Obesitas pada Anak Bisa Dipicu Kelainan Genetik, Kata IDAI

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi obesitas. Shutterstock

Ilustrasi obesitas. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Obesitas pada anak bisa dipicu kelainan genetik selain gaya hidup tak sehat. Hal itu diungkapkan oleh dokter spesialis anak konsultan endokrinologi dr Frida Soesanti berkaca pada kasus yang terjadi pada bayi usia 16 bulan asal Bekasi, Jawa Barat. Frida yang juga menjabat sebagai Sekretaris Unit Kerja Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan bayi yang memiliki bobot 27 kilogram itu termasuk kasus ekstrem yang sebenarnya jarang ditemukan.

Menurut Frida, kemungkinan besar ada kelainan genetik atau faktor internal yang tidak normal, bukan saja faktor makanan seperti kental manis. Obesitas akibat kelainan genetik atau gangguan hormonal biasanya disertai gejala lain yang tidak normal.

Frida mencontohkan kelainan genetik Prader Willi Syndrome yang ditandai dengan nafsu makan yang sangat besar, kelebihan hormon kortisol, atau kekurangan hormon tiroid yang juga bisa menyebabkan obesitas. Sindrom karena kelainan genetik biasanya disertai dengan gejala lain, misalnya kelainan mata atau jantung.

“Umumnya obesitas karena kelainan genetik atau hormonal, tidak disertai peningkatan tinggi badan. Jadi, anaknya pendek, tetapi, gemuk. Sementara pada anak yang kelebihan berat badan, tinggi badannya juga bertambah," kata Frida dalam siaran pers resmi yang diterima pada Minggu, 5 Maret 2023.

Faktor dan Dampak Obesitas pada Anak

Frida menuturkan kasus obesitas akibat faktor internal relatif kecil dibandingkan dengan obesitas yang disebabkan faktor dari lingkungan luar atau eksogen, termasuk penerapan gaya hidup tidak sehat. Gaya hidup tidak sehat bisa berawal dari orang tua yang membiarkan anak makan berlebihan dan mengonsumsi makanan tinggi kalori terus menerus tanpa disertai aktivitas fisik cukup.

“Ada pandangan dari keluarga bahwa anak gendut itu lucu. Padahal, kalau kita tahu konsekuensinya, anak obesitas itu tidak ada lucu-lucunya sama sekali,” tutur Frida.

Obesitas yang dialami seseorang memiliki konsekuensi jangka panjang yakni memunculkan komplikasi serius seperti diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, hingga perlemakan hati yang datang lebih dini.

“Obesitas menyebabkan peradangan di sel-sel tubuh secara terus menerus yang berujung munculnya berbagai penyakit kronis,” demikian kata Frida.

Frida menekankan tidak ada faktor tunggal penyebab obesitas pada anak, termasuk satu jenis makanan yang menyebabkan obesitas. Pada prinsipnya makanan yang dikonsumsi harus seimbang dengan energi yang dikeluarkan.

Pilihan Editor: Obesitas pada Anak: Penyebab, Gejala, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."