Masalah Kesehatan Ibu dan Anak Masih jadi Pekerjaan Rumah Bersama

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi ibu sedang menggendong bayi. (Unsplash/The Honest Company)

Ilustrasi ibu sedang menggendong bayi. (Unsplash/The Honest Company)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  RS Premier Jatinegara (RSPJ) Kembali membuat Event Bazar Kesehatan Ibu dan Anak. Acara ini di adakan di Hotel Manhattan Jakarta, dengan mengundang ibu hamil, bidan puskesmas, bidan praktik mandiri, rekanan RSPJ, dan juga  masyarakat umum. Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES RI), dr. Dante Saksono Harbuwono selaku Wamenkes menyatakan "kehamilan, persalinan, nifas, dan masa kanak-kanak adalah masa kritis. Secara global, kematian ibu dan anak telah turun secara signifikan, tetapi bebannya masih tinggi."

Hampir 300 ribu perempuan meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan pada tahun 2017. Demikian pula, sekitar 5 juta anak balita meninggal setiaptahun. Penyediaan pemeriksaan antenatal berkualitas tinggi dan teratur selama kehamilan kemungkinan akan menentukan status kesehatan ibu hamil dan anak-anak. Pemerintah RI berkomitmen untuk memprioritaskan ketersediaan layanan esensial bagi ibu dan anak. 

Sejalan dengan komitmen Pemerintah RI RSPJ juga menyadari pentingnya untuk selalu meningkatkan kesadaran kesehatan ibu dan anak, agar masyarakat semakin waspada dan memiliki pengetahuan yang tepat mengenai bagaimana memberikan penanganan pertama jika untuk mempersiapkan kehamilan, Ketika hamil, dan bahkan paskakehamilan serta kesehatan anak.

Guna meningkatkan kesadaran kesehatan ibu dan anak, RS Premier Jatinegara menggelar seminar edukasi kesehatan, Sabtu 29 Juli 2023/Foto: Doc. RS Premier Jatinegara

Menurut Spesialis Obstetri dan Ginekologi Dokter Agus Supriadi, umur nikah pertama dapat menjadi indikator dimulainya seorang perempuan berpeluang untuk hamil dan melahirkan. Perempuan yang kawin usia muda mempunyai rentang waktu untuk hamil dan melahirkan lebih panjang dibandingkan dengan mereka yang kawin pada umur lebih tua dan mempunyai lebih banyak anak. 

Berdasarkan SDKI (2007) rata-rata usia kawin pertama adalah 18,1, sedangkan idealnya adalah 21 th bagi wanita dan 25 th bagi pria (demografi 94). Dalam UU RI tahun 2006 dinyatakan bahwa usia perkawinan untuk perempuan 16 tahun dan pria 19 tahun).

"Pertambahan penduduk dapat dipengaruhi juga karena faktor kelahiran yang tidak direncanakan akibat tidak turut serta ber-KB atau yang disebut dengan unmet need. Pengertian dari unmet need yaitu persentase wanita menikah yang tidak ingin punya anak lagi atau ingin menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi. Maka dari itu, mari kita dengarkan pelayanan tentang fertilitas ini dengan berkonsultasi dengan dokter yang tepat," ucapnya melalui siaran pers, Minggu 30 Juli 2023. 

Dalam kesempatan yang sama Dokter Susan Ananda menyampaikan bahwa pusat Layanan Ibu dan Anak di RSPJ tidak hanya seputar persalinan dan poliklinik anak saja, kami juga memiliki layanan fertilitas. Pada acara ini kami bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang apa yang diperlukan pasangan untuk mempersiapkan kesehatan kehamilan, mulai dari perencanaan, selama masa kehamilan, paskakehamilan, bahkan hingga bagaimana mejaga kesehatan anak dengan baik dan tepat. Karena apabila kita memiliki pengetahuan preventif yang sedemikian rupa maka kami harapkan hasilnya akan semakin optimal.

Pilihan Editor: Tips Jaga Kesehatan Anak saat Musim Hujan, dari Sandra Dewi Hingga Donita

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."