Simak Tips Perona Pipi agar Tahan Lama, Primer dan Lipstik Berperan Penting

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita memakai blush on. Freepik.com/Kroskha_Nastya

Ilustrasi wanita memakai blush on. Freepik.com/Kroskha_Nastya

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Perona pipi atau blush on cenderung mudah memudar. Untuk mempertahankan pulasan warna perona pipi tahan lama seharian, ada beberapa tips yang bisa dilakukan menurut penata rias Morgan Leigh. Salah satu rekomendasi Leigh adalah tahapan riasan dengan menggunakan primer. Menurut Leigh, mengaplikasikan perona pipi setelah primer yang memiliki formula bagus akan selalu menghasilkan riasan yang menakjubkan.

Dia menyarankan untuk mencari formula primer yang antigeser agar riasan tidak luntur atau memudar pada tengah hari.

Tips lainnya cobalah menggunakan lipstik sebagai perona pipi. Leigh mengatakan dia juga kerap menggunakan lipstik serbaguna yang bagus untuk membuat tampilan perona pipi yang tahan lama.

Caranya, oleskan jari di atas lipstik dan tekan ke pipi tempat perona pipi biasa dipulas. Gunakan kehangatan jari untuk membuat perona terlihat sangat alami.

Tips itu tidak hanya akan membantu memperpanjang waktu perona pipi, tetapi juga merupakan cara mudah untuk menciptakan tampilan riasan monokromatik yang kohesif.

Selain dua tips tersebut, mengaplikasikan perona pipi bubuk di atas perona pipi krim akan membantu warna bertahan lebih lama. Namun, Leigh mengatakan perpaduan perona pipi krim dan bubuk tidak meninggalkan hasil akhir yang mulus ketika digunakan terpisah.

Terakhir, untuk membantu agar perona pipi tetap utuh sepanjang hari, Leigh merekomendasikan menggunakan bedak tabur transparan dan mengakhiri riasan dengan setting spray.

Pilihan Editor: Kenali 4 Cara Memulas Blush On Sesuai Bentuk Wajah

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."