4 Manfaat Kandungan Panthenol dalam Skincare, Andalan Untuk Menenangkan Kulit

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Cantika.com

google-image
Ilustrasi Skincare/Canva

Ilustrasi Skincare/Canva

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta

Kandungan bahan aktif pada skincare sudah terbukti menyelesaikan permasalahan kulit wajah. Beberapa diantaranya yang populer adalah niacinamide, hyaluronic acid, glycolic acid, ceramide, salicylic acid, dan glycerin serta retinol

Selain yang disebutkan diatas, terdapat bahan aktif lainnya yang memiliki ragam manfaat yaitu Panthenol. Bahan aktif ini seringkali diformulasikan pada produk-produk skincare, bodycare dan kosmetik. Dilansir dari WebMD, panthenol adalah turunan alkohol dari vitamin B5, atau asam pantotenat. Panthenol merupakan bahan yang stabil, larut dalam air, ringan, dan mudah menembus kulit.

Para ahli menyebut panthenol sebagai pro-vitamin B5, karena tubuh mengubahnya menjadi vitamin B5 setelah dioleskan ke kulit. kandungan tersebut juga berfungsi sebagai agen pelunakan, menenangkan, dan anti-iritasi.

Dikutip dari Healthline, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan Komisi Eropa untuk Bahan Kosmetik telah menyetujui Panthenol untuk digunakan dalam kosmetik. Sementara itu, National Institutes of Health (NIH) mengklasifikasikan panthenol sebagai kandungan bahan aktif yang aman untuk aplikasi topikal umum dan semprotan hidung. Bahkan, panthenol aman untuk anak-anak. 

Dilansir dari Medical News Today, terdapat 4 manfaat utama panthenol dalam skincare:

1. Menghidrasi dan Melembabkan

Panthenol memiliki sifat humektan, artinya memungkinkan kulit mempertahankan kelembaban dan hidrasi. Kandungan aktif tersebut akan berperan penting dalam kondisi kulit seperti:

  • kulit kering
  • dermatitis atopik
  • kulit sensitif
  • dermatitis kontak
  • psoriasis
  • dermatitis seboroik

Tidak hanya penting untuk melembabkan kulit yang sebagai salah satu manfaat skincare bagi kesehatan kulit. Tetapi juga penting bagi kulit untuk mendapatkan ketahanan dengan memperoleh kemampuan menghasilkan kelembaban dalam jangka panjang.

2. Anti Peradangan

Panthenol dapat membantu memperbaiki kekasaran, kekeringan, gatal, dan kemerahan. Penelitian medis telah menunjukkan bahwa panthenol efektif melawan kemerahan dan iritasi akibat sinar UV. Panthenol bekerja sebagai pelindung kulit yang mengurangi rasa gatal dan iritasi yang disebabkan oleh rangsangan eksternal. Inilah mengapa panthenol terkenal dapat menenangkan kulit secara maksimal. 

3. Penyembuhan Luka

Panthenol merupakan bahan aktif yang umum digunakan dalam terapi penyembuhan luka dan dapat membantu mengobati luka kulit ringan, luka bakar, bahkan sengatan matahari.

Penting bagi kulit untuk tidak hanya mempertahankan diri dari rangsangan eksternal tetapi juga memulai proses penyembuhan dari dalam. Sel-sel yang telah terbukti efektif membuat kulit lebih kenyal juga terdapat pada panthenol.

Jika Panthenol dipadukan dengan vitamin C yang juga terkenal membantu produksi kolagen, semua manfaat dari kedua bahan aktif tersebut dapat dirasakan seluruhnya serta dapat mempercepat proses penyembuhan kulit.

4. Meningkatkan Fungsi Skin Barrier

Panthenol dapat meningkatkan perbaikan skin barrier dengan meningkatkan sintesis lipid dan diferensiasi epidermal. Hal ini membantu menghidrasi lapisan terluar kulit dan mengunci kelembaban. Sebuah studi 2016 juga menemukan bahwa panthenol meningkatkan mobilitas protein dan lipid pada kulit yang mengalami dehidrasi, meningkatkan elastisitas dan hidrasi. 

Produk Apa Saja yang Mengandung Panthenol?

Sebuah artikel di Healthline menyatakan bahwa panthenol digunakan pada produk-produk seperti:

1. Produk Perawatan Kulit Wajah dan Kosmetik

Vitamin B5 sangat penting untuk kulit dan rambut. Panthenol merupakan bahan pokok dari banyak produk perawatan kulit, seperti pembersih wajah, lotion, serum, krim, tabir surya, dan toner.

Panthenol akan menenangkan kulit merah, peradangan, luka kecil atau luka seperti gigitan serangga atau iritasi cukur. Panthenol dapat membantu penyembuhan luka, serta iritasi kulit lainnya seperti eksim.

Adapun pada produk kosmetik, panthenol biasanya ditemukan dalam produk eyeliners, maskara, alas bedak, lipstik, browliner, bronzer, dan highlighter, serta bedak tabur. Bahkan, panthenol digunakan dalam krim yang dibuat untuk mengobati gigitan serangga dan ruam popok.

2. Produk Rambut

Panthenol memiliki kemampuan dalam membuat rambut lebih bersinar, lebih lembut dan juga menambah kekuatannya. Panthenol juga dapat membantu melindungi rambut dari kerusakan eksternal dengan mengunci kelembaban.

Sebuah studi menyebutkan bahwa Panthenol dapat membantu memperlambat dan menyembunyikan tampilan rambut yang menipis. Artinya, panthenol akan memberikan efek volume pada rambut. Studi tersebut mengujinya dengan bahan aktif lain sebagai perawatan tanpa bilas.

Kandungan panthenol dapat ditemukan di produk perawatan rambut seperti sampo, kondisioner, mousses rambut, dan semprotan rambut.

3. Produk Kuku

Panthenol juga dapat memperkuat kuku jari tangan dan kaki. Perawatan kuku yang bersinar dan menguatkan berarti ada kandungan panthenol dalam produk-produknya. Suatu studi juga menemukan bahwa mengoleskan panthenol ke kuku dapat membantu melembabkan kuku dan mencegah kerusakan.

Di sisi lain, Panthenol juga ditemukan di produk perawatan mata, seperti obat tetes mata dan larutan lensa kontak. Sedangkan pada produk farmasi, panthenol merupakan kandungan yang ada pada salep, krim, semprotan hidung, dan pelega tenggorokan.

4. Produk Bayi

Karena Panthenol aman untuk kulit, bahan aktif ini bahkan dapat ditemukan di beberapa produk bayi. Diantaranya ada di produk sampo bayi, lotion, sabun, dan tabir surya. Namun, sebelum menggunakannya, pastikan untuk memantau kulit bayi untuk menentukan apakah produk tertentu menyebabkan ruam kulit atau tidak.

Risiko dan Pertimbangan

Medical News Today menuliskan bahwa para ahli tidak mengaitkan risiko yang signifikan pada penggunaan panthenol. Tidak ada pula yang mengklasifikasikan panthenol berpotensi beracun atau berbahaya. Panthenol juga tercatat tidak sitotoksik, imunotoksik, karsinogenik, dan mutagenik.

Namun, seseorang masih bisa mengalami reaksi alergi terhadap panthenol. Studi 2018 mencatat meskipun alergi dermatitis karena panthenol jarang terjadi, disarankan untuk melakukan uji tempel sebelum mengoleskan produk yang mengandung panthenol ke wajah atau tubuhnya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."