7 Fakta Menarik Film Petualangan Sherina 2

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Sherina Munaf dan Derby Romero dalam film Petualangan Sherina 2. Dok. Miles Films / Base Entertainment

Sherina Munaf dan Derby Romero dalam film Petualangan Sherina 2. Dok. Miles Films / Base Entertainment

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Film terbaru Indonesia yang direncanakan akan tayang pada 28 September 2023 mengajak masyarakat bernostalgia. Film Petualangan Sherina 2 akan menceritakan kisah kembali Sherina dalam kondisi yang berbeda. Masih dibintangi oleh Sherina Munaf dan Derby Romeo, Petualangan Sherina 2 kembali mengajak penonton berpetualang di usianya yang telah dewasa.

Simak beberapa fakta menarik dari film Petualangan Sherina 2, di antaranya:

1. Proses Syuting di Hutan Kalimantan

Berdasarkan trailer Petualangan Sherina 2 yang baru saja rilis, terdapat lokasi syuting yang berada di hutan. Sutradara film tersebut, Riri Rizka mengatakan bahwa syuting tersebut dilaksanakan di hutan Kalimantan. Hutan ini dianggap cocok untuk menjadi tempat petualangan untuk film action adventure musikal.

2. Sherina Munaf Ciptakan Lagu untuk Soundtrack Film

Sherina menciptakan beberapa lagu untuk soundtrack pada film Petualangan Sherina 2. Sherina sendiri yang menulis lagunya, menyesuaikan musik dengan naskah dan suasana yang dibangun oleh karakternya pada adegan tersebut. Lagu-lagu yang diputar pada film tersebut, menurut Sherina haruslah bisa ikut bercerita dan menggambarkan perasaan para karakter. 

3. Muncul Kembali Setelah 23 Tahun

Film yang rilis pada 28 September 2023 nanti menghadirkan kembali Sherina dan Derby yang kini sudah dewasa. Pada film pertamanya, Sherina dan Derby masih berusia 10 tahun. Kini, setelah 23 tahun kemudian, baik Derby dan Sherina masing-masing sudah menikah.  

4. Butuh Waktu hampir Setahun untuk Persiapan dan Produksi Film

Riri Rizka mengatakan setiap pemain dibiasakan untuk mendalami karakternya masing-masing. Tak terkecuali, beradaptasi dalam menjiwai karakternya sebagai anak Kalimantan. Prosesnya tersebut juga membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Mereka harus pulang pergi Jakarta-Kalimantan. Pemeran Sadam, Derby Romeo, mengatakan butuh waktu delapan bulan dalam proses persiapan film tersebut. Sementara dalam proses syuting, memakan waktu selama 75 hari. 

5. Menuju Lokasi Syuting Memakan Waktu 4 Jam

Sutradara film Petualangan Sherina 2 tersebut mengatakan tantangan yang dihadapi dalam proses syuting di hutan Kalimantan ialah pada akses jalan yang terbatas. Untuk mencapai sebuah tempat, membutuhkan empat sampai lima jam perjalanan, naik boat dua jam lamanya, lalu dilanjut dengan berjalan kaki menuju lokasi. Meskipun terbatasnya akses jalan, Riri mengaku bahwa itulah kesenangan dalam membuat film dan pengalaman yang seru. 

6. Rencana Pembuatan Sejak Lama

Rencana membuat Petualangan Sherina 2 sebenarnya sudah diniatkan sejak lama. Riri Riza bahkan mengatakan munculnya niat membuat kelanjutan Petualangan Sherina sudah ada sejak satu hingga dua tahun dari film yang pertama tayang. Hal ini dikarenakan waktu berjalan sangat cepat dengan kesibukan yang dialami setiap pemainnya. Riri dan Mira dengan projek film-filmnya, Sherina yang sukses sebagai penyanyi, begitu pun Derby dengan kesibukannya sebagai aktor dan penyanyi. Akhirnya mereka menilai sekarang lah waktu yang tepat untuk membuat film lanjutannya.

7. Sherina Sulit Menghapal Koreografi

Penyanyi sekaligus pemeran utama dalam film itu, Sherina mengakui sering gerakan koregrafi. Memang film petualangan tersebut bukan hanya menampilkan action saja, namun juga menunjukkan adanya tarian dan nyanyian serta koregrafi sendiri. Ia membutuhkan waktu 6 hingga 7 bulan dalam persiapan adegan aksi para pemain film Petualangan Sherina 2.

Pilihan Editor: Punya Rasa Ingin Tahu Tinggi, Sherina Munaf Jadi Wartawan di Petualangan Sherina 2

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

AN NISA RISTIANTI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."