5 Hal Unik dari Drama Korea The Killing Vote

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Park Sung-woong, Lim Ji-yeon, dan Park Hae-jin/Prime Video

Park Sung-woong, Lim Ji-yeon, dan Park Hae-jin/Prime Video

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Serial thriller Korea yang menegangkan berjudul The Killing Vote tayang di Prime Video di Indonesia dan lebih dari 240 negara dan wilayah di seluruh dunia. Episode pertama dari total 12 episode ini telah dirilis dan akan diikuti dengan satu episode baru setiap Kamis. Sutradara Park Shin-woo, Park Hae-jin, Park Sung-woong, dan Lim Ji-yeon pun berbagi pendapat mereka mengenai The Killing Vote pada acara konferensi pers di Seoul. 

Simak 5 hal unik yang perlu kamu ketahui mengenai The Killing Vote di bawah ini: 

1. Premis yang menarik

Bagaimana jika suara kamu dapat menentukan nasib para penjahat yang keji? Premis itulah yang disorot dalam The Killing Vote. “Suatu hari, sebuah pesan teks dikirim kepada warga. Pesan ini menyampaikan sistem pemungutan suara untuk hukuman mati bagi para penjahat yang kejam," kata Sutradara Park Shin-woo dalam keterangan pers Prime Video yang diterima Cantika pada 11 Agustus 2023.

Serial ini merupakan thriller misteri yang memburu sosok di balik pemungutan suara nasional untuk hukuman mati. "Ceritanya mengikuti para petugas polisi yang bergelut dengan dilema untuk menyelamatkan para penjahat yang pantas mati berdasarkan pemungutan suara yang dilakukan oleh sosok misterius tersebut,” lanjut Park Shin-woo. 

2. Berbagai karakter yang menarik

Mari berkenalan dengan tiga karakter utama The Killing Vote. Park Hae-jin memperkenalkan karakter detektifnya, Kim Moo-chan yang terjebak dalam sebuah dilema apakah hukuman bagi penjahat tersebut adil atau tidak. "Saya pikir akan menarik untuk melihat apakah dia akan tetap baik atau beralih ke sisi kegelapan,” kata Park Hae-jin. 

Park Sung-woong mengatakan karakter Kwon Seok-joo yang diperankannya secara ambigu berada di antara yang baik dan yang jahat. "Dia seorang sarjana hukum terkenal yang telah menerbitkan buku. Dia menyerahkan diri dan dipenjara karena main hakim sendiri setelah kematian putrinya,” kata Park Sung-woong. 

Terakhir, Lim Ji-yeon mengatakan karakter yang diperankannya adalah seorang letnan yang bekerja untuk Biro Keamanan Siber di Badan Kepolisian Metropolitan Seoul. "Dia pernah menjadi andalan di timnya, tetapi kini dianggap sebagai sosok yang merepotkan karena ketidakmampuannya untuk menahan diri dalam berbicara,” kata Lim Ji-yeon. “Dia adalah karakter yang ramah dan relatable di tengah kegelapan.”

3. Mirip seperti webtoon-nya, namun lebih hidup

Ada banyak drama Korea yang diadaptasi dari webtoon populer dan selalu menarik untuk melihat bagaimana ceritanya dihidupkan di layar. Ketika ditanya yang membedakan serial ini dari webtoon aslinya, Sutradara Park Shin-woo mengatakan serialnya memiliki ketegangan dan berfokus pada aspek laga. "Para pemain juga menyempurnakan karakter mereka, sehingga menurut saya para karakternya akan terasa hidup dan nyata dibandingkan dengan karakter webtoon,” kata Park Shin-woo. Dia juga membahas bagaimana sang penulis naskah melakukan pekerjaan yang hebat dalam menghubungkan webtoon dengan naskahnya. Sang sutradara mulai merencanakan serial ini beberapa tahun yang lalu, sehingga dipercaya dapat memenuhi ekspektasi para penonton. 

Cuplikan Drama Korea The Killing Vote/Prime Video

4. Chemistry para pemain

Setelah beradu akting dalam serial Man to Man di tahun 2017, para penggemar dapat kembali menantikan chemistry yang hebat antara Park Sung-woong dan Park Hae-jin. Park Sung-woong menambahkan Man to Man merupakan sebuah komedi ringan, namun untuk serial ini, timnya mendiskusikan bagaimana cara berakting. "Selama latihan, Park Hae-jin benar-benar menangis. Kami sebenarnya lebih sering bertemu selama pembuatan serial ini. Kami bahkan membaca naskah bersama. Kami juga mencoba membaca peran satu sama lain,” kata Park Sung-woong. 

Park Hae-jin menambahkan Park Sung-woong seperti saudara kandung baginya. "Saya tidak punya saudara laki-laki, tetapi Park Sung-woong terasa seperti itu. Saya bisa menyampaikan kekhawatiran saya kepadanya,” kata Park Hae-jin. 

Park Sung-woong membalas dengan memuji akting Park Hae-jin dan upayanya untuk menambah berat badan 10 kilogram. “Saya terkejut melihat bagaimana dia bekerja keras untuk menambah berat badan demi perannya. Dia benar-benar membentuk otot saat makan protein,” 

5. Makna keadilan

Keadilan benar-benar menjadi inti dari cerita ini. Ketika sosok bertopeng memberikan eksekusi sesuai dengan pemungutan suara hukuman mati nasional, berbagai karakter merenungkan kembali apa arti keadilan bagi mereka. Ketika ditanya apa yang akan mereka lakukan jika mendapat permintaan untuk ikut serta dalam hukuman mati nasional, masing-masing pemain memberikan jawaban yang berbeda. 

Lim Ji-yeon berkata ia akan berhati-hati dan curiga. "Apakah itu adalah phishing suara, dan akan menyelidikinya. Jika itu adalah hal yang nyata dan benar-benar menentukan keadilan, maka saya mungkin akan berpartisipasi,” kata Lim Ji-yeon.

Park Sung-woong menambahkan ia sebenarnya bukan tipe orang yang curiga. "Jadi saya pikir saya akan memilih saja,” kata Park Sung-woong. 

Park Hae-jin menambahkan setelah mengonfirmasi bahwa itu adalah pemungutan suara yang sah, ia rasa ia tidak dapat berpartisipasi dengan mudah. "Jika saya memilih, saya pikir saya akan menderita karena rasa bersalah. Saya tipe orang yang mudah khawatir,” katanya. 

Pilihan Editor: 8 Rekomendasi Tayangan Keluarga di Bulan Juli 2023

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."