Tips Mengatur Keuangan Khusus untuk Undangan Buka Bersama, Tidak Semua Dihadiri

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Memasuki pekan pertama Bulan Ramadan seringkali digunakan untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan pertemanan, salah satu caranya adalah melalui buka bersama atau yang populer sebagai bukber. Mulai dari kelompok komunitas hingga teman lama dari bangku sekolah ramai-ramai menggelar buka bersama. 

Menghadiri undangan bukber memang menyenangkan, tetapi, jika tidak waspada, pengeluaran bisa membengkak apalagi ketika harus menghadiri beberapa acara selama Ramadan. Faculty Head of Sequis Training Academy of Excellence Samuji, dalam keterangannya pada Senin, menilai seseorang perlu tips mengatur keuangan khusus bukber, sebaiknya beberapa waktu sebelum bulan puasa.

"Sebaiknya sejak awal tetapkan berapa kali Anda akan mengikuti acara buka bersama, misalnya seminggu sekali saja," kata Samuji.

Dana untuk bukber bisa disiapkan sejak satu-dua bulan sebelum Ramadan. Menurut Samuji, menyiapkan anggaran khusus bukber membantu pengeluaran tetap terjaga sekaligus menekan biaya tidak terduga selama bulan puasa.

Selain bukber, pengeluaran lain yang perlu dicermati selama bulan Ramadan antara lain adalah zakat fitrah, berbagi takjil, baju Lebaran, bingkisan Lebaran dan biaya mudik. Pengeluaran seperti itu membuat struktur anggaran selama Ramadan berbeda dengan bulan-bulan lainnya.

Samuji menyarankan seseorang untuk memisahkan kebutuhan bulan Ramadan dari anggaran rutin serta memerinci apa saja kebutuhan itu, mana yang wajib, mana yang bisa ditunda serta apa ada kemungkinan biaya itu dibagi dengan anggota keluarga lain atau teman.

Contohnya, untuk biaya konsumsi selama Ramadan, seseorang bisa membuat daftar kebutuhan untuk sebulan. Sementara untuk berbagi takjil atau bingkisan Lebaran, bisa dipertimbangkan untuk berbagi biaya dengan keluarga atau teman.

Untuk baju Lebaran, pertimbangkan untuk memadupadankan baju-baju lama atau jika ingin membeli, pertimbangkan berdasarkan kenyamanan dan kemampuan finansial, bukan semata karena merek baju tersebut.

Dana untuk mudik Lebaran bisa dipersiapkan sejak beberapa bulan sebelumnya dan Samuji menyarankan jangan memutuskan mudik atau libur secara mendadak supaya biaya mudik tidak mengganggu pos anggaran lainnya.

Dana mudik bisa diambil dari anggaran liburan atau sedikit mengurangi alokasi dana untuk investasi pada satu bulan sebelum mudik.

"Hindari mudik dengan berutang kartu kredit karena akan membuat masalah baru pada bulan-bulan berikutnya karena harus melunasi utang beserta bunganya atau kebutuhan lain menjadi tertunda pemenuhannya," kata Samuji.

Samuji juga mengingatkan untuk tetap menyiapkan dana darurat selama bulan Ramadhan. Besaran dana darurat ditentukan dari berapa banyak tanggungan.

Saat masih lajang, besaran dana darurat yang dianjurkan adalah tiga kali dari rata-rata pengeluaran bulanan. Sementara jika sudah menikah dan belum punya anak, dana darurat minimal lima kali dari rata-rata pengeluaran bulanan.

Jumlah dana darurat akan bertambah jika sudah menikah dan memiliki anak. Dana darurat bisa disiapkan dengan cara mencicil, misalnya 2-3 peren dari pendapatan. Tunjangan Hari Raya (THR) pun bisa disisihkan untuk memenuhi dana darurat.

Samuji juga menyarankan untuk memiliki asuransi kesehatan untuk mengatasi risiko pengeluaran yang lebih besar ketika harus menjalani rawat inap.

Pilihan Editor: Gaya Simpel ala Hana Tajima, Bisa Dipakai untuk Momen Buka Bersama

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."