Ini Kunci Kelezatan Ayam Goreng Berkah Rachmat, dari Bumbu hingga Jenis Ayam

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Febry Setiawan, generasi ketiga dan pemilik dari usaha kuliner Ayam Goreng Berkah Rachmat, ditemui di Melawai, Blok M, pada Kamis, 25 Mei 2023. Foto: CANTIKA/Silvy Riana Putri

Febry Setiawan, generasi ketiga dan pemilik dari usaha kuliner Ayam Goreng Berkah Rachmat, ditemui di Melawai, Blok M, pada Kamis, 25 Mei 2023. Foto: CANTIKA/Silvy Riana Putri

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ayam Goreng Berkah Rachmat salah satu bisnis kuliner ayam goreng legendaris di Jakarta. Eksis hampir 60 tahun, konsistensi rasa menjadi fondasi usaha kuliner ini digemari berbagai kalangan dan usia. Daging ayam kampungnya lembut, bumbu dan rempah meresap hingga ke bagian dalam daging salah satu daya pikat yang menggugah selera. Untuk mendapatkan konsistensi rasa yang sama dari sejak berjualan di tenda hingga sekarang, bumbu dan rempah tak pernah diubah, begitu pula takarannya.

"Bumbu yang kami gunakan itu adalah warisan dari kakek kami (Rachmat Muljoredjo). Kami tak menambahkan atau mengurangi takaran dari resep kakek kami sesuai dengan resep warisan," ujar Febry Setiawan, generasi ketiga sekaligus pemilik Ayam Goreng Berkah Rachmat dalam konferensi pers "GoFood Kenalkan Koleksi Juara Lokal" di Melawai, Jakarta Selatan, Kamis, 25 Mei 2023.

Di antara beragam bumbu dan rempah yang digunakan, Febry menyebutkan bawang putih kating salah satu kunciannya.

"Pada dasarnya yang bisa saya bagikan (kami memakai) bawang putih kating. Bawang putih ada dua jenis, yaitu kating dan banci. Kami memilih kating karena rasanya lebih tajam dari bawang putih banci," tuturnya.

Menurut Febry, untuk saat ini, hanya tiga orang dari keluarganya yang bisa meracik bumbu turun-temurun dari kakeknya.

"Bu de (bibi) saya, kakak saya, dan om saya. Di generasi ketiga ini, sudah ada satu orang yang bisa memasak masakan ini," jelas pria asal Semarang itu.

Memilih Ayam Kampung 

Tak cuma mempertahankan konsistensi bumbu dari kakeknya, Febry mengaku pemilihan jenis ayam kampung juga memengaruhi rasa, begitu pula kesegarannya. Ayam kampung yang digunakan adalah ayam yang baru dipotong di hari yang sama untuk diolah.

"Kami menggunakan ayam kampung. Kami potong, olah, dan sajikan di hari yang sama. Kami mengutamakan kesegaran, jadi kami selalu mengukur penjualan setiap harinya," tuturnya.

Ayam kampung juga dipilih karena memiliki aroma tersendiri yang memengaruhi cita rasa.

Dari segi pengolahan, lanjut Febry, mulai dari merebus hingga membumbui ayam membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam. Biasanya saat menggoreng ayam memakai api sedang dan digoreng selama 2-3 menit.

Dalam sehari, Ayam Goreng Berkah Rachmat bisa menjual 500 ekor ayam kampung, dengan omzet mencapai 30-40 juta per hari.

Pilihan Editor: Tips Masak Ayam Goreng Tepung Agar Renyah di Luar Lembut di Dalam

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."