Direktur Utama Mattel Puas dengan Film Barbie

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Margot Robbie berpose saat menghadiri pemutaran perdana Eropa film Barbie di London, 13 Juli 2023. Margot Robbie mengenakan gaun korset kustom Vivienne Westwood berwarna merah muda pucat dengan garis leher berpotongan putih. REUTERS/Maja Smiejkowska

Margot Robbie berpose saat menghadiri pemutaran perdana Eropa film Barbie di London, 13 Juli 2023. Margot Robbie mengenakan gaun korset kustom Vivienne Westwood berwarna merah muda pucat dengan garis leher berpotongan putih. REUTERS/Maja Smiejkowska

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Direktur Utama Mattel, Ynon Kreiz, mengatakan film Barbie sangat berkesan baginya. Film yang dibintangi Margot Robbie sebagai boneka yang meninggalkan Barbieland dalam misi ke dunia nyata itu telah lebih dari cukup. "Butuh 64 tahun untuk membawanya ke hari ini (menjadikan film)," kata dia seperti dikutip Eonline, Senin 24 Juli 2023.

Kreiz menilai film ini adalah momen penting bagi Barbie dan Mattel.  "Dan ini adalah momen bersejarah bagi perfilman dalam menyatukan untuk pertama kalinya ke layar lebar salah satu merek paling ikonik dalam budaya modern," ujar Kreiz menambahkan.

Kreiz berharap Barbie tidak hanya diwujudkan dalam sebuah film. Ia ingin agar Barbie menjadi ikon budaya pop yang tak lekang oleh waktu.

Namun, menghidupkan boneka ikonik itu juga berarti menghadapi kritik yang dihadapi boneka itu di masa lalu, sesuatu yang sutradara Greta Gerwig dan Margot Robbie tidak takut untuk mengatasinya.

"Anda harus bisa menunjukkan semua hal yang dianggap bermasalah oleh orang-orang tentang Barbie," kata bintang Babylon, yang juga berperan sebagai produser “Barbie”, kepada New York Times dalam sebuah wawancara yang diterbitkan 13 Juli.

Perjalanan membuat film “Barbie” tidak selalu mulus, sebelumnya Robbie sempat mengaku bahwa Mattel memiliki daftar panjang masalah yang perlu dibenahi, oleh karena itu beberapa dialog diperlukan dalam film.

Bahkan, salah satu petinggi perusahaan itu terbang ke London karena kekhawatiran tentang sebuah adegan dalam film, meski kemudian mengalah.

"Ngomong-ngomong, kami memiliki kebebasan total, mereka (Mattel) tidak diizinkan untuk mendikte filmnya, tetapi kami tidak ingin membuat film yang tidak akan mereka dukung juga," ujar Margot Robbie.

Di masa lalu, perusahaan produsen boneka Barbie sempat alami sejumlah kritik, yang paling bertahan lama adalah pembentukan standar tubuh sempurna yang tidak realistis, yang dia berikan kepada anak perempuan.

Pilihan Editor: 6 Fakta Film Barbie, Pembuatan Naskahnya Hingga 2 Tahun

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."