CANTIKA.COM, Jakarta - Menurut studi terbaru di India, sebanyak 65 persen dari 500 ibu yang berprofesi sebagai dokter di kota-kota utama metropolitan dan tier-2 mengalami kelelahan saat berjuang untuk menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional mereka. Studi yang dilakukan oleh Pristyn Care and Lybrate Data yang berbasis di Gurugram, India, itu juga mengatakan 41 persen dari mereka mengalami diskriminasi di tempat kerja karena menjadi dokter dan ibu.
Lokasi studi ini dilakukan di Delhi, Mumbai, Chennai, Bengaluru, Kanpur, Chandigarh, Patna, Kochi dan Vijayawada.
Selanjutnya, rata-rata 63 persen dokter bekerja delapan hingga 12 jam setiap hari, memengaruhi kemampuan mereka untuk mencapai keharmonisan kehidupan kerja yang memuaskan. Lebih dari 50 persen dari para profesional ini kesulitan menemukan waktu untuk perawatan diri, katanya.
Untuk mengatasi masalah ini, 61 persen responden memilih jam kerja yang fleksibel sementara sekitar 20 persen menekankan pentingnya dukungan kesehatan mental.
Dr Garima Sawhney, salah satu pendiri dan ginekolog di Pristyn Care, mengatakan penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana ibu-dokter menjalani kehidupan pribadi dan profesional mereka.
Baca Juga:
"Kami mempertimbangkan jam kerja mereka, preferensi untuk penjadwalan, praktik perawatan diri, dan perspektif tentang kebijakan sumber daya manusia," jelasnya seperti dikutip dari Hindustan Times, Sabtu, 13 Mei 2023.
"Sebanyak 80 persen peserta mengatakan tempat kerja harus memberikan dukungan dan sumber daya yang ditargetkan secara khusus dirancang untuk ibu-dokter," jelasnya
Dengan pandemi COVID-19 memperkuat tantangan yang dihadapi oleh praktisi kesehatan, dukungan keluarga telah muncul sebagai pilar penting dalam karier ibu yang berprofesi sebagai dokter yang sukses, kata studi tersebut.
Pilihan Editor: Perjuangan Madonna menjadi Ibu: Pertempuran yang Paling Sulit
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika