Ketahui Gejala Penyakit Arteri Perifer pada Pengidap Diabetes

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi diabetes. Freepik.com

Ilustrasi diabetes. Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  Setiap tahun, angka penyandang diabetes terus bertambah dan diperkirakan jumlahnya akan mencapai lebih dari 400 juta orang di seluruh dunia pada tahun 2030. Diabetes merupakan salah satu faktor risiko penyebab keluhan gangguan pembuluh darah dan luka yang sulit sembuh, mengapa demikian? Karena tingginya kadar gula darah pada penderita diabetes membuat pembuluh darah arteri lama-lama akan mengeras dan menyempit.

Hal ini menyebabkan aliran darah dari jantung menuju seluruh tubuh jadi terhambat,
penyempitan arteri akhirnya menghambat suplai darah yang kaya oksigen dan nutrisi, hal inilah yang menimbulkan Penyakit arteri perifer (PAP) atau Peripheral Artery Disease (PAD) yaitu terjadinya penyumbatan pada arteri perifer, selain itu membuat penderita luka diabetes kesulitan memperbaiki kerusakannya dengan cepat.

PAD terkadang tidak menimbulkan gejala, karena penyakit ini cenderung berkembang secara perlahan. Jika anda sering mengalami kram, kebas, nyeri, atau luka yang sulit sembuh, Anda mungkin menderita PAD. Apabila PAD yang tidak ditangani dengan seksama, maka dapat mengakibatkan nyeri berkepanjangan, kematian jaringan, sampai pada ancaman amputasi. 

Heartology Cardiovascular Center yang dipimpin oleh Dokter Suko Adiarto, Sp.JP(K) menjelaskan ada prosedur Peripheral Angioplasty (angioplasti perifer) yang merupakan tindakan pilihan untuk mengatasi PAD.

Sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan khusus, Heartology diperkuat oleh tim dokter spesialis dengan subspesialisasi, yang ahli dan berpengalaman dibidang kardiovaskular/Foto: Doc. Heartology 

Prosedur non-bedah ini menggunakan kateter, yang bertujuan menghilangkan sumbatan dengan pemakaian balon dan stent. “Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan di bidang perawatan luka telah berhasil menekan angka amputasi. Penggunaan berbagai dressing modern untuk mengatasi infeksi dan menjaga agar suasana luka tetap lembap juga sangat diperlukan. Karena dalam suasana lembap, pertumbuhan jaringan baru menjadi lebih optimal dan proses penutupan luka oleh sel kulit baru bisa terjadi dengan lebih cepat,” ucapnya. 

Dokter Adi juga tidak menganjurkan penggunaan kassa sebagai penutup luka, karena kassa tidak dapat menjaga kelembapan daerah luka dan dapat meningkatkan risiko infeksi. Saat ini perawatan luka selalu mengedepankan pentingnya kerja sama multidisiplin. 

Pada kasus luka diabetik kaki, perawatan luka dapat ditangani oleh dokter spesialis luka. Namun, bilamana terjadi penyumbatan pembuluh darah di kaki, maka diperlukan keterlibatan spesialis vaskular untuk tindakan revaskularisasi atau perbaikan aliran darah ke tungkai guna menunjang proses penyembuhan luka yang optimal.

Heartology adalah cardiovascular center yang berfokus pada diagnostik, intervensi, bedah jantung dan pembuluh darah, serta aritmia. Filosofi “Advanced. Uncompromised” merupakan komitmen Heartology dalam menyediakan layanan kardiovaskular dewasa dan anak, berbasis teknologi mutakhir dan tim dokter berpengalaman untuk memberikan layanan paripurna.

Sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan khusus, Heartology diperkuat oleh tim dokter spesialis dengan subspesialisasi, yang ahli dan berpengalaman dibidang kardiovaskular serta ditunjang oleh fasilitas yang modern. Perpaduan tim dokter dan teknologi ini akan memberikan hasil klinis lebih baik, opsi penanganan jantung sesuai kebutuhan pasien, efektiftivitas biaya dan pemulihan lebih cepat.

Pilihan Editor: Ketahui Gejala Awal PCOS yang Dapat Menyebabkan Munculnya Diabetes

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika


Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."