7 Manfaat Sirih Gading, Salah Satu Tanaman Hias yang Mampu Menyerap Racun

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Sirih gading atau Epipremnum aureum. Pixabay.com/Luisella Planeta Leoni

Sirih gading atau Epipremnum aureum. Pixabay.com/Luisella Planeta Leoni

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sirih gading salah satu tanaman hias yang mudah untuk dirawat. Tanaman dengan nama ilmiah Epipremnum Aureum memiliki ciri-ciri berbentuk hati dengan panjang daunnya bisa mencapai 100 cm dan lebar 45 cm. Sedangkan pada daun remaja jauh lebih kecil, biasanya panjang daun di bawah 20 cm. Tanaman sirih gading juga biasanya berbunga namun hanya terjadi pada tanaman yang usianya sudah agak tua.

Cara merawat tanaman sirih gading terbilang sangat mudah dan tidak membutuhkan banyak cahaya serta tahan lama di dalam ruangan. Perlu diketahui, tanaman hias sirih gading memiliki manfaat untuk menghilangkan polutan dalam ruangan. Tak hanya itu, berikut 7 manfaat sirih gading yang perlu diketahui:

1. Mampu Menghilangkan Polutan Dalam Ruangan 

Manfaat pertama dari tanaman sirih gading yaitu mampu menghilangkan polutan dalam ruangan. Hal ini berkat kandungan senyawa formaldehyde, xylene, dan benzene. Senyawa tersebut bisa mengurangi molekul-molekul di dalam ruangan. Terlebih lagi bagi area smoking room dan bisa meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan atau di tempat tanaman sirih gading ini tumbuh. 

2. Menjaga Kelembapan Udara di Ruangan 

Sirih gading salah satu tanaman yang cocok untuk ruangan indoor karena manfaat dari tanaman tersebut bisa melembapkan udara di dalam ruangan. Dengan kelembapan udara terjaga, sirih gading mampu melindungi Anda sekeluarga agar tidak terkena penyakit flu dan pilek. Bukan hanya itu saja, tanaman sirih gading juga memiliki manfaat untuk menjaga kulit tetap terhidrasi dengan baik. 

3. Mampu Menyerap Racun 

Tak hanya dua manfaat itu saja, menurut Nasa Study sirih gading juga memiliki manfaat untuk menyerap racun. Hal ini bisa dilakukan berkat daun sirihnya yang memiliki daya serap yang sangat tinggi kepada racun-racun di udara. Adapun beberapa racun yang bisa diserap oleh sirih gading adalah polusi udara, racun sisa semprotan nyamuk, sisa pewangi ruangan, hingga racun yang muncul akibat cat di dinding. 

4. Memberikan Suasana Yang Sejuk 

Karena tanaman sirih gading memiliki manfaat yang bisa menyerap racun dan polutan maka akan tercipta ruangan yang sejuk. Menurut Nasa Study, tanaman dalam rumah dapat memberikan ketenangan psikis bagi pemiliknya. Tanaman sirih gading bisa memberikan suasana yang sejuk dan menenangkan sehingga ketika beban pikiran sedang banyak bisa merefresh sebentar dan mengurangi sedikit tingkat stress. 

5. Bisa Memberikan Pasokan Oksigen Yang Banyak

Tidak hanya manfaat di atas, sirih gading juga bermanfaat untuk memberikan pasokan oksigen yang banyak. Hal ini merupakan hal yang lumrah dan sudah diketahui banyak orang bahwa sirih gading mampu memberikan oksigen disekelilingnya. Bagi Anda yang memelihara tanaman ini pasti bisa merasakan kalau berdekatan dengan tanaman ini bisa memberikan kesejukan. 

6. Sebagai Hiasan Untuk Aquascape

Tidak hanya bagi manusia, tanaman sirih gading juga memiliki manfaat bagi dunia Aquascape. Sirih gading memang tidak hanya tumbuh di tanah saja tetapi juga bisa tumbuh di dalam air sehingga sangat cocok sirih gading sebagai hiasan aquascape. Aquascape akan terlihat jauh lebih cantik dan jauh lebih indah. 

7. Bisa Menyerap Kotoran Ikan 

Dan terakhir manfaat dari sirih gading yakni bisa menyerap kotoran ikan. Tanaman ini mampu menyerap kotoran ikan bahkan dalam jumlah banyak sekalipun sehingga sangat cocok bagi Anda yang menginginkan aquascape Anda terlihat bersih dan jernih. Aquascape akan jauh lebih menarik dan enak dipandang jika tidak ada kotoran ikan yang menempel. 

Pilihan Editor: Manfaat Daun Sirih, Kok Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

DWI LUCY SUSETIOWATI | BERBAGAI SUMBER

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."