Begini Cara Mengetahui Penyebab Alergi pada Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com

Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Salah satu cara mengetahui penyebab alergi pada anak melalui membuat catatan harian. Hal itu diungkap oleh ahli alergi imunologi anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), Prof. Dr. dr. Zakiudin Munasir dalam diskusi daring pada Kamis, 13 April 2023.

"Caranya, yang paling sederhana adalah kita amati sendiri makanan apa yang dimakan lalu menimbulkan alergi. Bisa bikin catatan harian, misalnya selama seminggu atau dua minggu, hari itu makan apa, timbul gejala apa," jelas Zaki.

Dia mengatakan, cara tersebut bisa dilakukan jika belum sempat melakukan tes alergi atau tinggal di daerah yang tidak ada akses untuk melakukan tes tersebut.

Selain makanan yang dimakan dan gejala yang timbul setelah makan, Zaki mengatakan penting juga untuk mencatat obat yang sedang dikonsumsi. Hal ini bertujuan untuk mencegah kesalahan dalam menentukan pencetus alergi.

"Misalnya, anak kita lagi flu, kita beri obat flu yang mengandung antihistamin. Kalau anaknya sedang minum antihistamin dan kita beri dia makanan ya tidak akan timbul (gejala alergi)," ujar Zaki.

Antihistamin sendiri merupakan kelompok obat yang biasa digunakan untuk meredakan gejala reaksi alergi seperti hidung tersumbat, bersin, batuk, hingga ruam pada kulit.

Saat mengamati penyebab alergi pada anak secara, Zaki pun mengingatkan agar orang tua melakukannya dengan telaten.

Skin Prick Test

Cara lain untuk mengetahui pencetus alergi, yakni skin prick test (meneteskan beberapa jenis cairan alergen pada lengan, kemudian kulit lengan akan ditusuk jarum sehingga alergen masuk ke bawah permukaan kulit), dan pengukuran kadar imunoglobulin E (IgE) spesifik dalam darah.

Pantang Makanan

Jika masih ragu dengan hasil tes alergi, Zaki menganjurkan untuk melakukan uji eliminasi dan provokasi, yakni dengan membatasi makanan yang dicurigai sebagai pemicu alergi.

"Kita pantang makanan yang kita curigai, kemudian sekitar dua mingguan, kita tantang dengan memberikan makanan tadi, bagaimana reaksinya? Tapi ini tidak boleh dilakukan sendiri karena bahaya kalau reaksinya berat, jadi lakukan di rumah sakit oleh dokternya agar bisa diawasi," ujar Zaki.

Untuk diketahui, penyebab alergi pada anak bukan selalu dari makanan, namun bisa juga dari lingkungan seperti bulu hewan, cuaca, debu, hingga gigitan serangga.

Pilihan Editor: Cegah Alergi Anak Sejak di Kandungan, Ini Caranya

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."