Hari Perempuan Internasional, RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga Terus Diperjuangkan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Sejumlah perempuan dan para Pekerja Rumah Tangga memperingati Hari Perempuan Internasional dengan aksi turun ke jalan guna meminta segera disahkannya RUU PPRT, Rabu, 8 Maret 2023/Foto: Cantika.com/Ecka Pramita

Sejumlah perempuan dan para Pekerja Rumah Tangga memperingati Hari Perempuan Internasional dengan aksi turun ke jalan guna meminta segera disahkannya RUU PPRT, Rabu, 8 Maret 2023/Foto: Cantika.com/Ecka Pramita

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sebanyak ratusan perempuan, dengan target peserta 1000 orang turun ke jalan untuk melakukan aksi dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, 8 Maret 2023 di depan Gedung DPR/MPR.

Para aktivis perempuan dan PRT tersebut menggelar panggung orasi untuk bertemu Ketua DPRR RI Puan Maharani dan para pimpinan DPR RI untuk mengesahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT). 

Aksi tersebut merupakan bagian dari aksi Rabuan PRT yang sudah dilakukan setiap Rabu sejak 21 Desember 2022 hingga hari ini. Setiap Rabu, para perempuan melakukan orasi di depan DPR. Gelombang aksi seperti ini akan terus diperjuangkan oleh para PRT hingga RUU PPRT disahkan. Beberapa PRT peserta aksi juga masih melakukan puasa sebagai tindak lanjut aksi Rabuan minggu-minggu sebelumnya. 

Para peserta yang datang juga membawa poster dan spanduk yang ditujukan untuk para anggota DPR RI. 

"Mbak Puan mengurus Negara Saja, untuk Cuci Baju biar Kami saja."

"Bapak ibu Anggota DPR: Mengurus Negera itu Berat, Urusan Setrika Baju Biar Saya Saja."

"Bapak Ibu Anggota DPR, Tenang Saja. Aksi Ini Gak Apa-apa, yang menyedihkan Jika RUU PPRT tidak juga disahkan." 

Sejumlah perempuan dan para Pekerja Rumah Tangga memperingati Hari Perempuan Internasional dengan aksi turun ke jalan guna meminta segera disahkannya RUU PPRT, Rabu, 8 Maret 2023/Foto: Cantika.com/Ecka Pramita

Koordinator aksi, Mutiara Ika dari Perempuan Mahardhika menyatakan aksi di Hari Perempuan Internasional tersebut dilakukan agar para perempuan bersama-sama berdiri menyatakan diri, di depan DPR untuk dukungannya pada RUU Perlindungan PRT

"Kami semua adalah PRT, kami semua adalah para perempuan yang tidak akan berhenti jika para perempuan lain terdiskriminasi, dilecehkan, dan dilukai. Kami berdiri bersama para PRT, karena melukai PRT sama saja melukai kami," kata Mutiara Ika. 

Dalam kesempatan yang sama, Lita Anggraini pendiri Jaringan Nasional Advokasi (JALA) PRT mengatakan aksi hari ini merupakan bagian dari aksi yang akan dilakukan selanjutnya. Para PRT dan para perempuan akan melakukan aksi yang sama di depan DPR pada tanggal 11, 12, 13 Maret menjelang rapat paripurna DPR yang akan digelar pada 14 Maret 2023. 

Para aktivis perempuan dan PRT akan menggelar tenda di depan DPR RI dalam aksi tiga hari tersebut. "Jika sampai tanggal 14 Maret 2023 RUU PRT tak juga dibawa ke Rapat Paripurna DPR, maka kami semua akan melakukan mogok makan di depan DPR," ujar Lita. 

"RUU PPRT sudah diperjuangkan sejak 19 tahun yang lalu, selama hampir 3 tahun masuk ke Bamus DPR RI, tetapi sampai sekarang sulit sekali masuk ke rapat paripurna DPR RI. "Baru kali ini ada RUU yang selama 19 tahun diperjuangkan dan parkir selama bertahun-tahun di DPR. UU PPRT untuk wong cilik, mayoritas perempuan dan pekerja miskin yang mnejadi penopang berbagai aktivitas jutaan rumah tangga, tak terkecuali rumah para Anggota DPR," tambah Lita. 

Selain di Jakarta, aksi PRT juga dilakukan di lima kota lainnya di Indonesia yaitu Makassar, Yogyakarta, Medan, Semarang, dan Tangerang. Mereka melakukan aksi-aksi di kantor DPRD Kota menuntut hal yang sama. 

Pilihan Editor:Hari Perempuan Internasional, Yuk Mulai Rutin Perhatikan Kesehatan Organ Intim

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."