Sebelum Memutuskan Operasi Lasik, Simak Prosedur dan Syaratnya Berikut Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi kelopak mata. Foto: Unsplash.com/Jesper Brouwers

Ilustrasi kelopak mata. Foto: Unsplash.com/Jesper Brouwers

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ciputra SMG Eye Clinic merupakan joint venture antara Ciputra Healthcare dan Singapore Medical Group (SMG), didirikan dengan konsep sarana dan prasarana modern dengan peralatan mata terkini dan pelayanan berkualitas. Ciputra SMG Eye Clinic dikelola oleh  spesialis dengan layanan LASIK dan operasi katarak untuk memperbaiki penglihatan yang lebih baik pada mata minus, astigmatisme, plus dan katarak. Mereka baru saja meresmikan klinik operasi lasik baru mereka pada 15 Mei 2023, di Jakarta. 

Prosedur serta proses lasik

Laser vision correction, prosesi untuk koreksi pada penglihatan, dengan aktivitas pada masa kini, para anak muda sangat gencar untuk melakukan lasik, alasannya pun beragam, dari pendidikan hingga pekerjaan. 

Metode yang digunakan untuk lasik di klinik mata ini menggunakan teknologi LASIK mata masa kini, valtu ReLEx SMILE (Refractive Lenticule Extraction, Small Incision lenticule Extraction). Alat ini dapat mengoreksi kelainan refraksi tanpa perlu pembuatan flap pada kornea seperti operasi lasik yang dilakukan pada umumnya. Teknologi terbaru ini juga dapat berfungsi secara cepat, yaitu hanya berlangsung selama 8 detik saja. Sehingga, para pasien dapat merasa lebih nyaman saat melakukan lasik.

Para anak muda sangat gencar untuk melakukan lasik, sebelum ikut-ikutan tindakan perhatikan prosedur dan syaratnya berikut ini/Foto: Doc. Ciputra SMG Eye Clinic

Syarat-syarat operasi lasik

Yang pertama ada kelainan refraksi pada mata, yang kedua berusia di atas 18 tahun, harus lepas dengan contacts lens dalam rentang waktu 2 minggu, dan hard lens harus lepas terlebih dahulu dalam rentang waktu 1 bulan. Kemudian, kondisi pasien harus sehat terlebih dahulu sebelum datang ke meja operasi. "Kita juga harus melihat terlebih dahulu dari tebal atau tipis kornea matanya, ada standar-standar yang harus kita ikuti," ujar Devy.

Perawatan setelah lasik 

Dokter Devy Christofel Mandagi, sebagai Dokter Penanggung Jawab Klinik dalam Grand Opening Ciputra SMG Eye Clinic berbagi bahwa setelah dilangsungkan operasi lasik ini, tak ada perawatan khusus yang harus dilakukan. Hanya saja perlu dilakukan kontrol setelah (lasik) hari pertama untuk melihat perkembangan keberhasilan lasiknya, dan menggunakan pelindung agar mata terhindar dari gesekan serta debu, setelah itu dilakukan kontrol berkala pula untuk melihat proses penyembuhan matanya.

Apakah ada pantangan setelah lasik?

Setelah lasik, Dokter Devy menyarankan untuk menghindari olahraga berenang, dikhawatirkan air kolam renang yang kotor dan penuh bakteri akan rentan masuk ke dalam mata pascaoperasi lasik dilangsungkan.

Apakah setelah lasik minus pada mata dapat kembali? 

Secara teori tidak bisa, namun ada beberapa case yang kerap kali terjadi. Hal ini terjadi akibat pada saat ia melakukan lasik, minus pada matanya belum berhenti untuk naik. Namun, biasanya pada umur 18 hingga 20 tahun minus sudah berhenti untuk naik. Oleh karena itu lasik dianjurkan dilakukan pada usia di atas 18 tahun. 

"Kita cek terlebih dahulu riwayat (pemakaian) kacamata dari pasien," ujar Dr. Devy. Ketika minus pada mata naik kembali usai dilakukan lasik, ada treatment dengan nama retouch yang bisa diaplikasikan kembali untuk memperbaiki mata yang minus. Namun, kita juga harus melihat terlebih dahulu kondisi mata minus pasien tersebut, lanjut Dokter Devy.

Lasik sangat cocok untuk kalian yang ingin segera lepas dari kacamata, memiliki kegiatan yang mengharuskan lepas dari kacamata, atau terkadang pusing jika memakai kacamata sehari-hari. Apakah kalian tertarik untuk melakukan lasik?

Pilihan Editor: Atasi Masalah Penglihatan dengan Metode Lasik Smartsigh

WIDYA FITRIANINGSIH

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."