Belajar dari Drakor Doctor Cha, Simak 6 Tips Mengatasi Pasangan yang Berselingkuh

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi selingkuh. Shutterstock

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock

IKLAN

1. Menyelesaikan berbagai Perasaan yang kamu rasakan

Kamu mungkin akan mengalami emosi yang berbeda saat kamu memproses apa yang terjadi. Misalnya, merasa kecewa atau dikhianati setelah perselingkuhan adalah hal yang wajar, jadi luangkan waktu sejenak untuk menyadari bahwa perasaan-perasaan tersebut adalah hal yang normal. "Secara umum, mengatasi perselingkuhan mengikuti tahap-tahap kesedihan yang biasa terjadi: syok/penyangkalan; kemarahan/penolakan; tawar-menawar; depresi, penyesalan; dan penerimaan," jelas Weiss. Alih-alih menekan emosi kita, cobalah untuk mengatasinya. Menerima apa yang terjadi merupakan bagian integral dari proses penyembuhan. Melakukan kebiasaan berterima kasih setiap hari, seperti membuat jurnal, dapat membantu menyembuhkan diri sendiri dari waktu ke waktu.

2. Jangan menyalahkan diri sendiri

Memang sangat mudah untuk menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi, tetapi kamu tidak bertanggung jawab atas tindakan pasanganmu. Meskipun sejumlah introspeksi diri dapat bermanfaat bagi pertumbuhan pribadimu, namun jika kamu larut dalam kritik diri yang tajam dan menyalahkan diri sendiri secara berlebihan, hal ini justru akan menunda proses pemulihan. Daripada mencari-cari kesalahan pada diri sendiri atau terobsesi dengan apa yang mungkin terjadi, limpahkan saja kesalahan pada si selingkuhan.

3.  Jangan Hidup di Masa Lalu

Apakah kamu mempertanyakan segala sesuatu tentang hubunganmu, mengulang kembali percakapan untuk mencari tahu apa yang salah? "Ada tahap awal ketika pasangan yang dikhianati bertanya-tanya apa lagi yang tidak diketahuinya," kata Weiss. "Sangat sulit untuk mempercayai apa pun yang dikatakan atau dilakukan oleh pasangan yang berselingkuh pada fase ini." Tapi terobsesi dengan masa lalu tidaklah sehat atau produktif. Alih-alih berkutat pada hal-hal yang bersifat hipotetis, fokuslah pada masa depan daripada hal-hal negatif, jalani semua tahapan proses pemulihan dan pada akhirnya kamu akan memaafkan mereka dan dirimu sendiri.

4. Pikirkan tentang apa yang kamu inginkan

Terlepas dari apa yang orang lain katakan, perhatian terbesar adalah diri kita sendiri. Misalnya, jika tindakan pasangan merupakan hal yang membuat hubungan kalian tidak harmonis, putuskanlah hubungan kalian. Di sisi lain, kamu mungkin merasa terluka dan dikhianati oleh pasanganmu, tapi kamu masih menginginkannya dalam hidupmu. "Pasangan yang dikhianati harus memahami bahwa adalah hal yang normal untuk terus mencintai dan menyayangi seseorang, bahkan setelah dikhianati," kata Weiss.

"Kedua belah pihak harus mau membangun kembali kepercayaan dan hubungan yang intim. Kabar baiknya adalah bahwa setelah perselingkuhan, jika kedua belah pihak melakukan pekerjaan mereka dalam proses penyembuhan, hubungan dapat berakhir lebih kuat dari sebelumnya-kerentanan yang lebih dalam, keintiman yang lebih dalam, dan lebih banyak dukungan satu sama lain." Atau, sekali lagi, mungkin kamu juga tidak yakin dengan apa yang kamu inginkan. Tidak apa-apa. Keputusan ada di tangan kamu sendiri.

5. Jaga diri sendiri

Ketika berhadapan dengan sesuatu yang dapat mengubah hidup seperti perselingkuhan, berita semacam ini dapat berdampak pada emosional dan fisik kamu. Misalnya, kamu mungkin ingin menutup diri dari dunia luar dan tidak mau bertemu atau berbicara dengan siapa pun. Kamu mungkin menyadari bahwa kamu mengalami kesulitan berkonsentrasi di tempat kerja atau bahkan merasa sulit untuk mendapatkan energi atau keinginan untuk mengurus diri sendiri. Namun, sangat penting untuk menerapkan cinta pada diri sendiri dan merawat diri sendiri pada saat-saat sulit dalam hidup kita.

6. Jangan takut meminta bantuan

Jika merasa tidak tahan dengan perselingkuhan, jangan takut untuk meminta bantuan dari orang-orang di sekelilingmu. Diselingkuhi oleh pasangan dapat membuat kita merasa terisolasi dan kesepian. Namun, akan lebih baik jika kamu tidak takut untuk menghubungi teman dan keluarga setelah hal ini terjadi dan mengelilingi dirimu dengan orang-orang yang peduli padamu dan keadaanmu. "Pasangan yang dikhianati membutuhkan dukungan untuk trauma yang mereka alami, dan dukungan tersebut tidak boleh (dan benar-benar tidak bisa) datang dari pasangan yang berselingkuh," jelas Weiss.

 "Tidak ada yang lebih buruk daripada duduk sendirian setelah dikhianati tanpa ada orang yang bisa dituju. [Mereka] membutuhkan dukungan dari orang lain yang berempati, orang-orang yang mengerti apa yang mereka alami. Tanpa itu, akan sangat sulit bagi mereka untuk memproses dan mengatasi emosi mereka."

Selain itu, akan sangat membantu jika kamu juga tidak ragu untuk bertemu dengan tenaga profesional terlatih yang dapat memberikan kamu berbagai macam solusi untuk menghadapi kenyataan baru ini. 

Kamu tidak harus menghadapi hal ini sendirian, dan memiliki lebih banyak orang yang mendukungmu akan membuatmu lebih mudah untuk melihat harapan di ujung jalan. "Tidak perlu menunggu," kata Weiss. Segera temukan terapis yang dapat membantumu menyelesaikan beban pikiran yang kamu pikul.

Pilihan Editor: Mengenal Lebih Dekat Uhm Jung Hwa, Pemeran Drakor Doctor Cha yang Bersinar

WIDYA FITRIANINGSIH | BRIDES 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Halaman

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."