5 Cara Meningkatkan Omzet menjelang Lebaran

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi kue kering. ANTARA/Feny Selly

Ilustrasi kue kering. ANTARA/Feny Selly

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ada sejumlah tradisi masyarakat Indonesia di bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri termasuk buka puasa bersama dan mengirim bingkisan Lebaran. Tradisi tersebut menawarkan peluang bagi pelaku bisnis untuk meningkatkan jumlah uang hasil penjualan barang (dagangan) tertentu selama suatu masa jual atau omzet.

"Berdasarkan data Xendit, kami melihat adanya tren kenaikan jumlah transaksi di sektor konsumtif pada setiap bulan Ramadhan menuju Idul Fitri. Sebagai referensi, pada tahun 2022 terjadi kenaikan jumlah transaksi lebih dari 150 persen, seiring dengan peningkatan total nominal transaksi di atas 50 persen," kata COO dan salah seorang pendiri Xendit, Tessa Wijaya, dalam siaran pers yang diterima pada Jumat, 7 April 2023.

Berikut cara meningkatkan omzet bagi pelaku bisnis dengan memanfaatkan kebiasaan-kebiasaan selama Ramadan dan menjelang Lebaran.

1. Promosi saat Sahur dan Buka Puasa

Jam sahur, menunggu berbuka puasa atau ngabuburit, dan berbuka puasa memengaruhi perilaku masyarakat menggunakan internet. Survei yang diadakan JakPat menunjukkan penggunaan internet akan meningkat saat sahur (93 persen) dan buka puasa (84 persen) karena orang mengakses ponsel sambil makan.

Penggunaan internet turun beberapa jam sebelum buka puasa (63 persen) dan malam hari (52 persen), bertepatan dengan ibadah salat tarawih. Pergeseran waktu penggunaan ponsel tersebut bisa dimanfaatkan pelaku usaha untuk menggencarkan promosi dan berinteraksi dengan konsumen.

2. Buat Paket Bingkisan

Survei JakPat menunjukkan ada 46 persen responden yang berencana meningkatkan alokasi anggaran untuk mengirim bingkisan Lebaran. Untuk menjawab tren itu, pelaku usaha bisa membuat paket bingkisan Lebaran berisi produk-produk yang dikemas dengan apik.

Pelaku usaha juga bisa berkolaborasi dengan merek lain untuk bingkisan Lebaran. Promosi khusus Ramadan seperti diskon, gratis ongkos kirim atau kustomisasi produk juga akan menarik bagi konsumen.

3. Promosi Bukber

Kebiasaan buka puasa bersama atau bukber hanya terjadi saat Ramadan. Delapan dari 10 orang Indonesia, menurut JakPat, tertarik mengadakan bukber dengan keluarga atau teman. Pelaku bisnis bisa memberikan promosi seperti diskon bukber ketika konsumen berbelanja dalam nominal tertentu.

4. THR

Pekerja biasanya mendapat Tunjangan Hari Raya (THR) beberapa pekan sebelum Idul Fitri, yang biasanya digunakan untuk membeli kebutuhan rumah tangga atau mudik. Pakaian (88 persen) adalah barang yang paling diminati setelah masyarakat mendapatkan THR, diikuti dengan peralatan ibadah (66 persen) dan sepatu (60 persen).

Tren belanja yang meningkat setelah THR cair bisa dimanfaatkan pelaku bisnis untuk menawarkan produk bertema Lebaran, termasuk berkolaborasi dengan merek yang memiliki nuansa Ramadan.

5. Konten Terkait Mudik

Saat musim mudik Lebaran, sektor pariwisata akan mendapatkan permintaan yang besar untuk transportasi dan akomodasi. Pelaku bisnis bisa memanfaatkan momen itu untuk membuat konten yang berkaitan dengan mudik atau membagikan hadiah yang berkaitan dengan mudik, seperti kupon untuk membeli tiket transportasi atau memesan akomodasi.

Semoga sejumlah tips di atas bisa membantu meningkatkan omzet bagi pelaku bisnis. Amin.

Pilihan Editor: Berkat Digitalisasi, Omzet Penjual Sayur Ini Capai Rp 90 Juta Per Bulan

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."