pasangan lain yang telah berhasil menjalani perawatan program bayi tabung.

- Membaca tentang dokter dan tingkat keahlian yang ditawarkan oleh pusat program bayi tabung.

Pilihan Editor: 2 Pekan Pasca Transfer Embrio pada Bayi Tabung, Ini Tips Agar Pasangan Tenang

IVANA FELYSITASWATI PALLA | HINDUSTAN TIMES

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."